Beberapa waktu yang lalu, saya mengikuti diskusi di Bappeda Kota Banda Aceh. Diskusi itu bertajuk soal pembangunan kependudukan. Saat ini, Indonesia sedang giat mengendalikan laju pertumbuhan penduduk. Tak terkecuali Kota Banda Aceh.
Betapa terkejutnya saya, ketika salah satu peserta menyampaikan informasi bahwa angka kelahiran pertahun sejumlah 5.000 jiwa. Sementara kematian hanya 700 jiwa pertahun. Angka tersebut belum ditambah dengan migrasi penduduk dari wilayah lain. Bisa dibayangkan bila laju pertumbuhan ini tidak dikendalikan.
Pengendalian penduduk bukan hanya soal pembatasan kelahiran. Namun juga harus memikirkan distribusi penduduk dengan mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung suatu wilayah. Bila ini tidak diatasi, maka akan muncul persoalan sosial, pengangguran, kriminalitas, dll.
Apa yang harus dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat? Menurut saya beberapa strategi pembangunan dan penciptaan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru harus dilakukan. Hal ini akan mendorong penyebaran penduduk ke daerah yang rendah kepadatan penduduknya. Selain itu, pemerintah hendaknya memikirkan infrastruktur pembangunan yang efektif dan berkualitas.
Sebut saja soal sanitasi.sanitiasi menjadi tantangan ke depan, selain soal lapangan pekerjaan dan perumahan. Harus ada grand desain pembangunan kependudukan dipadu dengan perencanaan sanitasi kita serta strategi yang mendorong pada elastisitas pembangunan, dimana daerah yang rendah kepadatan penduduknya akan dikembangkan menjadi daerah maju.
Sekedar berbagi.. semoga bermanfaat.
Biar rame @armanfauzi, gak masalah. Yang penting bagaimana menghadirkan kesejehteraan bagi seluruh warga.
Intinya, semua kita harus siap Pak Adi. Hehe
saran saya, fotonya sesuai dengan judul. foto kemacetan di banda aceh, atau foto.