Philosophy of flowers and beetles, identical to men and women behavior

Is it identical to say Flowers and Beetles are parables of men and women? In some poems in Indonesia, we find philosophy about beetles that are likened to men, while flowers are women, it's about relationships, but let us first explain before making assumptions.

"If you become a flower, I will be the beetle," is it right? Yes, that's what we often hear when a man tries to seduce a woman he adores. He rhymes, beautiful poetry, parables emerge, and his calamity, the vulnerable woman is fascinated by the wobbly seduction of the wandering beetle, the seeker of love among the blooming flowers.

---

---

Every beetle will walk around from park to park looking for beautiful flowers, which grow in bloom and smell nice there. Beetles will choose one of the many flowers in the garden, which flowers will be visited?

Of course, flowers can provide fresh honey and can provide comfort and security. Not a thorny flower, after being approached he hurt.

---

---

Like what many men do this beetle, yes, here and there only looking for love among the women who are waiting, he will not be anchored with certainty before he feels comfortable, and a sense of security in himself, of course, he will not like women who like to hurt.

Identical, apparently beetle and man, it turns out, he who wanders and seeks out of the many women then chooses the one that suits him, like the beetle.

---

---

Hmmm ... well, now let's see, are flowers also identified as a woman? let's review a little about the facts.

Flowers, it does not go anywhere, where it grows and develops until a time it becomes a very beautiful form. That's when flowers need a beetle. She never called every beetle that always crossed the park, though she was hoping in her heart. But with the beauty and honey produced, the beetle will naturally approach the flower. Looks like it's starting to approach the identicality of flowers and women huh?

---

---

A woman who has reached the age of maturity, so she began to expect love to come, from a man who can give her happiness. The woman is indeed shy, so rarely women who express love to men even though she hoped for it, but her mind continues to pray that the man becomes her own, the majority of Indonesian women are like that, in the fact!

But from the two philosophies above, we also find the expression "If the flower is blooming, liven up the beetles that come, when the flowers have withered, the beetle goes away."

---

---

Well, maybe this is a satire for beetles identified with men when flowers (women) are growing in bloom, fragrant, various temptations come from the beetles to be able to have it.

However, after being bored, flowers are just left. So, I think that flower must also be good at protecting herself from the beetle's temptation that only wants its honey, hmmmm ...

---

---

---

---

Adakah identik jika dikatakan Bunga dan Kumbang adalah perumpamaan terhadap laki-laki dan perempuan? Dalam beberapa syair di Indonesia, kami menemukan philosophy tentang kumbang yang diumpamakan sebagai lelaki, sedangkan bunga adalah sang wanita, ini tentang relationship, namun coba kita uraikan terlebih dahulu sebelum menjadikannya asumsi semata.

"Jika engkau jadi bunga, aku yang jadi kumbangnya", gombal ya? Ya begitulah yang sering kita dengar ketika seorang lelaki mencoba merayu wanita pujaan hatinya. Ia bersajak, berpuisi nan indah, perumpamaan-perumpamaan lebay bermunculan, dan musibahnya, wanita rentan terpesona dengan rayuan gombal sang kumbang kelana, si pencari cinta diantara bunga-bunga yang sedang mekar tumbuh.

---

---

Kumbang setiap hari akan berkeliling dari taman ke taman mencari bunga-bunga indah, yang tumbuh mekar dan harum di sana. Kumbang akan memilih salah satu dari sekian banyak bunga di taman, bunga yang mana akan disinggahi?

Tentulah bunga yang dapat memberikan madu segar dan dapat memberikan kenyamanan juga rasa aman padanya. Bukan bunga berduri, setelah didekati ia menyakiti.

---

---

Seperti apa yang banyak dilakukan lelaki ya sifat Kumbang ini, kesana kemari hanya mencari cinta diantara para wanita yang sedang menanti, Ia tidak akan berlabuh dengan pasti sebelum Ia merasa nyaman, dan rasa aman pada dirinya, tentu Ia tak akan menyukai wanita yang suka menyakiti.

Identik ternyata kumbang dan pria ya ternyata,Ia yang berkelana dan mencari dari sekian banyak wanita kemudian dipilih salah satu yang cocok untuknya,bagaikan si kumbang ya ternyata.

---

---

Hmmm..baiklah, sekarang mari kita lihat, apakah bunga juga identik sebagai seorang wanita? mari kita ulas sedikit tentang faktanya.

Bunga, ia tidak kemana-mana, di situ ia tumbuh dan berkembang hingga suatu masa ia menjadi wujud yang sangat indah. Saat itu lah bunga membutuhkan seekor kumbang. Ia tidak pernah memanggil setiap kumbang yang selalu melintas di taman, walau pun dalam hati ia berharap. Namun dengan kecantikan dan madu yang dihasilkan, kumbang dengan sendirinya akan mendekati sang bunga. Sepertinya mulai mendekati identiknya bunga dan wanita ya.

---

---

Seorang wanita yang sudah mencapai usia matang, maka ia mulai mengharapkan cinta datang, dari seorang pria yang dapat memberikan kebahagiaan padanya. Wanita itu memang pemalu, hingga jarang wanita yang mengungkapkan rasa cinta pada pria meskipun ia mengharapkannya, namun batinnya terus berdoa agar si pria menjadi miliknya, mayoritas wanita Indonesia memang begitu adanya.

Namun dari kedua filosofi diatas, kita juga menemukan ungkapan "Jika bunga sedang mekar, ramailah kumbang yang menghampiri, jika bunga sudah layu, kumbang pun pergi tiada kembali."

---

---

Nah, mungkin ini sebuah sindiran bagi para kumbang yang diidentikkan dengan pria, ketika bunga (wanita) sedang tumbuh mekar, harum, dan wangi, berbagai godaan datang dari para kumbang untuk bisa memilikinya.

Namun, setelah bosan, bunga ditinggalkan begitu saja. Makanya,aku berpikir bunga itu juga harus pandai jaga diri dari godan sang kumbang yang hanya menginginkan madu milikmu, hmmmm...

---

---