Sahabat steemian...
Izinkan saya sedikit bercerita tentang steemian non komunitas. Mungkin bagi senior dan kurator hal ini terlalu kecil dibandingkan kesibukannya dalam mengurus komunitas dan jatah upvote yang ruwet ini. Tapi tak apalah saya ulas sedikit. Di antara mereka ada yang berharap steemit menjadi media sosial yang berbeda. Steemian menulis posting, tentu berharap apresiasi yang fair bukan sekedar memburu dollar.
Sebagai contoh postingan saya, ada yang lihat (view) 82, tapi yang vote 3 dan 0 komentar. Disinilah letak gap antara komunitas dan kualitas. Secara teori, steemit mengutamakan label kualitas dan positif. Namun disisi lain, realita menuntut steemian pemula untuk memiliki komunitas tertentu. Oleh sebab itu, steemit memiliki ketimpangan antara teori dan realita.
Ada banyak cerita di balik kisah penulis steemian pemula non komunitas. Namun, tentu tak layak jika saya terlalu mengumbar rasa kecewa yang mereka alami. Sebaiknya saya sedikit mengguliti tentang logika kualitas versus komunitas.
Di tahun 2018 ini adalah musim penuh harap bagi steemian pemula. Mereka yang baru menetas dan tumbuh di steemit. Mereka masih fresh, semangat dan energik. Konon, Steemit menjadi platform finansial untuk meningkatkan kreativitas menulis dan membaca. Ini sangat menjanjikan.
Apakah ini salah? tentu saja tidak. Hanya saja, ada yang terlupakan. Yaitu soal steemian pemula yang eksistensi mereka sungguh kecil di mata komunitas dan kurator. Tapi bermakna besar bagi steemit. Berhari-hari mereka menunggu apresiasi di steemit seperti upvote, komentar atau di follow. Tapi dengan metode komunitas dan mahar steem power ini, mereka hanya mampu menegak ludah sendiri. Jika sudah seperti itu, mereka mungkin hanya bisa tenggelam dalam harapan pada setiap postingan. Ini adalah harapan steemian pemula yang lemah dan sengaja terlemahkan. Hanya kurator dan senior yang dapat membuat mereka yakin dan kembali kuat menjadi fresh steemian yang terus tetap belajar dan berkarya melalui postingan yang positif dan berkualitas.
Sahabat steemian mari sejenak kita mengkaji makna. Sebab, berkali-kali co-founder steemit berharap masa depan steemian yang lebih baik. Mengapa saya katakan ada pengabaian rasa kemanusiaan disini? Mengukurnya, sederhana: secara kualitatif, silahkan tanyakan bagaimana respon psikologi para steemian pemula ketika mereka dihadapkan dengan komunitas besar di steemit ini, perasaan terabaikan; dikelas-duakan; bahkan terpinggirkan adalah perasaan kolektif yang dapat ditemukan.
Menyoal logika linier yang digunakan dalam menilai steemian baru secara kasat mata. Seakan banyak senior dan kurator yang meragukan tulisan steemian pemula, atau menilai mereka sebagai orang yang gagal berkompetisi karena tidak memiliki komunitas. Hal ini keliru, para sahabat steemian pemula memiliki dalil sendiri dengan beberapa pertimbangan, yaitu waktu dan kesempatan (kesibukan kerja atau belajar) dan tentunya mereka menjadi kurang aktif dalam berkomunitas ria.
Kurator dan Senior Steemian...
Sudah banyak steemian silih-berganti di steemit ini, namun mereka, steemian baru dan keinginan mereka masih belum didengarkan. Inilah kesempatan terbaik bagi kurator dan senior untuk membuktikan bahwa kita berdiri bersama semua steemian tanpa tebang pilih, dan lebih mengedepankan rasa menghargai; dan rasa empati dalam melihat persoalan ini, ketimbang harus membiarkan teori divide and rule ala british yang coba menggelompokan para steemian tanpa sub kategori yang jelas visi, misi dan tujuannya. Walaupun tidak semua komunitas steemit seperti itu, mereka tidak menjadikan komunitas sebagai harga mati.
Steemian pemula non komunitas hanya bisa memberi tapi sedikit meminta. Tatapan penuh rasa haru ketika mereka tak ada yang memberi apresiasi dari sekian banyak viewer yang melihat postingan mereka. Pun demikian, saya tetap mengajak para steemian semua, khususnya para pemula untuk terus belajar, berkreasi, dan berkomitmen dengan steemit. Jika memang steemit masih ada kekurangan disana-sini, mari kita benahi bersama sama.
Demikianlah postingan ini saya tulis, semoga saya salah. Semoga postingan ini sempat juga dibaca oleh kurator diseluruh dunia, meskipun kecil kemungkinan. Semoga ada pencerahan dan solusi. Mohon maaf jika ada kekhilafan dari saya.
Atas nama steemian pemula @elsufri
Aceh, 23 Januari 2018.
Between Quality and Steemit Communities
Let me remind the existence of a new group of steemis (beginners) all over Indonesia, perhaps if the curators forgot, they are individuals who have no community in steemit. They came from many professions who are volunteer to write and to contribute themselves in steemit blog, though their time and thoughts are far more spilled than the "up vote" received. Of course that's not the problem, Mr. Curator. Because, it was really not good if I make calculation with this social media platform. I am just only questioning a justice, an equality, and an appreciation of the steemians (seniors and curators) for their efforts and enthusiasm of the beginners non-community in steemit.
The question is, what is the vision, mission and objective of the steemit platform? Is that steemit limited to the power of community only.
Steemian friends ...
Let me tell you a little about non-community steemies. Perhaps for the senior and the curator, this is just too small compared to their busyness in taking care of the community and other complicated up vote ratio. But never mind, I do review a little. Among them are those who expect steemit to be different social media platform. Steemian wrote a post, certainly hope that fair appreciation not just hunting for the dollar.
For instance, my post that viewed over 100 peoples but who vote 3 people. What’s this?
There is a gap between community and quality. In theory, steemit prioritizes the quality and positive labels. On the other hand, reality demands a beginner's to have a particular community to struggle in steemit. Therefore, steemit has an imbalance between theory and reality.
There are many stories behind some non-community beginner steemian writer. However, it certainly not feasible if I was too indulgence in their senses of disappointment. I'd better scratch a little about the logic of quality versus community.
In 2018, this is a season full of hope for the novice steemian. Those who just hatch and grow in steemit. They are still fresh, passionate and energetic. Steemit became a financial platform to enhance the creativity of writing and reading. This is very promising.Their thought...
Is this wrong? of course not. It's just, there is a forgotten one. That is about the beginner steemian whose existence is really small in the eyes of the community and the curator. But it means big for steemit. In very day, they have waiting a decent appreciation in steemit such as: up vote, comment or in follow. But with the community method and this steem power dowry had only able to straighten their own saliva. If it's like that, they may just be drowning in hope on every post. This is the hope of a beginner steemian not having a weak and deliberately weakened community. Only curators and seniors can make sure and come back strong to be a fresh steemian who keeps learning and working through positive and quality posts.
Steemian friends let's take a moment to study the meaning. Because, many times steemit co-founders hope for a better steemian future. Why do I say there is a waiver of humanity here? Measuring it is simple: qualitatively, please ask in depth how the psychological response of the beginner steemian or individual steemia without the community when they are faced with a great community in this steemit, feelings of neglect; in class; even marginalized is a collective feeling that can be found.
Questioning the linear logic used in judging the new steemian by naked eye. As if many seniors and curators were skeptical about the novice steemian writings, or judging them as people who failed to compete for not having a community. This is a mistake, the budding steemian friends have their own propositions with some consideration of time and opportunity (work or learning) and of course less active in community life.
Curator and Senior Steemian ...
There have been many steemians in this steemit, but they are, only the new steemians and their wish had not been heard. This is the best opportunity for curators and seniors to prove that we stand together with all steemian without selective felling, and more to promote respect; and a sense of empathy in seeing this issue, rather than having to listen to the * divide and rule * the British style of trying to group the steemit without a clear sub-category of vision, mission and purpose. Although not all steemit communities like that, they do not make the community a fixed price.
Non-community beginner Steemian can only give but little ask. A look of emotion when they were not there to appreciate the many viewers who saw their posts. Even so, I still invite all the steemians, especially beginners to keep learning, creativity, and commitment with steemit, though steemit is still lacking here and there, let's fix it together.
So this post I write, may I wrong. Hopefully this post could also be read by curators around the world, although less likely. I'm sorry if there's an oversight from me.
The novice steemian @elsufri
Aceh, January 23, 2018.
Sedikit sentilan positif dalam forum itu adalah bentuk perhatian, bukti kecintaan penulis kepada steemit. Semoga mendapat perhatian dari para kurator dan senior. Menuju paradigma steemian positif dan berkualitas.
Totally agreed.. Salam hangat!
Perasaan terabaikan; dikelas-duakan; bahkan terpinggirkan adalah perasaan kolektif yang dapat ditemukan Rasa yang saya sendiri juga pernah merasakannya.
Dan semua perasaan ini haruslah sama-sama kita hilangkan. Jangan sampai ada gap di ruang media yg sangat demokratis ini. Ayo, saling menguatkan di Steemit ini, dan saling membangun rasa percaya diri antar sesama Steemian.
Iyaa..benar .. Inilah substansi yg dimaksud oleh penulis.. Agar meminimalisir gap tsb..
Tetap Semangat :D
Menyoal logika linier yang digunakan dalam menilai steemian baru secara kasat mata. Seakan banyak senior dan kurator yang meragukan tulisan steemian pemula, atau menilai mereka sebagai orang yang gagal berkompetisi karena tidak memiliki komunitas. Hal ini keliru, para sahabat steemian pemula memiliki dalil sendiri dengan beberapa pertimbangan, yaitu waktu dan kesempatan (kesibukan kerja atau belajar) dan tentunya mereka menjadi kurang aktif dalam berkomunitas ria.
Konteks dan Substansi yang menarik @elsufri
terima kasih ...
Sangat berkelas ! Terus berkarya pak @elsufri, Insya Allah akan indah pada waktu nya. Tulisan ini mewakili stemian pemula dengan harapan dilirik oleh senior atau kurator. Saya kira tulisan yang berkualitas seperti ini tentu banyak di baca orang.
@rezqiwahyudi,, terima kasih atas supportnya. Semoga steemit menjadi lebih baik lagi kedepan. Respect, Emphaty, Audible, Clarity dan Humble.
Postingan yg benam dan terbenamkan oleh keadaan... Tp kisah ini menarik.. Come on steemians be fair enough..
Hukum alam... Mesti ada ikan yg lebih besar.. Hehe
Keep fair.. Faith enough
I agree, where is kesetaraan itu 😁
Saling mengingatkan dalam kebaikan. Kebersamaan..jgn ada egosentris di steemit. Kritik membangun menjadi lebih baik.
👍
Analisa yang mantap aduen 👍
Kita butuh postingan-postingan yg seperti ini.
Teruslah berkarya
Makasi @steem.lumens..ini bagian dari tulisan opini.. Hanya dengan topik sedikit menyoal realitas steemian pemula.. Hehe, semoga steemit berjaya
Harus optimis ya @elsufri. Tidak di pungkiri komunitas memang memiliki pengaruh yang kuat sekali terhadap keberadaan kita di Steemit ini.
Saya juga masih pemula kok kak, mungkin saya juga bisa di katakan tidak terlalu aktif di komunitas, tapi saya selalu membangun relasi dengan berinteraksi dan berkomunikasi secara intens dengan steemians lain melalui komentar di postingan mereka.
Dari sini saya bisa kenal banyak orang, dan lama kelamaan banyak yang mengenal saya. Proses seperti ini yang saya lakukan di samping terus berkarya dalam menghasilkan postingan.
Salam dari Semarang :)
Setuju...Tetap optimis dan berfikiran positif.. Steemian pemula nanti juga akan menjadi senior jika tetap konsisten. Salam hangat dr Aceh.
Iya betul, yang penting konsisten saja dulu karena itu yang paling susah.
Tulisan yang menggugah, semoga stemian pemula dapat dibantu support, upvote untk menambah semangat dlm menulis.
Semoga... Harapan pemula yg memulai..support dr senior dan kurator dengan mempertimbangan bbrapa hal.
ayo...tetap semangat, kita pasti bisa. Hanya waktu yang akan berbicara. ha.a.aaa
Hehe.. Tetap semangat @ismuel
Kita hanya mencoba dan coba
Yaa.. Trus mencoba dan tetap bersabar.. Indah pada waktunya ..seperti kata @rezqiwahyudi
Helo, apa kabar @elsufri? Sudah kami upvote..
Halo jg @puncakbukit.. Kbr baik,, terima kasih ya.. Makin smangat dsupport senior..
Memang cit nyan ka dari awai realita di steemit. Tanyoe "Seureudeng" haros jeut berinteraksi dengan Paus dengoen got, bek sampe ji pajoh tanyoe. Karena itu lobilah HIU tersebut atau berkreasilah atau mencari tau sisi lain dari cara mendapatkan vote banyak agar reputasi naik. Salah satunya beli vote dan kontribusi pada utopian.io agar vote besar dan reputasi naik.
Terima Kasih @elsufri, dari tulisanmu saya punya ide untuk menulis satu tulisan lagi.
Salam Steemian pemula
Sama" tetap menulis
Ulasan yang sangat menarik. Aspirasi umum para steemian newbie, semoga didengar. Teruslah berkarya! Ciptakan mahakarya agar bukan kita yang mencari komunitas dan kurator. Tapi merekalah yang akan mencari kita. Semangat!
Setuju.. Mari terus posting tulisan yang positif dan berkualitas, semoga steemian tidak sebatas copy paste google translate,, ironinya, penulis jg tdak faham yg dia tulis. Paling tidak sedikit memahami, Mari Budayakan literasi di Indonesia, khususnya Aceh..
Sangat mencerahkan bang @elsufri. To the point! Memang komunitas lah jawabannya. Para new comer sangat butuh guide dan apresiasi karna itu akan meningkatkan semangat untuk terus eksis di steemit ini. Maka dari itu kita butuh komunitas.Nah, tugas kurator mensupport komunitas-komunitas kecil yang sudah pernah ada. tidak mungkin para newbie bergabung dalam sebuah komutas besar. Saya yakin banyak postingan berkwalitas yang terabaikan. Namun, tetaplah semangat bang! Pasti akan harum jika di boh parfum, eh indah pada waktunya.hehe
saleum tabek!
Iya.. Sehingga tipologi komunitas tercermin dari karakter anggota steemian itu sendiri.. Semoga tetap positif dan berkualitas.
Tetap semangat jangan patah arang...
Di vote atau tidak yang terus lah memposting semampu kita..
Postingan yang sangat menyentuh @sufri dan saya rasa hal sama sampai sekarang..
Di lirik tok 😂😂
Lirik tipikal bangsa kita,, hehe..Mari apresiasi lebih.. tetap semangat,, tingkatkan budaya literasi.
saya lebih parah bang ..
tapi ambil psitif saja . kita berusaha ang terbaik . tidak kali ini ada yang akan datang . salam steemian pemula aduen @elsufri
Salam juga.. Tetap semangat ya !
Ikut merasakan, tapi apa daya? Terus berusaha memperbaiki kualitas konten. Salam hangat!
Selalu semangat :D
Untaian yang menarik mr. @elsufri .... Menurut saya ini pelurusan yang cantik.😊👌
Di satu sisi saya sependapat dengan anda mr. @elsufri ... Pemula yang non komunitas hampir tidak ternilai karyanya.. Padahal karyanya sangat terpesona.
Tapi di sisi yang lain,,, tidak begitu juga, user pemula yang non komunitas juga bisa kok meningkatkan upvote di setiap tulisannya..
Saya sendiri mengalaminya, semenjak saya aktif di steemit sampai sekarang saya belum pernah mengenal komunitas steemit, tapi saya bisa memperoleh upvote yang cukup, walaupun statisticnya bergelombang.
Di sisi yang lain saya kurang puas dengan ukuran komunitas dan kualitas, terasa tidak adil bagi sebagian user,
Tapi semua ini tidak bisa di bendung lagi,,,
Salah satunya jalan adalah mempersatukan para pengguna-pengguna baru untuk bersatu dalam komunitas, kemudian mendidik komunitas tersebut pada kualitas.
Sebab akhir-akhir ini saya perhatikan para user steemit baru melonjak dengan jumlah yang besar, perseorangan, non komunitas, mines kualitas, dan pengetahuan mengenai seemit yang terbatas.. Saya rasa mereka-merekalah yang harus kita bangun untuk kualitas.
Thanks you sharing mr. @elsufri , tulisan anda adalah konsep yang cantik, dan saya terpesona.😊👌
Critical writting perlu sebagai evaluasi.. Jgn sekedar promo steemit,, sudah membludak takutknya zonk.. Karena pattern of consumption yang bergeser lebih pragmatis. Apresiasi bisa berbentuk komentar bukan hanya upvote.. Sehingga timbul interaksi bukan sekedar lirikan. Terima kasih sudah berbagi komentar @sudutpandang
Verry good mr. @elsufri ....
Sudut pandang anda terhadap platfhom yang satu ini sangat bijak...
Saya berharap semua komunitas yang ada di indonesia ini harus merenung tentang apa yang mr. @elsufri tulis kali ini....
Di satu sisi saya juga mengharapkan perubahan pada platfhom steemit ini...
Teruslah berbagi mr. @elsufri ... Tulisan anda sangat berarti ...
Thats right.. Agreed with you.. Keep up the good post.
Yes mr. @elsufri ....
Semoga saja begitu
Sedikit sentilan halus.. Semoga ada perubahan.. Apresiasi steemian pemula dengan komen dan vote..gada salahnya hehe
Salam hangat dari kami @tehnosia
Tulisan anda mewakili isi hati para steemian pemula.... setidaknya itulah gambaran kondisi steemian pemula sepihak banyak yang belajar steemit secara oto didak try and error dalam membuat postingan dengan harapan dapat voting kadang untuk 1 tulisan menghabiskan waktu 1 sampai 3 hari agar postingannya berkualitas namun sering kali harus rela melihat hasil karyanya hanya dapat 1 sampi 3 voting bahkan tidak ada sama sekali.
Ohya sobat @elsufri izin resteem
Tetap semangat... Ibarat Steemit cerminan kecil dr pemerintahan negara kita..penulisnya adalah masyarakat Indonesia dan steemit adalah negaranya.
Silahkan resteem. Terima kasih sudah berbagi.
Semoga...
Steemit lebih baik lagi.