Dengan sekali pandang, saya yakin Anda langsung bisa menebak apa profesi lelaki dalam foto ini. Benar, bapak ini adalah seorang petugas cleaning service. Mungkin profesinya terdengar biasa namun lokasi kerjanya yang luar biasa: rumah ibadah termegah di muka bumi, Al-Masjidil Haram.
Saya baru saja selesai menunaikan sholat Maghrib berjamaah saat beliau menghentikan langkahnya dalam jarak lima meter dari tempat saya duduk dan mulai mengibas2kan bulu ayamnya pada rak2 kuningan yang berjejer rapi memanjang.
And then he did something that stole my attention. Sambil bertugas, beliau mencari kesempatan untuk membaca Al-Qur'an. Dari foto yang saya share Anda bisa lihat perbedaan antara orang yang punya banyak kesempatan untuk tadarusan dengan orang yang punya waktu terbatas ditengah tugas. Jadi beliau menyiasatinya dengan membawa Al-Qur'an kemana2 untuk dibaca sambil tetap bersih2 dari satu rak ke rak yang lainnya lagi.
Tapi bukan itu yang membuat saya terpana.
Sekian lama memperhatikan, saya baru menyadari bahwa caranya membaca Al-Qur'an sungguh tak biasa. Beliau membentangkan kitab suci kemudian menutupnya. Anehnya saat kitab suci dalam keadaan tertutup, bibirnya terus saja komat kamit tanpa henti sambil ia memejamkan mata layaknya orang yang sedang berusaha keras untuk berkonsentrasi. Buka lagi Al-Qur'an, tutup lagi, komat kamit lagi dengan mata terpejam. Begitu terus berulang2.
Tiba2 seluruh tubuh saya mengejang ketika suatu kesadaran menghantam saya begitu hebatnya... saat saya menyadari bahwa si petugas cleaning service yang bersenjatakan kain lap dan bulu ayam ini sedang berusaha menghafal Al-Qur'an!
Masya Allah! Saya tidak kenal orang ini, tapi entah kenapa saya harus berjuang menjaga kekhusyukan dalam menunaikan sholat Isya berjamaah yang berlangsung tak lama kemudian, yang saya lakukan sambil berusaha menghentikan air mata yang membanjir tak terkendali...
Itu adalah sholat tersulit yang pernah saya dirikan, karena sergapan rasa malu dan kerdil begitu masif dihadirkan Allah dalam hati saya. Memaksa saya untuk mengakui jangankan menghafal Al-Qur'an, untuk teratur membacanya saja saya masih banyak cari2 alasan.
Dan hamba Allah nan sederhana ini tanpa tedeng aling2 melumpuhkan segala alasan yang saya buat2 itu. Beliau tidak menempatkan Al-Qur'an di sisa waktu luangnya, namun mengutamakan mentadarusi Al-Qur'an dan memaksa agar sang waktulah yang menjadi luang.
Saya, yang saat itu memiliki jabatan prestisius dalam genggaman, diberkahi Allah dengan rezeki yang berkelimpahan, bertekuk lutut dihinakan di hadapan lelaki dengan jabatan yang sangat bersahaja ini.
Cara saya mensyukuri nikmat dan karuniaNya, cara saya meraih surgaNya, sungguh terhempas di level kerak bumi yang paling dalam dibandingkan dengan lelaki petugas kebersihan ini, yang mungkin secara gengsi dan materi ditakdirkan Allah hanya seadanya.
Sungguh, mampu itu belum tentu dimampukan. Tidak mulia dimata manusia bukan berarti tidak dimuliakan di sisi Allah..
Congratulations @dyanbungsu! You have completed some achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :
Award for the number of upvotes received
Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
To support your work, I also upvoted your post!
Do not miss the last post from @steemitboard!
Participate in the SteemitBoard World Cup Contest!
Collect World Cup badges and win free SBD
Support the Gold Sponsors of the contest: @good-karma and @lukestokes
Congratulations @dyanbungsu! You received a personal award!
Click here to view your Board
Congratulations @dyanbungsu! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!