Aceh Besar - Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Aceh mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Partisipasi Masyarakat dengan tema "Peran Komunitas Blogger dalam Perbaikan Pelayanan Publik Kepariwisataan" pada Selasa, 10 Oktober 2017 di Hotel The Pade Kabupaten Aceh Besar.
Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Aceh, Dr. H. Taqwaddin, S.H. S.E. M. S. menyampaikan dalam sambutannya, Ombudsman merupakan lembaga negara pengawas pelayanan publik, semua keluhan masyarakat yang berkaitan dengan dengan pelayanan publik dan administrasi atau maladministrasi (pelayanan buruk), dapat dilaporkan untuk dapat dibantu penyelesaiannya oleh Ombudsman. Pelayanan publik di Aceh memiliki dasar hukum tersendiri selain Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009, yakni juga menggunakan Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.
"Kasus maladministrasi yang banyak terjadi di Aceh adalah penundaan berlarut, yang merupakan salah satu dari ke sepuluh kasus maladministrasi lainnya, seperti pelayanan yang tidak kompeten, penyimpangan prosedur, tidak memberikan pelayanan, penyalahgunaan wewenang, permintaan imbalan uang korupsi, bertindak tidak layak dan tidak patut, berpihak, konflik kepentingan, dan diskriminasi"
Taqwaddin juga menambahkan dalam materinya, masyarakat punya hak untuk mengadu terkait penyeleggaraan palayanan publik buruk, baik kepada penyelenggara, Ombudsman, dan atau DPR RI, DPRA, dan DPRK.
Narasumber lainnya, Drs. Reza Fahlevi, M.Si selaku Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh mengatakan, sektor pariwisata merupakan sumber utama pendapatan daerah di Aceh. Bisnis pariwisata merupakan investasi yang paling mudah dan paling murah, banyak komunitas-komunitas muda atau individual yang sudah banyak mengadakan pelayanan jasa tur wisata.
Setelah penyampaian materi, panitia juga menampilkan blog-blog terpilih yang sering memposting tulisan terkait pariwisata Aceh, di antaranya ada www.rahmataulia.com, www.miramayra.com, dan www.ihansunrise.com yang diberi kesempatan untuk memaparkan sedikit tentang blognya.
