Yogyakarta. Sebuah kota sederhana, sebuah kota klasik, sebuah kota seni dan budaya. Bukan Jakarta, bukan pula Medan, yang terkenal dengan kota besar, padat, dan dipenuhi bangunan-bangunan besar nan tinggi.
Jogja, begitulah orang-orang menyebutnya. Aku merasakan hal yang berbeda saat berada di kota itu. Tiga bulan aku menjalani kisahku dengan Jogja. Kisah yang selalu aku ingat hingga kini. Sulit menjelaskan dengan kata-kata. Jogja itu indah, jogja itu tentram, jogja itu damai. Aku tidak tahu kalimat apalagi yang pas untuk menggambarkan tentang Jogja. Oh iya satu lagi, Jogja itu ngengenin. Aku benar-benar merindukan segala sesuatu yang berhubungan dengan jogja. Banyak sekali hal yang aku rindukan dari kota tersebut.Orang-orangnya, malioboro, hujannya. Ah masih banyak yang ingin aku sebutkan. Tapi tidak akan ada habisnya.
Jogja itu seperti terbuat dari jutaan rindu manusia. Jutaan rindu akan menempel dihatimu saat kamu meninggalkannya. Rasa bosan juga sangat sulit akan kamu rasakan saat berada disana. Dari sudut manapun, dimanapun kamu berada, kamu akan merasakan sebuah keistimewaan. Karena jogja memang istimewa.
Tidak perlu bermewah-mewah saat kamu berada di Jogja. Karena dengan hanya duduk-duduk saja di setiap sudut kota jogja, terutama di malioboro, kamu sudah merasakan kebahagiaan. Walaupun kamu hanya melihat orang dan kendaraan yang lewat.
Di jogja, kamu akan tahu apa arti nyaman, ramah, dan rindu. Karena kamu akan melalui semua hal itu selama berada di kota tersebut.
Demikian sedikit tulisan saya tentang Yogyakarta, saya menulis berdasarkan perasaan yang saya rasakan selama berada di kota tersebut.
Terimakasih kepada kurator steemit indonesia @levycore dan @aiqabrago yang telah memberikan banyak motivasi dan pelajaran, sehingga membuat gairah dan minat menulis saya dan teman-teman semakin bertambah dan baik.
Kalo Bireuen gmn bos?
Nyan hana payah peugah. Nyaman that wate teungeut. Wkwk