CONTEXTUAL GRAMMAR TRANSLATION METHOD

CONTEXTUAL GRAMMAR TRANSLATION METHOD
The Text

In my previous writing, I have briefly explained how I used contextual Indonesian language content with Grammar Translation Method. Here, I would like to talk more about the process; text construction.
Continuing from the previous discussion on the use of “ada” into daily English, I will take all the sentences generated from the previous discussion and create a simple text using relatively similar vocabularies. This text will then serve two purposes: to help students get exposed into variety of sentences when dealing with “ada”, and help fortify the vocabularies.
Below are the sentences:

1. ADA TAS DIATAS MEJA.

2. ADA TAS HIJAU DIATAS MEJA BARU DOSEN.

3. ADA TAS DI SAMPING MEJA SAYA.

4. TAS ADA DIANTARA MEJA DAN KURSI.

5. TIDAK ADA TAS HIJAU DIBAWAH MEJA BIRU DAN KURSI LAMA ITU

6. APAKAH ADA TAS COKLAT DIATAS KURSI HITAM LAMA ITU?

7. APA YANG ADA DIATAS MEJA DOSEN ITU?

8. ADA 1 BUAH PULPEN NAMUN TIDAK ADA 2 PULPEN DIATAS MEJA GURU.

9. TADI ADA PULPEN HITAM BARU DIATAS MEJA SAYA, TETAPI SEKARANG TIDAK ADA.

10. TADI TIDAK ADA BAJU DIBAWAH BANTAL INI TETAPI SEKARANG ADA. SIAPA YANG TELAH MELETAKKANNYA?

Usually, we would have more than 10 sentences in the class as I would be developing the context and use of “ada” into variety of ways and use in daily life. Often time, we came up to 30 sentences and analyzed in both negative and interrogative so that students understand the changes and be able to use them later in their daily life. Students, then, will be paired up so that they can talk one another. In this way, interactive communication will happen. However, for the sake of this paper, we will just stick to this number and develop simple reading text for students to read in English.

Ada penghapus dan pulpen diatas meja belajar saya. Meja saya berada disamping dinding hijau itu. Tadi, ada beberapa buku merah disana, namun sekarang tidak ada lagi. Buku merah saya itu tadi berada diantara penghapus dan pulpen. Saya bertanya kepada abang saya, “Apakah kamu melihat buku merah saya diatas meja? Tadi buku-buku saya ada disana.”. Abang menjawab, “Tidak. Saya tidak melihatnya. Coba kamu cari di kursi depan televisi”.
Saya lalu pergi ke ruang tamu, namun tidak menemukan buku tersebut disana. Saya mengangkat bantal diatas kursi, namun tidak menemukan buku tersebut juga. Saya lalu pergi ke meja makan. Saya sangat senang karena menemukan 1 diantara 3 buku merah saya. Saya bertanya kepada ibu, “Ibu, saya mencari 3 buah buku merah saya. 1 diantara 3 buku yang saya cari ada diatas meja, tetapi 2 dari 3 buku tersbeut tidak ada. Apakah ibu tau dimana 2 diantara 3 buku saya tersebut?” Ibu menjawab, “Ibu tidak tau. Coba kamu ingat. Siapa yang meletakkan buku merah itu disini?” Saya menjawab, “Saya tidak ingat. Mungkin saya yang meletakkannya disana. Saya lupa?”
In dealing with text, 2 approaches may be pursued; paired work where they can listen to one another and group work where they try to translate all the text verbally. The first approach is often my choice. I like to witness students’ interactive communication as I am able to evaluate their progress and, in addition, most of the students found it more interesting. Second approach also serves good purpose. Students can help one another and group communication will occur among the team.