In the seventies, "Panyeut Seureungkeng became the primadonna of his time, as it became a torch as night came.
But over the years, Panyeut Seureungkeng no longer be a prima donna, because when electricity began to penetrate all corners of the village, then the primadonna is starting in leave. The reason people have turned to electricity as a more efficient lighting tool.
But before the electricity penetrated every corner, Panyeut Seureungkeng able to illuminate all the house. And only a few families in each village have Panyeut Seureungkeng.
Panyeut Seureungkeng or otherwise known by the name petromax lamp which is only owned by wealthy people in ancient times almost the same as the lights shrill, which distinguishes it is the size of the larger lamps so that the lighting is brighter.
The uniqueness of Panyeut Seureungkeng because these lamps wear a special shirt that looks like a balloon, will expand when the lights are turned on, which is pumped manually, so that the kerosene that is on the tube will splash.
For nowadays it is very difficult to find Panyeut Seureungkeng, because this item has become antiques. And people are already switching to using electric lights.
Indonesia
Pada era tujuh puluhan, "Panyeut Seureungkeng menjadi Primadona pada masanya, karena alat ini menjadi penerang disaat malam datang menghampiri.
Namun seiring perjalanan masa, Panyeut Seureungkeng bukan lagi menjadi primadona, karena saat listrik mulai merambah seluruh pelosok desa, maka sang primadona ini mulai di tinggalkan. Pasalnya masyarakat sudah beralih pada listrik sebagai alat penerangan yang lebih efisien.
Tapi sebelum listrik merambah tiap pelosok, Panyeut Seureungkeng mampu menerangi seluruh seisi rumah. Dan hanya beberapa keluarga saja dalam tiap desa yang memiliki Panyeut Seureungkeng.
Panyeut Seureungkeng atau dikenal dengan nama lain lampu petromaks yang hanya dimiliki oleh orang kaya saja pada zaman dahulu hampir sama dengan lampu cempreng, yang membedakannya adalah ukuran lampu petromaks lebih besar sehingga penerangannya lebih terang.
Keunikan Panyeut Seureungkeng karena lampu ini memakai kaos khusus yang bentuknya seperti balon, akan mengembang saat lampu di nyalakan, yang dipompa secara manual, sehingga minyak tanah yang ada pada tabungnya akan memercik.
Untuk zaman sekarang sangatlah susah mencari Panyeut Seureungkeng, karena barang ini sudah menjadi barang antik. Dan orang-orang sudah beralih menggunakan lampu listrik.
i like your post,upvoted.
Unique
Please follow me and upvote now, i will same too
Thank you my friend...
Benda Klasik,,sebagai penerang saat malam hari dmana saat itu belum semua merata aliran listrik, paling banyak kita temui di daerah pedalaman.
please follow and upvote me, so i will same too
thanks
Betul sekali,,, tetap semangat ya..
Good post for sharing you!
I like your posts! continue your activities!
Good luck!
Thank you!
@husaini
Salem
Thank you.... good job...
Teringat masa lalu bang
Sungguh menakjubkan
Payeud serungkeng klasik. Sudah lama tidak tidak digunakan oleh masyarakat seiring berkembangnya teknologi bidang electric. @maulanailham. Postingan yang sangat bagus @husaini
Terima kasih,,,
Atas pujiannya..
Saya sangat merindukan lampu ini, apakah masih ada sama bang @husaini, jika ada saya mau untuk dikasih satu..., sama mau menyimpan sebagai kenangan
Hahaha,,,,
Kenangan apa...
panyot ciloet
di rumah saya dulu sampai tahun 1982, masih pakai lampu ajaib tsb. cahaya sangat terang di awal, namun setelah angin dalam tabung berkurang mulailah dia meredup perlahan. harus dimpompa lagi. tapi setelah PLN masuk, cahaya lamput itu seakan sangat jauh temaram. padahal sebelumada PLN berasa 'super' hehehe.