Politik yang dikawinkan dengan agama akan menghasilkan kompetisi yang santun
Atas nama dan alasan apa pun, kekerasan tetap tak dapat dibenarkan. Bom yang diledakkan di tiga gereja di Surabaya memakan korban dan meninggalkan luka mendalam. Indonesia kembali menghadapi hantu teror yang muncul saat lengah dan kurang waspada.
Gereja yang menjadi sasaran dan pembom bunuh diri yang Islam, seakan-akan kita sedang ditarik terus menerus ke dalam konflik antar agama seperti kasus pertikaian Ambon tahun 2000-an.
Provokasi ini jika direspon dengan amarah dua belah pihak akan, Indonesia akan menanggung nestapa berkepanjangan. Masyarakat akan menderita sekali.
Agama memang sedang seksi-seksinya ditarik untuk banyak kepentingan. Mulai dari politik kekuasaan hingga motif ekonomi. Munculnya pemuka agama karbitan, berpolitik praktis dan cerewet, menambah kuat politikus yang hobinya memecah belah massa rakyat.
Politik yang dikawinkan dengan agama akan menghasilkan kompetisi yang santun. Namun, satu dua politikus ambisius tak tahan berpolitik normatif dan biasa-biasa saja. Mereka memperalat agamawan demi tujuan tercapai. Yang diperalat malah fly.
that geupap!
Dear Artzonian, thanks for using the #ArtzOne hashtag. Your work is valuable to the @ArtzOne community. Quote of the week: Art, freedom and creativity will change society faster than politics. -Victor Pinchuk