Pembelajaran Jarak Jauh: Ramalan menjadi Kenyataan

in INDONESIA4 years ago

online-5059833_1920.jpg

Tahun 2012, mendengar isitlah pembelajaran online adalah suatu yang tidak begitu banyak dihiraukan termasuk saya. Tepatnya saat itu sedang menempuh studi lanjutan strata-2, kami disuguhkan untuk beberapa kali pertemuan yang harus dilakukan secara daring (dalam jaringan). Proses pembelajaran online pun berjalan dengan menggunakan situs Website (wordpress: jika tidak keliru) dari sang dosen yang di dalamnya terdapat fitur untuk obrolan/diskusi. Di sanalah kami (anggota kelas) melaksanakan perkuliahan secara online saat itu. Dan diakhir perkuliahan mata kuliah tersebut, sang dosen berpesan, model pembelajaran online yang kita lakukan saat ini, mau tidak mau kita akan bertemu dengannya. Apa yang saya dan teman-teman lalui dan apa yang disampaikan di akhir perkuliahan oleh dosen tersebut, pada tahun 2020 telah terjadi.

online-3412473_1920.jpg

Poin di atas adalah introduce saja, yang pada intinya model pembelajaran online atau istilah lain Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) telah menjadi kebijakan Pemerintah yang mau tidak mau pada masa pandemi Covid-19 ini pada derah-daerah tertentu, terkhusus zona merah harus menerapkan PJJ.

Nah, berbagai aplikasi pun kemudian menjadi pilihan untuk menjadi media (jembatan) terjadi proses pembelajaran, mulai dari yang bersifat komunikasi percakapan saja, semisal WhatsApp, Telegram, bahkan Facebook, dan sebagainya, sampai dengan media yang dapat bertatap muka atau video call, seperti Zoom, Meet, Skype, Webex dan lain sebagainya.

Pada intinya, berbagai media tersebut tetaplah media dengan berbagai fitur tawaran di dalamnya. Namun, kemampuan pendidik di sana (selain kompetensi persoalan pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial), kemampuan menguasai IT adalah kompetensi yang mau tidak mau harus dikuasi dengan baik oleh para pendidik, diikuti dengan daya cipta kreatif dan inovatif. Karena bagaimana dengan jenis media-media yang ada, tanpa kedua kompetensi tambahan ini, maka proses pembalajaran jarak jauh hanya akan menjadi formalitas belaka.

books-3659791_1920.jpg

Lain halnya lagi jika kita bicara persoalan biaya untuk terlaksananya model pendidikan online ini. Bukan saja persoalan biaya akses berupa kuota internet, tetapi biaya (berbayar) dalam menggunakan aplikasi tersebut. Seperti baru-baru ini dilansur oleh pihak google meet, mulai bulan oktober mendatang akan dibatasi video conference yaitu 1 jam dalam 24 jam/perhari.



Regards
@doktormuslem

20200823_140758.jpg



Twitter
YouTube
ID Google Scholar