Lulusan sarjana (S1) dari perguruan tinggi (PT) sudah sangat banyak saat ini di Indonesia. Mereka ada yang sukses namun ada yang gagal setelah lulus sehingga menjadi pengangguran. Mereka yang sukses adalah dari kalangan mahasiswa pintar, aktif, punya jejaring yang kuat, ulet dan pantang menyerah. Sementara yang gagal adalah mereka yang ketika kuliah hanyak melakukan kegiatan yang amat biasa-biasa, hanya sekedar datang ke kampus namun tidak melakukan hal-hal yang dapat meningkatkan kemampuan dan mengasah diri agar menjadi pribadi yang lebih baik.
Melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi (S2/S3) setelah lulus S1 adalah impian banyak orang, namun tidak mudah karena memerlukan biaya yang sangat mahal, dapat mencapai ratusan juta rupiah. Biaya-biaya tersebut seperti SPP, sewa rumah, makan, transportasi, biaya penelitian dan biaya tak terduga lainnya. Untuk mengatasi keterbatasan biaya tadi maka setiap orang akan berlomba-lomba mencari beasiswa baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Beasiswa ini tidak diberikan kepada setiap orang, tetapi diperuntukkan kepada yang mempunyai kualifikasi sesuai dengan ketentuan donatur baik pemerintah, swasta maupun dari luar negeri. Setiap kementerian di Indonesia juga menyediakan beasiswa guna meningkatkan SDM di kementerian tersebut seperti Kemterian Ristekdikti, Kementan, dll. Beasiswa ini biasanya hanya diberikan kepada pegawai pada lingkup kementerian tersebut saja. Namun bagi WNI yang belum punya home base atau pekerjaan maka salah satu yang paling cocok adalah berburu beasiswa di LPDP (https://www.lpdp.kemenkeu.go.id/).
Tujuan dan fokus LPDP adalah mengarahkan segenap usahanya guna mencetak pemimpin masa depan yang tersebar di berbagai bidang. Pengelolaan dana abadi pendidikan ini bertujuan menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi mendatang sebagai pertanggungjawaban antargenerasi. Selain itu, LPDP juga bertujuan mengantisipasi keperluan rehabilitasi pendidikan yang rusak akibat bencana. LPDP berfokus pada pengembangan kualitas sumber daya manusia di berbagai bidang yang menunjang percepatan pembangunan Indonesia. Beberapa di antara prioritas yang menjadi fokus LPDP antara lain; teknik, sains, pertanian, hukum, ekonomi, keuangan, kedokteran, agama, serta sosial-budaya.
Pemerintah Aceh juga menyediakan beasiswa setiap tahun untuk putra-putri terbaik yang berasal dari ACeh melalui lembaga LPSDM (http://www.lpsdm.acehprov.go.id/). Di antara tugas LPSDM tersebut adalah: (1) mengelola beasiswa pendidikan tinggi dalam dan luar negeri, dan (2) mengelola bantuan pendidikan dalam dan luar negeri. Di samping itu juga, negara-negara kaya dan maju biasa setiap tahun memberikan beasiswa yang sangat banyak kepada mahasiswa dari seluruh dunia. Untuk itu, setiap calon peserta harus aktif mencari informasi dari berbagai sumber.
Lantas bagaimana agar seseorang mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk mendapatkan beasiswa S2/S3 di dalam maupun luar negeri? Ada tiga syarat utama yang harus dipenuhi dan miliki, yaitu kemampuan akademik, berbahasa asing, dan organisasi yang baik.
1. Kemampuan Akademik
Beasiswa hanya diberikan kepada calon yang mempunyai nilai atau IPK yang tinggi. Semakin tinggi nilai maka semakin besar peluang untuk mendapatkan beasiswa. Namun nilai IPK bukanlah faktor mutlak, karena setiap calon penerima akan dites kembali apakah benar nilai yang didapat sesuai denga kemampuan yang dimiliki. IPK kadang-kadang belum dapat menjelaskan kemampuan seseorang dengan baik karena berbagai factor, misalnya dosen memberikan nilai secara subjektif-like dan dislike, mahasiswa mendapatkan nilai dengan cara curang atau calon pelamar beasiswa berasal dari PT yang tidak ternama. Setiap pelamar akan dites kembali untuk mengukur kempuan calon secara objektif, transparan dan akuntabel.
2. Kemampuan Berbahasa Asing
Kemampuan berbahasa adalah salah satu faktor utama penghambat seseorang mendapatkan beasiswa. Calon penerima beasiswa biasanya baru belajar bahasa internasional pada saat mau mendaftar sehingga banyak calon pelamar yang tidak lulus karena waktu belajar bahasa yang singkat dan terburu-buru. Misalnya dalam bahasa Inggris, calon pelamar diwajibkan minimal mempunyai nilai toefl 500 untuk dalam negeri dan 550 jika mau kuliah ke luar negeri. Seharusnya kemampuan berbahasa internasional ini dipersiapkan jauh-jauh hari oleh calon, lebih lama masa mempersiapankan maka lebih baik. Masa persiapan paling singkat biasanya selama satu tahun sebelum melamar beasiswa. Kemampuan menguasai bahasa asing/internasional seperti bahasa Inggris dan Arab sangat penting saat menempuh pendidikan karena banyak bahan bacaan baik berupa jurnal maupun buku teks yang berbahasa asing.
3. Kemampuan Berorganisasi
Banyak donatur mensyaratkan calon penerima adalah mereka-mereka yang aktif diorganisasi, baik intra maupun estrakampus. Mereka yang sudah berpengalaman di organisasi biasa akan menjadi lebih matang dan punya jejaring yang lebih kuat. Ke depan, mereka-mereka inilah yang diharapkan akan memegang tampuk kekuasaan dan kebijakan negara ini.
Tiga syarat utama ini seharusnya sudah dipersiapkan oleh seorang calon ketika baru duduk di semester satu di tingkat sarjana (S1) sehigga nanti akan lebih mudah dalam memperoleh beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke S2 dan S3 baik di dalam maupun di luar negeri.
Selamat berburu beasiswa semoga sukses.
Salam hangat pada hari pertama di tahun 2018.
Lhokseumawe, 01-01-2018
Dimana bisa olah Toefl itu.. hehehee
Toefl itu tidak bisa diolah, bahasa Inggris harus dipelajari dengan baik agar mendapatkan nilai yang tinggi jauh2 hari sebelum mendaftar beasiswa. karena saat mendaftar, nanti akan dites ulang kemampuan bahasa Inggris seseorang: kemampuan berbicara, menulis, mendengar dan membaca (memahami teks). kata guru bahasa Inggris saya, rumus jitu memahami bahasa Inggris itu ada tiga: 1. practice, 2. practice, dan 3. practice. hehe
good tips,,3p (practice, practice, practice),,hehe
Informasi yang paling dicari ini pak..teringat pengalaman saya tahun 2012 lulus 4 beasiswa bergengsi. Rencana tahun depan mau coba apply PhD, tapi gak tahu juga pak entah dikasih ijin oleh lembaga..good news..
Lulus 4 beasiswa sekaligus? Wuih...mantap. Dalam melanjutkan kuliah, saya kira yang harus didiskusikan pertama itu dengan prodi baru ke PD1/Dekan. Izin akan mudah diberikan jika memang posisi lowong yang selama ini diisi oleh Pak Mur ada yang menggantikannya nanti, ada yang menghendel, ini juga perlu ada kerja sama yang baik sesama tim pengajar agar mahasiswa tidak terabaikan. selamat menempuh S3, semoga sukses @bangmur.
Terima kasih sarannya pak @ismadi. Akan saya coba bangun komunikasi pada tingkat tim prodi dulu, mudah-mudahan ada jalan. Saya S1 STAIN Malikussaleh, lulus 2011. Saya sudah mempelajari bagaimana cara apply Master/PhD sejak saya masih berada di semester 5 kuliah S1 pak, dan jauh-jauh hari sudah saya persiapkan, seperi bahasa inggris, persyarataan administrasi lainnya seperti Letter of Recommendation, Study Plan Letter, paspor, dan translater Ijazah S1 dalam bahasa Inggris. Kemudian setelah semua terpenuhi baru saya Apply di akhir 2011 hingga pertengahan 2012. Saya apply hampir 15 beasiswa tersebar baik dalam dan luar negeri. Dari semua yang saya apply lulus 4 beasiswa, yaitu: 1) beasiswa erasmus mundus dari Uni Eropa, S2 matematika di Università degli Studi di Cagliari, 2) beasiswa unggulan (BU) dari DIKTI, S2 Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang, 3) beasiswa Pemerintah Turki, S2 matematika di yeldiz university, https://www.turkiyeburslari.gov.tr dan 4) beasiswa ICCR dari pemerintah India, S2 matematika di Aligarh Muslim University. Setelah saya membaca tulisan pak @ismadi menggugah motivasi untuk mecoba lagi pada tingkat PhD. Terima kasih sarannya pak.
Saran saya tetap saja ambil S3 dari Universitas terbaik di bidang matematika. Semoga sukses dan informasi tersebut dari Pak Mursalin bagikan khususnya kepada alumni Unimal dan masyarakat umum lainnya. Good Luck Pak Mursalin.
Informasi yang sangat penting bagi yang mau melanjutkan studi, terima kasih
Iya Pak @damanhurabbas. Ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya membimbing dan mengarahkan lulusan dari FP Unimal untuk mendapatkan beasiswa. Banyak mahasiswa kita yang mempunyai kemampuan akademik yang baik dan kemampuan organisasi yang mumpuni tetapi terganjal di toefl sehingga gagal mendapat beasiswa. Kesalahannya adalah mereka baru belajar bahasa Inggris setelah lulus kuliah, bukan saat mereka sedang kuliah. semoga ke depan akan lebih banyak lagi alumni Unimal dan Aceh yang melanjutkan ke pendidikan pascasarjana.
benar sekali pak @damanhurabbas
Informasi yang sangat bermanfaat
Terimakasih @bangjuh yang datang berkunjung ke blog saya.
Sangat informatif, semoga bermanfaat dan menjadi analisis awal sebelum sekolah.👍
Semoga bermanfaat bagi mhs yg berencana ambil S2/S3 setelah lulus dr unimal
Postingan yang sangat bermanfaat untuk mahasiswa :)
Terima kasih banyak sudah berbagi pak
Sama @yundriana. Semoga mereka2 yang berkeinginan melanjutkan S2 maupun S3 dapat mempersiakan diri sejak awal. Sejak dari awal2 kuliah sehingga kesempatan mendapat beasiswa akan semakin besar.
thanks for the scholarship tips,
Just to add to your post for interested Scholars
CHINESE GOVERNMENT POSTGRADUATE SCHOLARSHIP FOR INTERNATIONAL STUDENTS
See link below for details
https://steemit.com/scholarship/@charles92/chinese-goverment-scholarship-for-international-school
Good Post, semoga bermanfaat