Dayyuts adalah suami yang tidak memiliki rasa cemburu. Cumburu di sini adalah membiarkan keluarganya (anak dan istri) dengan leluasa bermaksiat kepada Allah, namun suami itu tidak melarang atau tidak kuasa melarangnya.
Hidup di zaman serba modern ini, ketika seorang muslim berbicara tentang kehidupan sehari-hari sesuai selera syariat Islam, harus ikhlas dicap manusia jadul, tidak modern, mundur ke zaman batu, dan lain sebagainya.
Namun sebaliknya, ketika kita mendukung budaya barat masuk ke dalam kehidupan kita dan anak istri kita, maka di sinilah kita dikenal sebagai lelaki bijaksana.
Perhatikan firman Allah subhanahu wa ta'ala berfirman dalam Surat an-Nisa' Ayat 34. Artinya sebagai berikut:
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita (mempunyai kekuasaan dan berkewajiban mendidik serta membimbingnya), oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (lelaki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (lelaki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka). Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (melawan), maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah (tidak melukai) mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.”
Setelah ayat di atas, lebih rinci lagi perhatikan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, jelas dengan sanadnya.
Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu'aib] berkata, dari [Az Zuhriy] berkata, telah mengabarkan kepadaku [Salim bin 'Abdullah] dari ['Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma] bahwa dia mendengar Rasulullah bersabda:
"Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan diminta pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya. Imam (kepala negara) adalah pemimpin yang akan diminta pertanggung jawaban atas rakyatnya. Seorang suami dalam keluarganya adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas keluarganya...” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]
Nah, setelah kita tahu fungsi lelaki adalah pemimpin dalam sebuah rumah tangga, maka jangan salah kaprah dalam menjalankan fungsi kepemimpinan itu agar selamat dari dunia sampai akhirat. Tonggak utama keberhasilan rumah tangga tertumpu sama suami. Lelaki bukan ban serep.
Lelaki itu punya dua tingkat tanggungan kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Tanggungan kepada dirinya sendiri dan tanggungan kepada keluarganya. Jikapun alim bersurban tujuh lapis, sedangkan keluarganya (anak dan istri) bermaksiat kepada Allah maka percuma alimnya. Lelaki macam ini dinamakan dayyuts.
Ayo kita simak lagi hadits ancaman kepada suami dayyuts berikut ini:
“Ada tiga golongan manusia yang tidak akan dilihat oleh Allah (dengan pandangan kasih sayang) pada hari kiamat nanti, yaitu orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, perempuan yang menyerupai laki-laki, dan ad-dayyuts..” (Hadits Riwayat An-Nasa-i dan Ahmad).
Dalam riwayat Al-Imam Ahmad disebutkan dengan lafadz: “Tiga golongan manusia yang Allah mengharamkan surga baginya, yaitu pecandu khamr, orang yang durhaka kepada kedua orangtuanya, dan dayyuts.” (Diriwayatkan juga oleh An-Nasa’i, Ath-Thabrani dan di-shahih-kan oleh Asy-Syaikh Albani dalam Ash-Shahihah dan dalam Shahih jami’ Ash-Shagir).
Sebagai penutup, perhatikan firman Allah ta’ala: “Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.”
Hello, as a member of @steemdunk you have received a free courtesy boost! Steemdunk is an automated curation platform that is easy to use and built for the community. Join us at https://steemdunk.xyz
Upvote this comment to support the bot and increase your future rewards!