Ini adalah kisah ku.aku bernama Mutia Soleha.nasib ku tidak seberuntung anak anak lainnya.aku dilahirkan dari perkawinan antar suku.ibu ku berasal dari Jawa dan ayah ku dari aceh.mereka saling mengikat janji saat sama sama merantau di negeri seberang(malaisya) .
Aku lahir saat mereka masih diperantauan.baru setelah aku berumur 4 tahun,kedua orang tua ku pulang ke kampung halaman ayah ku,Aceh.
Di sini kami hidup aman dan bahagia.dan dah lama kemudian adik ku lahir.namun petaka itu terjadi,saat ibu ku sedang mengandung adik ku yang kedua,ayah pergi entah kemana,ayah beralasan merantau mencari nafkah.namun kami sekeluarga tak pernah menerima sepeserpun kiriman uang darinya.ibu ku mulai sering melamun memikirkan akan melahirkan adik ku.
Belum lagi nenek ku setiap saat selalu mengomeli ibu ku karena mengganggap kami telah menjadi bebannya.ibu ku tak tau harus mencari kerja dimana.mana ada orang yang mau mempekerjakan wanita hamil tua dengan 2 anak kecil.
Suatu hari ibu menelpon ke hp ayah.ibu begitu terkejut saat mendengar seorang wanita menjawab telepon.ia mengaku istri ayah.ibupun jatuh,para tetangga datang setelah aku meminta tolong,nenek malah marah marah,"bisanya cuma menyusahin saja ni orang,"ujar nenek.
Saat itu karena terlalu stres ibu pun melahirkan tiba2.setelah adik ku yang ke dua lahir ibu mulai tidak stabil.selalu melamun.kadang tertawa,kadang menangis sendiri.
Aku begitu terpukul melihat keadaan ibu.aku mengurus segala keperluan adik bayi ku.kami hanya hidup dari belas kasihan orang orang disekitar kami.kadang jika ada yang memberi kami uang atau makanan langsung diambil oleh nenek.kami pun tak berani membantah karena kami tinggal dirumahnya.
Ibu,jangankan mengurus kami,dirinya saja tidak terurus.ibu hanya melamun.memandang hampa.tak tau mau kemana.
Semakin hari kondisi ibu semakin buruk,ia makin tidak bisa diajak bicara,ibu mulai bepergian tak jelas kemana,bab,tidur tak menentu.
Akhirnya emosi nenek memuncak,ia marah karena ibu selalu buang air kecil dan besar disembarang tempat,bahkan didalam rumah.nenek mengusir kami dari rumahnya.tetangga meminta nenek tetap mengurus kami,toh kami cucu cucunya.namun nenek malah berkata ""tak sanggup saya membiayai hidup mereka,hidup saya sendiri aja sudah sangat susah".
kami hanya bisa menangis.
Dan ternyata Tuhan masih menolong kami.didekat rumah nenek ada sebuah rumah panggung,tinggallah seorang nenek baik hati yang kami panggil minek.
Saat nenek mengusir kami,minek lah yang menampung kami.beliau mengurus kami seperti anaknya sendiri.namun ibu...minek pun tak sanggup membujuknya.ibu tetap uring iringan tidak jelas.pergi kemana saja ia suka.tidur dan makan pun dimana ia suka.
Dan kami anak anaknya pun tak berdaya.
Minek,tidak hanya mengurus makan kami,tapi juga menyekolahkan kami.
Saat ini aku sudah bersekolah di sekolah lanjutan atas atau SMA.
Hari hari ku lalui dengan selalu berusaha tegar.aku harus kuat meski cibiran,ejekan terus menerus menghantam otak ku.setiap kali aku mendengar cibiran itu,ingin rasanya aku membelah bumi dan masuk kedalamnya sehingga tak akan terlihat oleh siapapun lagi.ejekan " anak orang gila" terkadang membuatku tak berani menatap orang di sekeliling ku.aku bersyukur teman teman sekolah ku,sahabat terdekat ku selalu menguatkan ku.mereka selalu memarahi jika ada yang mengejek ku.
Beberapa bulan terakhir,cobaan bagi kami terus bertambah seiring berita yang beredar bahwa ayah kami ditangkap polisi karena kedapatan membawa sabu sabu.lengkap sudah derita kami.ibu,ayah....kami rindu seperti anak anak lainya.bermanja,bersanda gurau,dan berbagi dengan orang tuanya.ibu...semoga suatu saat aku bisa membawa ibu berobat,agar ibu kembali sembuh.
hai,. I am new in steemit, and I was vote and follow you, please follow back and vote my post
https://steemit.com/steem/@danishguree/introduction-to-steemwhales-pengenalan-steemwhales