Berpikir kritis merupakan kemampuan berpikir jernih dan rasional, memahami hubungan logis antara ide-ide. Berpikir kritis telah menjadi bahan perdebatan dan pemikiran sejak zaman para filsuf Yunani awal seperti Plato dan Socrates dan terus menjadi subjek diskusi ke zaman modern.
Berpikir kritis dapat digambarkan sebagai kemampuan untuk terlibat dalam pemikiran reflektif dan independen. Intinya, berpikir kritis mengharuskan kita menggunakan kemampuan untuk berpikir. Ini adalah tentang menjadi pelajar aktif daripada penerima informasi yang pasif.
Pemikir kritis secara ketat mempertanyakan gagasan dan asumsi daripada menerimanya pada nilai nominal. Mereka akan selalu berusaha untuk menentukan apakah ide, argumen, dan temuan mewakili keseluruhan gambaran dan terbuka untuk menemukan bahwa mereka tidak.
Sumber foto
Pemikir kritis akan mengidentifikasi, menganalisis, dan memecahkan masalah secara sistematis, bukan dengan intuisi atau insting.
Seseorang dengan kemampuan berpikir kritis dapat:
- Memahami tautan di antara gagasan.
- Tentukan pentingnya dan relevansi argumen dan ide.
- Mengenali, membangun, dan menilai argumen.
- Identifikasi inkonsistensi dan kesalahan dalam penalaran.
- Pendekatan masalah dengan cara yang konsisten dan sistematis.
- Renungkan justifikasi dari asumsi, keyakinan, dan nilai mereka sendiri.
Berpikir kritis adalah memikirkan hal-hal dengan cara-cara tertentu sehingga sampai pada solusi terbaik yang mungkin dalam situasi yang disadari oleh si pemikir. Itu adalah cara berpikir tentang apa pun yang saat ini menjadi isi pikiran anda sehingga anda sampai pada kesimpulan terbaik.
Salah satu aspek terpenting dari pemikiran kritis yaitu memutuskan apa yang ingin kita capai dan kemudian membuat keputusan berdasarkan berbagai kemungkinan.
Semoga bermanfaat.
Salam
@menggugat