PENGARUH PERUBAHAN EKOSISTEM TERHADAP LINGKUNGAN

in #busy6 years ago

PENGARUH PERUBAHAN EKOSISTEM TERHADAP LINGKUNGAN



A. PENGERTIAN EKOSISTEM


https://ipfs.busy.org/ipfs/QmQS9Lc5yXW9PWsfnW1FmJ3AM9ucMWC2ekHjZ1PLAbUCDt

Ekosistem merupakan tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas atau merupakan kesatuan dari komunitas dengan lingkungannya. Pada ekosistem tidak hanya mencakup serangkaian spesies tumbuhan dan hewan saja, tetapi juga segala macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam sistem itu serta energi yang menjadi sumber kekuatan. Untuk mendapatkan energi dan materi yang diperlukan untuk hidupnya diperlukan semua komunitas bergantung kepada lingkungan abiotik. Organisme produsen memerlukan energi, cahaya, oksigen, air dan garam-garam yang semuanya diambil dari lingkungan abiotik energi dan materi dari konsumen tingkat pertama diteruskan ke konsumen tingkat kedua dan seterusnya ke konsumen-konsumen lainnya melalui jaring-jaring makanan.



B. KOMPONEN EKOSISTEM

Ekosistem dibentuk oleh komponen makhluk hidup (komponen Biotik) serta komponen makhluk tak hidup (Komponen Abiotik).

  1. Komponen Biotik
    Komponen Biotik (makhluk hidup) terdiri dari manusia, hewan, dan juga tumbuhan, Secara Umum, Komponen biotik Dibagi menjadi 3 kelompok, Yakni;

a. Produsen
yaitu semua Organisme (makhluk hidup) yang memiliki kemampuan untuk menghasilkan makananya sendiri atau mampu berfotosintesis.

Yang termasuk kedalam golongan produsen yakni; Semua Tumbuhan hijau digolongkan kedalam kategori produsen, selain itu ada juga biota laut yang tergolong dalam kategori produsen , yakni fitoplankton dan alga.

b. Konsumen
yaitu semua Organisme yang tidak dapat menghasilkan makanannya sendiri, atau dapat juga diartikan sebagai organisme yang mendapatkan energi makanannya dengan cara memakan organisme yang lain. yang termasuk kedalam golongan konsumen yakni hewan dan manusia

c. Pengurai
Pengurai atau yang dikenal juga dengan dekomposer, merupakan organisme yang dapat menguraikan zat zat organik dari organisme yang lain yang telah mati, Contoh organisme pengurai yaitu; jamur, bakteri ,dan mikroba.

  1. Komponen Abiotik

Komponen Abiotik terdiri dari benda benda tak hidup, Dalam ekosistem komponen abiotik yaitu kondisi fisika dan kimiawi di sekitar organisme yang mendukung keberlangsungan hidup organisme tersebut. Contoh komponen Abiotik diantaranya;

a. Air
Air merupakan komponen abiotik yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Pada tubuh manusia 70 persennya tersusun atas air, begitu halnya dengan hewan, dan tumbuhan yang juga memerlukan air untuk melakukan fotosintesis. Kekurangan air pada tumbuhan dapat mengakibatkan tumbuhan menjadi layu dan pada akhirnya menjadi mati.

b. Cahaya Matahari
Sumber energi utama dalam keberlangsungan makhluk hidup yaitu matahari, khususnya untuk tumbuhan, karena matahari merupakan syarat utama bagi tumbuhan untuk bisa melakukan proses fotosintesis.

c. Udara
nitrogen dan lain sebagainya. Zat Oksigen yang ada diudara dimanfaatkan oleh Manusia dan hewan untuk bernafas, sedangkan gas karbon dioksida diserap oleh tumbuhan untuk membantunya dalam proses fotosintesis.

d. Tanah
Tanah Digunakan oleh sebagian makhluk hidup Untuk Tempat tinggalnya, Tanpa Tanah maka tumbuhan tidak dapat hidup, selain itu kondisi tanah juga dapat mempengaruhi, tumbuhan apa saja yang dapat hidup padanya. Bagi tumbuhan tanah yang baik ialah tanah yang banyak mengandung humus, apabila tanah tercemar oleh logam berat , maka akan mengakibatkan tumbuhan susah untuk tumbuh. selain itu tanah yang tercemar juga akan mempengaruhi keadaan manusia atau hewan yang hidup disekitarnya.

e. Iklim
Iklim yaitu keadaan rata rata suatu daerah yang luas, serta dalam kurun waktu yang relatif lama. Beberapa komponen iklim diantaranya; kelembaban udara, curah hujan, suhu, dan sebagainya. keadaan inilah yang akan mempengaruhi tumbuhan yang hidup pada daerah tersebut.

C. TERGANGGUNYA KESEIMBANGAN EKOSISTEM

Terganggunya Keseimbangan Ekosistem dapat dipengaruhi oleh dua faktor utama, Yakni faktor alam dan faktor manusia

  1. Faktor Alam
    Alam dapat mempengaruhi keseimbangan Ekosistem, seperti pada saat terjadinya bencana alam seperti;
  • Gunung meletus
  • Gempa Bumi
  • Longsor
  • Banjir
  • Tsunami, dan
  • Pergeseran Lempeng Tektonik
  • Bencana Alam yang terjadi akibat aktivitas manusia yaitu longsor, dan banjir
  1. Faktor Manusia
    Terganggunya keseimbangan Ekosistem juga dapat terjadi akibat ulah manusia yang kurang bertanggung jawab. Berikut ini beberapa Kegiatan Manusia Yang dapat mengakibatkan terganggunya keseimbangan Ekosistem; seperti;
  • Penebangan Pohon Secara Liar
  • Pemburuan Liar
  • Pembakaran Hutan

D. DAMPAK TERHADAP LINGKUNGAN

Pada poin ini saya hanya akan menulis tentang Dampak dari Kerusakan Ekosistem yang di akibat oleh ulah manusia yang kurang bertanggung jawab

a. Penebangan Pohon Secara Liar




Alat perabotan rumah tangga banyak yang terbuat dari bahan kayu. Adapun kayu yang banyak digunakan antara lain ; kayu jati, mahoni, kamper, meranti , dan sebagainya. kayu kayu tersebut umumnya didapat dari hutan. Adanya penebangan hutan yang dilakukan secara liar dan tanpa penanaman kembali dapat menimbulkan kerusakan bagi tempat tinggal tumbuhan dan hewan disekitarnya, jika dilakukan terus menerus maka hutan akan menjadi Gundul dan dapat mengakibatkan Bajir dan Tanah longsor



b. Pemburuan Liar


https://ipfs.busy.org/ipfs/Qmb4NdP1ZftdjLopXPreD3z5vwsFMBBvPY7CqXpkkoGUD9

"Berburu adalah menangkap dan/atau mebunuh satwa buru termasuk mengambil dan memindahkan telur – telur dan/atau sarang satwa buru. Pemburu adalah orang yang melakukan kegiatan berburu. Perburuan liar adalah kegiatan berburu yang dilakukan secara ilegal.Perburuan sebenarnya dilegalkan jika memenuhi persyaratan berburu.
Perburuan dapat dikatakan ilegal/liar jika:
"

  1. Perburuan tidak dilakukan saat musim berburu.
    Musim berburu merupakan waktu yang ditetapkan oleh menteri atau pejabat yang ditunjuk olehnya untuk dapat diselenggarakan kegiatan berburu
  2. Pemburu tidak memiliki izin berburu secara tertulis yang sah.
    Izin berburu yang sah adalah surat berburu. Surat berburu ialah surat yang dikeluarkan oleh menteri atau pejabat yang ditunjukknya yang menyebutkan pemberian hak berburu oleh orang yang namanya tercantum di surat tersebut.
  3. Pemburu menjual hasil buruan secara illegal.
    Hasil berburu dijual kepada pihak yang tidak bertanggung jawab secara illegal
  4. Pemburu menggunakan senjata yang dilarang digunakan untuk berburu
  5. Hewan atau tumbuhan yang diburu termasuk hewan yang dilindungi(hukum) atau
  6. Hewan atau tumbuhan yang diburu telah ditandai untuk penelitian

"Dampak Perburuan liar menyebabkan kerusakan Ekosistem yang parah akibat perbuatan manusia yang kurang bertanggung jawab telah menyebabkan beberapa Hewan dibawah ini di anggap langga bahkan terancam punah diantaranya;
"

  • Harimau Sumatera
Indonesia memiliki dua jenis harimau endemik, yakni Harimau Bali yang telah dinyatakan punah sejak tahun 1937 dan Harimau Sumatera yang masih ada hingga kini, namun dalam jumlah yang sudah sangat sedikit. Jumlah harimau Sumatra di Indonesia diperkirakan hanya berkisar 500 ekor dan berhabitat di pulau Sumatera saja.
  • Badak
Badak bercula dua dari Sumatera (Badak Sumatera) dan badak bercula satu dari Jawa (Badak Jawa) tergolong satwa yang sudah hampir punah di Indonesia. Data menyebutkan jumlah Badak bercula dua sisa sekitar 300 ekor saja. Sedang Badak bercula satu lebih memprihatinkan lagi karena jumlahnya tercatat sisa puluhan ekor saja. Karenanya, telah dibuat penangkaran khusus di Ujung Kulon Banten untuk melindungi populasi Badak bercula satu.
  • Harimau Sumatera
Dampak Perburuan liar menyebabkan kerusakan Ekosistem yang parah akibat perbuatan manusia yang kurang bertanggung jawab telah menyebabkan beberapa Hewan dibawah ini di anggap langga bahkan terancam punah diantaranya;
  • Orang Utan
Orang Utan Sumatera dan Orang Utan Kalimantan juga tergolong satwa langka yang sangat dilindungi di Indonesia. Dari segi fisik Orang Utan Sumatera ini berukuran lebih kecil dari Orang utan Kalimantan. Dibanding Orang Utan Kalimantan, Orang utan Sumatera berjumlah lebih minim.
  • Monyet Hitam Sulawesi
Jenis monyet yang juga lazim disebut Yaki atau Monyet Wolai memiliki ciri fisik yang sangat unik. Tubuhnya dipenuhi bulu hitam pekat mengkilat, dengan jambul dan pantat berwarna merah muda. Monyet Hitam Sulawesi ini juga memiliki ukuran tubuh yang besar. Sayangnya, hewan lucu ini juga sudah hampir punah.
  • Anoa
Hewan yang habitatnya berada di pulau Sulawesi ini tampak mirip dengan kambing. Yang membedakannya adalah ukurannya yang besar dan tanduknya yang runcing. Tanduk khas di kepalanya itu dapat mencapai panjang 30 cm.

c. Pembakaran Hutan



Pada prakteknya proses pembakaran hutan bisa menjadi tidak terkendali dan memicu kebakaran hutan. Banyak pristiwa kebakaran hutan besar dipicu oleh aktivitas pembakaran hutan yang di lakukan oleh mereka yang ingin membuka lahan baru untuk perkebunan, pertanian, perumahan dan juga berbagai keperluaan lainnya, dengan tidak memikirkan dan juga tidak mempertimbangkan Dampak yang akan ditimbulakan dari perbuatan tersebut



Dampak yang ditimbulkan akibat dari Pembakaran liar dapat menyebabkan kerusakan Ekosistem yang sangat parah, untuk lebih jelasnya Dampak Pembakaran Hutan Secara Liar diantaranya :

  1. Hilangnya kesuburan tanah
  2. Turunnya sumber daya air
  3. Global Warming
  4. Punahnya keaneka ragaman hayati seperti :
  • Bunga bangkai
Bunga bangkai dengan nama latin Amorphophallus titanum merupakan bunga raksasa yang sangat unik karena dapat mengeluarkan bau busuk seperti bangkai. Bau busuk tersebut sebenarnya bertujuan untuk mengundang kumbang dan lalat agar hinggap dan membantu proses penyerbukan.
  • Hutan jati
Tumbuhan langka di Indonesia yang selanjutnya Hutan jati di Bojonegoro, Jawa Timur Hutan jati adalah sejenis hutan yang dominan ditumbuhi oleh pohon jati (Tectona grandis). Di Indonesia, hutan jati terutama didapati di Jawa. Akan tetapi kini juga telah menyebar ke berbagai daerah seperti di pulau-pulau Muna, Sumbawa, Flores dan lain-lain.
  • Damar
Tumbuhan langka di Indonesia yang selanjutnya adalah pohon damar. Pohon (Agathis dammara (Lamb.) Rich.) ini memiliki batang yang tingginya bisa mencapai 60 meter. Pohon ini tumbuh di berbagai daerah di Indonesia dengan berbagai sebutan seperti kisi (Buru), salo (Ternate), dayungon (Samar), ki damar (Sunda), dan lainnya.

E. PENUTUP


https://ipfs.busy.org/ipfs/QmZbc3Qp7AxdTZYdB3T6E8EELbGx8Vn4avHXZXxch5vPj2

Mari sama-sama kita menjaga lingkungan dari kerusakan, agar bumi ini dapat kita wariskan kepada generasi berikutnya dalam keadaan yang masih asri kita bisa melakukan tindakan atau hal kecil dalam usaha untuk menjaga keseimbangan ekosistem, seperti menanam sebatang pohon kecil di tempat yang pantas


https://ipfs.busy.org/ipfs/QmcCcs35MLGhuLYjWsg3kW9WqEjQcuAR8n4HTLoYzeENx6

Apa yang kita lakukan saat ini akan sangat bermanfaat untuk masa depat kita dan juga untuk Generasi setelah kita


https://ipfs.busy.org/ipfs/QmePGf6CBvF4aZiDbPstGt4EDQmzzQV85NDXFQLfuYdrag

Inilah uraian singkat dari saya mengenai Pengaruh Perubahan Ekosistem terhadap lingkungan, agar bermanfaat untuk saya pribadi dan bagi mereka yang membacanya, jika terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan saya mohon maaf dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan Artikel ini di waktu yang akan datang dan saya ucapkan terimakasih banyak


KETERANGAN AKHIR


semua yang saya katakan dalam artikel ini, adalah pendapat pribadi, sesuai dengan pemikiran dan pengetahuan yang saya dapatkan dari berbagai sumber, jika terdapat kekurangan mohon dimaafkan





Aceh, 4/2/2019


@riostarr



Sort:  

What an amazing post @ riosstar, good luck always bang @riosstar