Kalau Saja (Anime Uchiage Hanabi, Shita kara Miru ka Yoko kara Miru ka)

in #indonesia6 years ago (edited)

Siang Steemians, beberapa hari yang lalu saya mengisi kekosongan waktu dengan sejenak melihat koleksi anime yang belum sempat di tonton. Saya memang gemar menonton anime, terlepas banyak yang beranggapan ke kanak-kanakan tetapi itu saya rasa pendapat jika belum menontonnya. Apalagi jika nonton genre H*****, udah jelas banget gak cocok di tonton bagi anak-anak. Dari setiap anime yang saya tonton selalu memberikan kesan dan nilai yang bisa dipetik.

Berhubung dengan itu, anime yang baru baru ini saya nonton berjudul Uchiage Hanabi, Shita kara Miru ka Yoko kara Miru ka. Silahkan di search sendiri untuk sinopsisnya. Postingan ini pun saya tidak berniat untuk mengulas review nya. Kendati demikian saya tertarik dengan anime ini mulanya setelah kawan yang sebangsa(penggemar anime) merekomendasinya. Pesan yang di tegaskan kalau anime ini seru namun untuk endingnya bisa dibilang gagal faham.


Sumber

Ketertarikan ingin melihat ending inilah yang kemudian juga membuat saya menulisnya disini. Nah untuk itu saya membagi sedikit gambaran anime ini. Terutama bagian yang bisa dibilang kesan setelah nonton anime ini. Pesan yang saya tanggkap mungkin berlawanan dengan jalannya anime ini. Saya rasa itulah pesan yang tersimpan dalam movie ini.

Anime ini bercerita sekelompok remaja yang ingin membuktikan kembang api jika dilihat dari samping bakal terlihat bundar atau malah datar. Untuk itu mereka harus menontonnya dari mercusuar. Terselip kisah cinta disini, nah bagian ini yang kemudian membuat saya tertarik, bukan kisah cintanya tetapi dalam alur anime ini memiliki sesuatu rahasia. Dari kisah cinta yang bisa dikatakan bercerita sosok perempuan yang ingin kabur dari rumah dan dilakukannya bersama dengan seorang remaja.


Sumber

Di suguhkan bahwa adanya benda yang seperti bola kecil yang sangat indah. Dari berbagai kejadian yang menimbulkan konflik secara tidak sadar remaja ini melemparnya dengan mengatakan “Kalau saja” dan secara tiba-tiba ia terlempar kembali ke masa lalu di saat yang diinginkannya. Disinilah dia mencoba mengubah masa depan. Dan hal ini terjadi berulang kali. Timbullah beberapa “kalau saja”. Sedangkan untuk endingnya saya tidak bisa berbicara banyak karena memang susah dalam mengambil titik terangnya.


Sumber

Terlepas dari hal itu, saya ingin menggaris bawahi dari scane anime ini bagian mengulang waktu dengan kata-kata “kalau saja” dan dari sini tercipta berbagai kemungkinan yang berbeda.

Menariknya saya menangkap bahwa anime ini seolah berpesan seberapa kali pun waktu di ulang dengan berbagai kemungkinan peluang yang akan terjadi tetap saja akan menemui kendala yang mau tidak mau harus di hadapi. Peluang dan kemungkinan yang ada dari setiap orang bakal berubah dan berbeda sesuai dengan pilhan yang di ambil dari setiap kesempatan.

Sehingga setiap peluang dan kesempatan harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, menundanya hanya akan menuai penyesalan dan mumunculkan kata “Kalau Saja” dulu begini, atau begitu namun seberapa pun kita mencoba menyesali tetap saja waktu itu tidak mungkin untuk di putar ulang.


Sumber

Mengenai anime ini tersendiri sebenarnya tidak memiliki rating yang tinggi jika dibandingkan dengan movie lainnya. Terlepas dari itu rating bukanlah tolak ukur sejatinya, setidaknya itu menurut saya pribadi. Ough iya, jika mengenai endingnya, bola kecil yang bisa dikatakan alat untuk mengulang waktu akhirnya pecah dan menimbulkan berbagai pecahan gambaran masa depan dari setiap tokoh "Kalau Saja" pada kesempatan peluang yang ada mereka mengambil tindakan untuk melakukan bukan menundanya. Itu hanya pendapat pribadi ya steemians karena saya rasa endingnya memang butuh pemahaman yang mendalam.

Sort:  

Wah ada penyuka anime juga...
Coba deh tonton Kimi no Koe wo Todoketai... Keren tuh...

wah terimaksih @re-kun