Kebiasaan Berziarah Masyarakat Gampong Tualang Tengoh, Kota Langsa

in #indonesia6 years ago

Hari Raya Idul Fitri kemarin, tidak seperti biasanya yang selalu merayakannya dirumah, akhirnya setelah beberapa tahun lamanya saya kembali mudik ke tanah kelahiran saya dan juga tanah kelahiran ibu saya, Kota Langsa.

Tidak banyak yang berubah semenjak terakhir saya mudik ketika smp kalau tidak salah, namun saya mendapatkan hal yang menarik dari gampong Kota Langsa tempat kelahiran saya yang mana saya baru sadar kemarin ketika kembali mengunjungi rumah nenek saya.

Jika kita biasanya dan lazimnya orang Aceh, pasti berziarah ketika hari raya itu pada hari pertama selepas shalat Ied atau siang setelah menjamu tamu, intinya berziarah adalah hari pertama, tidak hari kedua, ketiga dan seterusnya. (Saya tidak mengetahui kebiasaan di luar Aceh dalam hal ini)

Namun di gampong tanah kelahiran saya, justru para penduduk masyarakat gampong malah berziarah pada hari ke-dua dari hari raya. Saya sempat menanyakannya kepada ibu mengapa orang-orang desa ini berziarah hari kedua. karena ketika tidak mudik ke Kota Langsa saya selalu ke Montasik tempat kelahiran ayah saya, dan kami disana baik keluarga saya maupun masyarakat gampong lazimnya berzirah ke makam sanak saudara pada hari pertama dari hari raya. Hal inilah yang memunculkan pertanyaan sederhana tersebut.

IMG_20180616_091319.jpg

Usut punya usut, ternyata setelah mendapat jawaban dari ibu saya, alasan mengapa orang-orang gampong Tualang Tengoh, Kec. Langsa Kota, Kota Langsa berziarah ke makam sanak saudaranya pada hari raya kedua rupanya memiliki latar belakang sejarah tersendiri bagi masyarakat gampong yang hingga saat ini menjadi sebuah kebiasan masyarakat.

Dulunya pemakaman Umum yang terletak di gampong Tualang Tengoh ini setiap tahunnya selalu ada ceramah singkat dari geuchik gampong yaitu Alm. Bpk Idris Husein dan itu terjadi pada hari raya kedua yang mana ceramah tersebut disamapaikan di area pemakaman dan di depan masyarakat. Sehingga hal tersebutlah yang menjadi alasan mengapa orang-orang gampong tersebut lebih memilih untuk berziarah pada hari raya kedua dan telah menjadi kebiasaan tersendiri hingga sampat saat ini.

IMG_20180616_091326.jpg

Saya juga sempat menanyakan kepada ibu saya, memangnya apa saja yang beliau sampaikan ketika ceramah tersebut, apakah hal-hal yang berbau alam akhirat ? ibu saya menjawab tidak hanya itu saja, namun nilai-nilai dan norma agama serta perihal gampong juga turut beliau sampaikan, bakunya bisa saya simpulkan seperti itu dari jawaban tersebut.

Namun sayangnya itu hanya terjadi saat beliau masih hidup, dan ibu saya mengatakan kalau tradisi tersebut ada saat ibu saya masih kecil dulu. Setelah Bpk Idris Husein meninggal sayangnya tidak ada seorang yang mau menggantikan posisi beliau sebagai penceramah di area pemakaman. Dan hingga saat ini hanya tersisa waktu kapan berziarah, sedangkan hal yang menjadi alasan akan waktu berziarah penduduk gampong tersebut telah tiada.

Regards @eumenes

Sort:  

Warisan tradisi seiring perkembangan zaman tidak lagi dipertahankan apalagi ketika dulu orang yang berperan besar tidak ada lagi.

Inilah yg amat disayangkan dari org Aceh