Minat Baca dan Perayaan Hari Buku Nasional |

in INDONESIA4 years ago



Berapa banyak generasi muda di Indonesia yang mengetahui 17 Mei diperingati sebagai hari apa?

Tidak perlu mencari jawaban di mesin pencari karena cara yang mudah akan membuatnya lebih mudah terlupakan. Kalau dibuat pilihan, mana yang lebih baik, membaca sebuah buku sampai tuntas atau hanya mengingat 17 Mei adalah Hari Buku Nasional?

Yup, memang benar. 17 Mei memang diperingati sebagai Hari Buku Nasional di Indonesia. Tidak terlalu populer memang, apalagi jika dibandingkan dengan 17 Agustus yang merupakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Mengapa Hari Buku Nasional tidak akrab di telinga generasi muda?

Membaca memang belum menjadi tradisi bagi bangsa Indonesia. Minat membaca masih sangat kurang. Tidak penelitian panjang dan mahal untuk membuktikan itu, cukup dengan observasi saja, kenyataan itu bisa dilihat di mana saja.

Kalau kita melihat tempat keramaian di Indonesia, yang paling banyak terlihat adalah orang yang sibuk dengan gadget (chatting, bukan artikel) atau sibuk mengobrol. Hampi tidak ada yang membaca buku.

Di tempat antrean juga terlihat pemandangan sama. Jarang terlihat ada orang yang mengisi waktu antre dengan membaca buku. Pemandangan ini berbeda dengan yang terlihat di negara maju, seperti Jepang dan Korea Selatan. Minat membaca memang erat kaitannya dengan kemajuan di sebuah negara. Tidak ada negara maju yang warnanya tidak suka membaca.

Kalau hasil observasi itu meragukan, lihat saja hasil kajian Most Lettered Nation in the World 2016. Minat baca di Indonesia berada di peringkat 60 dari 61 negara. Sungguh menyedihkan! Bangsa yang memiliki minat baca rendah bukanlah bangsa yang terpelajar.

Upaya untuk meningkatkan minat baca terus dilakukan pemerintah dan berbagai pihak, antara lain dengan membangun perpustakaan di berbagai daerah serta berbagai program lain seperti mengirim penulis ke berbagai even.

Bahkan pada 14 Sepetmber 2017 lalu, Presiden Joko Widodo meresmikan gedung Perpustakaan Nasonal setinggi 126,3 meter (27 lantai) yang merupakan perpustakaan nasional tertinggi di dunia.

Pemilihan 17 Mei sebagai Hari Buku Nasional juga berkaitan dengan pembangunan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia pada 17 Mei 1980. PNRI adalah lembaga pemerintah non-kementerian. Perpustakaan banyak dan bisa terlihat di berbagai kota di Indonesia. Tetapi pengunjungnya sangat sepi.****



Sort:  

Warning! This user is on our black list, likely as a known plagiarist, spammer or ID thief. Please be cautious with this post!
If you believe this is an error, please chat with us in the #appeals channel in our discord.