Cerpen: Pak Guru Belajar Staking

1669304109551.jpg Sumber: Dokumen pribadi

Roni, guru SMP yang masih muda itu terlihat berseri-seri. Senyumnya terurai begitu jelas. Bukan karena perempuan bernama Rossa pacarnya, apalagi soal menikah. Dia belum berpikir ke arah sana. Tapi Roni baru mendapatkan saran bagus untuk mendapat pemasukan pasif. Agar uangnya terus bertambah di saat dia sedang tidur.

"Alah Ron. Info dari media sosial aja dipercaya. Paling-paling juga kabar bohong lagi. Apa kamu nggak ingat kalau temanmu si Andre pernah kena tipu? Kerja biasa aja kenapa. Lagian paling-paling kalau beneran juga haram. Masak bisa dapat duit modal tidur doang."

"Ya enggak modal tidur gitu Dul. Investasi dulu. Aku masukin uang ke sana biar dapat anakannya."

"Udah seperti ayam aja beranak."

"Ayam bertelur. Halah ...," Roni tampak sedkit kecewa. "Aku serius Dul. Namanya staking. Mirip deposito. Tapi uangnya nggak dipinjamkan ke orang lain. Nggak mungkin haram. Tapi uangnya dimasukin ke sistem robot biar beranak. " Roni menjelaskan.

"Benar-benar ya. Jadi guru bukannya makin pintar malah sinting. Robot kok beranak. Emang esek-esek?"

"Cuma perumpamaan. Kamu aja SMP nggak lulus masak aku harus pakai kata-kata yang rumit." Roni mendekatkan dirinya ke Dullah sambil membawa rokok dan kopi yang ada di dekatnya.

"Uang kripto?"

"Iya. Uangnya pakai uang kripto."

Ekspresi cengengesan Dullah semakin berkurang. Gaya duduknya terlihat seperti orang yang siap diceramahi. Apalagi kabar angin tentang kripto semakin hari semakin ramai di kampung mereka.

Roni dengan berapi-api menjelaskan kalau sudah membaca banyak artikel tentang staking. Mulai dari sumber berita media sosial, website gak jelas, jurnal-jurnal online, hingga koran-koran online arus utama. Kepercayaan dirinya terlihat semakin kuat saat sedang berbicara.

"Ini kita juga bisa ikut staking Dul. Bunganya lebih banyak daripada bunga di bank. Lihat tuh, lihat. Ada yang APY-nya sampai 50% hahaha. Kalau begini sih uang sedikit saja bisa jadi banyak. Gak perlu ratusan juta kayak deposito," Roni tertawa-tawa sambil menunjukkan layar gawainya ke Dullah.

"Beneran nggak Ron? Ini menggiurkan banget kalau beneran," Dullah menanggapi ragu-ragu. "Kamu kan juga gaptek soal internetan meski guru."



Pukul 21.00 WIB, Roni dan Dullah masih berada di rumah Pak Yono. Mereka sedang mendiskusikan soal staking yang kabarnya bisa menjadi pemasukan pasif. Bu Lastri bahkan membuatkan kopi lagi untuk mereka. Karena perbincangan di rumah itu terlihat sangat menarik.

Sebelum pergi ke rumah Pak Yono, Roni dan Dullah juga sudah memastikan ke orang-orang yang mereka kenal perihal staking. Banyak dari teman-temannya berkata kalau staking memang bisa dilakukan. Tapi keuntungan dan resikonya sangat tinggi. Untuk jaga-jaga, Roni dan Dullah disarankan mencoba dengan sedikit uang dulu. Agar paham cara kerjanya dan merasakannya. Tidak perlu buru-buru.

"Ingat, kata sandi dan frasa sandinya jangan sampai hilang kalau bikin wallet. Kalau hilang uangnya juga hilang," tegas Pak Yono membimbing.

"Ribet pak. Ada frasa sandi, ada kata sandi, ada alamat."

"Apalagi semuanya pakai susunan kata yang aneh. Mirip tulisan anak-anak yang gak bisa dibaca," Roni menanggapi. Ekspresinya terlihat tidak senang.

"Namanya juga belajar. Awalnya memang harus bingung dulu. Sebagai bukti kalau kalian berpikir. Bukankah begitu pak guru Roni?" kata Pak Yono dengan santai.

"Halah pak, nyindir saya lagi, nyindir saya lagi."



Satu bulan sudah berlalu sejak Roni dan Dullah melakukan staking. Kali ini mereka memiliki janji dengan Pak Yono untuk bertemu lagi. Di warung kopi dekat pasar yang menjadi tempat andalan mereka.

"Orang kok susah banget dihubungi. Satunya dinas terus, satunya jadi kuli aja sampe keluar kota. Gimana stakingnya? Sudah paham apa belum? Mana ponsel kalian, tak bantu mengecek," Pak Yono menawarkan dirinya.

Karena memang tidak begitu paham dengan teknologi kripto, Roni dan Dullah mempercayakan Pak Yono untuk membimbing mereka lagi.

Ponsel yang sejak tadi berada di kantong pun akhirnya dikeluarkan. Sesuai instruksi yang diberikan Pak Yono, Roni dan Dullah membuka aplikasi tempat mereka melakukan staking.

"Ya ampun pak. Uang saya satu juta kok tinggal tujuh ratus ribu?! Ini bukannya nambah malah turun. Rugi saya pak! Ini namanya penipuan pak. Gimana caranya ambil uangnya lagi ini bisa diambil kan?"

Pak Yono terkejut dengan ekspresi Roni. Namun dia terlihat berusaha menahan dirinya untuk tidak berkomentar.

Begitu pula Dullah saat melihat respon Roni. Dia semakin takut kalau uang yang distaking ikut berkurang. Apalagi uang Dullah yang didepositkan bukan hanya satu juta. Tapi dua kali lipat.

"Loh-loh-loh-loh-loh, bagaimana ini Pak! Ini aneh banget! Uang saya kok jadi dua juta setengah si sini. Hahaha. Kok bisa begini. Punya saya malah bertambah banyak?" Dullah kaget-kaget-gembira setelah mengetahui uang miliknya. Namun berbeda dengan Roni karena milik Dullah justru bertambah. "Ini setengah juta dapat dari mana? Pak Yono? Bagaimana ini?"

Pak Yono tidak langsung menjawab. Dia terlihat senyum-senyum terlebih dahulu sebelum mengeluarkan kata-katanya

"Dari kemarin-kemarin sudah saya katakan kalau kalian harus fokus ke jumlah kriptonya. Jangan fokus ke harga kripto yang disetarakan rupiah. Lihat jumlah kripto yang kalian miliki masing-masing. Karena jenis kripto kalian beda, kalian gak bisa mencontek. Fokus saja ke punya kalian sendiri," Pak Yono membimbing mereka berdua.

Roni dan Dullah sambil bingung hanya mengikuti instruksi yang diberikan.

"Pertanyaan saya, koin kripto kalian setelah ditinggal selama satu bulan. Jumlahnya bertambah apa berkurang? Ingat. Jumlah kriptonya, bukan harganya," tanya Pak Yono dengan lugas.

Mereka mengeceknya dengan cermat. Tidak langsung menjawab setelah yakin dengan apa yang mereka lihat.

"Bertambah," kata Roni.

"Sama, bertambah," ucap Dullah.

"Nah. Itu namanya staking. Kripto kalian jumlahnya akan bertambah kalau melakukan staking. Bertambahnya berapa? Tergantung persen APY-nya atau bunganya. Punya Roni meski jumlah yang distaking sedikit, tapi tambahannya lebih banyak karena APY-nya besar. Sedangkan punya Dullah bertambahnya sedikit karena APY-nya sedikit."

"Lah ini tapi semakin murah harga kripto saya." ucap Roni.

"Intinya begini Ron. Staking akan membuat jumlah kripto punyamu bertambah. Pasti. Kamu juga sudah membuktikan kalau jumlahnya bertambah. Kalau masalah harganya naik atau turun saat disetarakan rupiah, tergantung pasar kripto saat ini. Bitcoin saja harganya setelah enam ratus juta bisa tiga ratus juta," ucap Pak Yono menegaskan.[]

Cerpen lainnya mungkin kamu suka: Meli; Tamara.