Biar Hujan Mengguyur, Yang Penting Happy

Kebahagiaan Nomor wahid, itulah anak-anak. Mereka tidak peduli, hujan sekalipun, yang penting kemauannya dituruti. Lama sudah anak-anak minta mandi kolam renang di Taman Sari Saree. Karena berbagai kesibukan kami, baru beberapa hari yang lalu kesampaian.

Ketika kami berangkat dari rumah, cuaca sangat bersahabat, cuaca cerah tidak ada tanda-tanda akan turunnya hujan. Anak-anak sangat bahagia karena kemauan mereka yang sudah lama dinanti akhirnya terkabul juga. Semua kebutuhan untuk pergi ke kolam renang sudah kami siapkan sejak dari rumah, mulai dari makanan sampai perlengkapan mandi.

Anak-anak ruang buka main. Masih dalam perjalanan saja sudah bahagia, dapat dibayangkan setiba di tempat tujuan mereka akan lebih bahagia lagi. Dunia mereka adalah bermain. Yang agak beda dari anak-anak yang lain adalah, bagi mereka jalan-jalan itu bukan keliling duduk dalam kendaraan, jalan-jalan adalah makan-makan dan mandi-mandi serta main-main di fun game. Itulah jalan-jalan yang ada dalam benak anak-anak ini.

Setelah menempuh perjalan satu jam lebih kurang. Sampailah kami sekeluarga di tempat tujuan, setelah memilih tempat parkir yang nyaman. Kami segera menuju loket pengambilan tiket masuk. Tiket masuk sudah ada di tangan, kami menuju area pemandian atau kolam renang. Di sana terlihat sudah banyak pengunjung yang sudah lebih awal datang.

Pondok-pondok sudah banyak terisi, hanya tersisa pondok-pondok yang sedikit lebih jauh dari kolam. Kami tidak punya banyak pilihan dan kami pilih pondok yang terdekat ke area kolam dari pondok yang tersisa. Anak-anak sudah tidak sabar ingin segera menceburkan diri ke kolam. Tapi kami tahan sementara waktu karena sudah waktu shalat dhuhur dan makan siang. Setalah shalat dan makan siang bersama yang sudah kami siapkan sejak dari rumah. Barulah anak-anak menuju kolam yang dikawak oleh adek saya.

Hasrat untuk menceburkan diri ke kolam, sudah tidak dapat di tahan lagi. Mereka langsung menuju kolan khusus anak-anak yang kedalaman airnya tidak sampai setengan meter. Dibawah kawalan adek, mereka menikmati betul kesempatan yang tidak selalu dapat mereka dapatkan. Sementara saya dan suami dan anak yang masih berumur 1 tahun tetap berada di pondok, sambil mengamati mereka dari jauh.

Tapi tidak berselang lama, suami turung juga mandi bersama anak-anak. Kebahagiaan anak-anak semakin bertambah karena kehadiran abi mereka bersama mereka di kolam. Namun belum lama suami menemani mereka mandi bersama, hujan deraspun mengguyur seisi kolam dan sekitarnya. Hujan gunung Seulawah, sangat deras, tapi anak-anak tetap bertahan di kolam.

Selagi mereka masih mandi saat hujan mengguyur mereka, petirpun mulai menyambar-nyambar, cahaya putih bercahaya disertai gemuruh suara petirlah yang membuat anak-anak ciut. Mereka tidak lagi mau bertahan dalam kolam, begitu juga dengan pengunjung lainnya. Namun demikian anak-anak sudah cukup puas mandi-mandi, sudah menggigil kedinginan. Akhirnya suami mengajak anak-anak untuk menyudahi mandi pada siang itu.