Silahkan anda berpendapat lain, terlebih ini tahun politik, tentu banyak cara menilai seseorang untuk kepentingan politik pula. Ini adalah pandanganku terhadap sosok teman dan terkadang menjadi guru dalam dunia kerjaku, itulah Abu Suhai yang bernama lengkap Suhaimi Hamid.
Abu Suhai terpilih sebagai anggota kabupaten dewan kabupaten Bireuen pada pemilu 2014 yang lalu, dia maju lewat sebuah partai lokal Partai Nasional Aceh (PNS) kala itu. Aku sendiri bukan timses dia, bukan juga salah satu pemilih yang memberikan hak pilih untuknya. Selain beda daerah pemilihan, saat itu aku terlibat sebagai Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jeumpa.
Foto Abu Suhai bersepeda
Sebelum menjadi anggota dewan, dia aktif di beberapa Lsm, yang kemudian berakhir pada posisi direktur Aceh Green Community (AGC) di Bireuen. Sekian itu, dia juga menjabat sebagai ketua Forum DAS Krueng Peusangan (FDKP). Sampai saat ini, selain sebagai anggota dewan, dua jabatan itu masih dipegang olehnya.
Banyak anggota dewan, baik DPRK, DPRA, dan DPRI yang memiliki beground aktivis LSM atau berasal dari unsur masyarakat sipil. Integritas dan popularitas saat di LSM salah satu faktor yang memudahkan mereka menduduki kursi parlemen.
Foto Abu Suhai bersama gajah
Semua mereka membawa semangat perubahan atas berbagai isu yang mereka tekuni. Misalnya, saat di LSM mereka fokus mengkampanyekan isu kesehatan, pendidikan, demokrasi, perempuan anak, HAM, lingkungan hidup, pelayanan publik, dan berbagai isu lainnya. Akhirnya, teman-teman seperjuangan pun mengamini hajat dia untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif. Tidak heran, jika sejumlah basis masyarakat dampingan yang diorganisir oleh LSMnya "dimanfaatkan" untuk kepentingan politik kawan.
Yang terjadi apa, mereka yang berhasil duduk di parlemen secara total melepaskan baju aktivisnya dan mencoba menjadi politikus murni sama seperti anggota parlemen lainnya yang bukan dari unsur masyarakat sipil.
Selain meninggalkan isu organisasi, juga terkadang teman seperjuangan di LSM juga ditinggalkan. LSM yang ditinggalkan mati total dan hilang jejak, dimana harapan sebelumnya dengan menduduki kursi parlemen akan menjadi peluang bagi pergerakan organisasi, justru yang terjadi mati.
Foto ngopi bersama Abu Suhai di Banda Aceh
Dari sejumlah aktivis LSM yang berhasil menduduki kursi parlemen saat ini, hanya Abu Suhai yang aku anggap sosok dewan berbaju LSM. Artinya, tidak ada bedanya saat sebelum dan sesudah menjadi anggota dewan jiwa aktivis LSM masih melekat pada dirinya. Dua organisasi yang dia pimpin juga aktif mengkampanyekan isu organisasinya. Dia sendiri juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan organisasi. Suara lantang yang sering diucapkan saat berseragam LSM, hal sama juga dilakukan di gedung parlemen, tidak ada beda.
Sepertinya dia hanya memposisikan diri sebagai dewan saat berada di gedung parlemen, menjadi petani saat di kampung, menjadi aktivis saat diorganisasi, dan menjadi teman ngopi di warung kopi. Tidak berlebihan pernyataanku ini, inilah fakta yang aku lihat, Abu Suhai sosok dewan berbaju LSM.
Foto Abu Suhai di sawah
Dia mampu mengembangkan sayapnya dalam kerja lingkungan hidup tidak hanya di wilayah pemilihannya, juga ke daerah lain, bahkan ke luar kabupaten Bireuen juga ikut mengkampanyekan isu yang sama. Beda dengan politikus murni, dia hanya fokus pada daerah pemilihan atas dasar kepentingan politik.
Pernah dalam satu kesempatan sekitar beberapa bulan setelah pelantikan Abu Suhai sebagai dewan. Kami pergi ke Gayo Lues, dalam perjalanan kami kecelakaan sehingga mobil kami masuk jurang, tepatnya sebelum sampai ke daerah Ise-Ise perbatasan Aceh Tengah - Gayo Lues. Kejadian itu sekitar jam 3 pagi, Alhamdulillah kami berempat selamat. Sekitar jam 9, Abu Suhai harus isi acara sebagai narasumber di Gayo Lues. Akhirnya, Abu Suhai putuskan untuk mencari mobil tumpangan yang menuju Gayoe Lues, sedangkan kami bertiga bertahan dilokasi musibah sambil menunggu pagi hari dan mencari cara agar mobil di jurang dapat ditarik.
Beberapa mobil L300 kami stop untuk Abu Suhai, tidak satupun mobil itu berhenti. Bisa jadi, karena kami berada di lokasi rawan perompakan. Jam sudah hampir mendekati subuh, akhirnya ada satu mobil pickup milik PLN Kota Langsa, kami stop mobil itu dan Alhamdulillah berhenti. Tanpa panjang lebar, Abu Suhai meminta tumpangan ke Gayo Lues. Gak muat bang, dibelakang penuh barang, dan di depan gak mungkin bertiga kira-kira seperti itu jawaban sopir pickup. Secara spontan Abu Suhai berkata saya anggota dewan, jam 9 besok ada acara di Gayo Lues, mobil kami masuk jurang, baik pak, silahkan duduk di depan, jawab sopir. Hehehehe, kami bertiga ketawa lebar setelah Abu Suhai pergi.
Foto Abu Suhai di saat kami melakukan aksi damai dihari pelantikan DPRK Bireuen
Hilangnya kader LSM atau masyarakat sipil salah satunya terlibat aktif dalam dunia politik. Tidak ada yang salah pada prinsipnya, hanya saja saat berada di kursi dewan jiwa sebagai aktivis hilang dan mencoba menjadi politikus murni, tapi banyak yang gagal. Dampaknya, saat tidak lagi menjadi anggota dewan dia tidak lagi diterima dalam kelompok masyarakat sipil. Dia terkadang dicemoohkan, dipandang sebelah mata, dan dianggap sebagai "pengkhianat" gerakan sipil.
Karena semua sependapat dan sepakat, perubah harus dirubah dari dalam, tidak hanya cukup berkoar di luar. Untuk itulah kalian "diutuskan" berada di parlemen untuk membuat perubah itu. Bukan untuk diam, bukan juga sebagai beban tambahan bagi gerakan sipil karena memiliki kader yang tidak pro rakyat dan harus melakukan berbagai klarifikasi di meja kopi saat mereka membicarakan dirimu.
Buatlah warna di parlemen, suarakan yang lantang masalah hajat masyarakat, seperti suara kita tempo dulu saat berada di barisan demo, saat memberikan sanggahan, tanggapan, dan mengkritisi berbagai kebijakan dalam acara-acara formal.
Abu Suhai, terus seperti saat ini menjadi sosok dewan berbaju LSM. Karena perubahan di dalam akan terjadi jika suara lantang terus ada dari luar.
Bereh that
Terimakasih
Bireuen punya bbrp legislator bergaya LSM ya.. semoga Abu Suhai terpilih lagi
Ia, banyak sumberdaya di legislatif yang punya beground lsm
coba kalau semua seperti bang suhai ya bang....
Posted using Partiko Android
Hehehehe
Meusaneut