Bermain, Berdiskusi, Memeluk

in #indonesia7 years ago (edited)

SEBAGAI seorang ayah, tentu saya berharap anak saya menjadi lebih baik dibanding saya. Saya yakin, para stemians juga berharap begitu. Bahkan, bandit pun ingin anaknya soleh-solehah. 

Namun, patut kita renungi bersama, seberapa sering kita berdiskusi dengan anak kita? Seberapa lama kita mendengarkan ceritanya? Seberapa lama kita menemaninya bermain? Atau, pernahkah kita memeluknya?

Pertanyaan yang begitu bisa menjadi lebih panjang lagi. Tergantung masing-masing kita mendefinisikan soal kedekatan dengan anak. Lazimnya, seorang ayah tentu fokus mencari rupiah. Pengorbanan dan kerja keras itu tentu berakhir pada satu tujuan untuk membahagiakan anak dan istri. Kalau kata lagu lawas-demi kau dan si buah hati-tampaknya relevan tentang ini.

Namun, karena keranjingan bekerja, bahkan melupakan waktu untuk anak, ini yang menjadi masalah di kemudian hari. Bisa jadi, tak akan masalah pula. Saya sering melihat FTV Indonesia bercerita soal ini. Ketika ayah sibuk di luar, yang merawat anak ibu semata, lalu anaknya bandel, dan sang ayah menyalahkan si ibu. Ah, rasanya ini tak begitu sepenuhnya salah seorang istri. Dia cukup letih.

Kembali lagi, peran ayah terkadang sangat minim berbagi dengan anak, mengajaknya diskusi dan lain sebagainya. Menurut saya, ada baiknya mengajak anak diskusi saban hari. Waktunya bisa disesuaikan, apakah sebelum tidur, setelah dia mengaji atau belajar atau carilah waktu sesibuk apa pun buat berdiskusi. Hingga dia menjadi anak yang terbuka, terbiasa berdiskusi dan mengeluarkan gagasannya.

Ibaratnya, seperti teman sendiri. Tapi tak mengurangi rasa hormatnya pada ayah. Momen kedekatan ayah dengan anak sesungguhnya sangat ringkas saja. Apalagi anak perempuan, ketika dia meranjak dewasa, maka tak kan mungkin memeluknya. Untuk anak pria momennya bisa agak lebih panjang. 

Karena itu, ada baiknya berupaya sedekat mungkin dengan anak. Sehingga, kita bisa jadi teman curhat, lawan debat, dan lain sebagainya. Pada akhirnya, jika dia menghadapi masalah kita segera bisa mendeteksinya. Untuk inilah kedekatan itu penting. 

Ketika dia nanti telah menikah, tentu momen itu sirna sudah. Maka, kita kan berharap seandainya waktu bisa dibalik. Ah, maka, sekaranglah waktunya kita berdiskusi dengan anak. Bermain, Berdiskusi, Memeluk. Sepertinya itu akan menjadi indah. Salam.

Image source: 1, 2, 3

Sort:  

Saya yakin semua ayah akan seperti itu, termasuk juga ayah saya :D. Terimakasih @aiqabrago

Tiga hal yang tidak dapat di pisahkan , agar seorang ayah berada pada posisi hakikat seorangnya ayah..
Salam sukses bg..

Menjaga kedekatan terhadap anak memahami psikologi anak dan memberi dorongan serta motivasi, pembelajaran dan semangat. Terhadapnya. Tulisannya bagus kak @aiqabragk salam kenal dariku @azroel please fool me back, visit my blog and upvote resteem.

Setuju banget dengan uraian ini, Mas @aiqabrago ...
Seorang ayah memang seharusnya bisa mengambil banyak peran bagi sang anak: sahabat, teman bermain, tempat curhat dan berdebat, sekaligus sebagai figur pelindung bagi sang anak...
Dengan begini kedekatan dan perkembangan anak bisa terus terjaga...
Salam hangat...
Trimakasih sdh berbagi... 🤗😍

terimkasih bng @aiqabrago atau motivasinya, yang sangat indah dan bemanfaat bagi kita para calon ayah ibu, ada sedikit lagi tambaha moga bisa mengingat kan kembali dalam kita diskusi si anak tidak boleh di marahin walaupun mereka salah dan terlalu banyak tanya, karna memarah anak di bawah umur akan mengakibatkan ediot atau lemah a'qal. ketika mereka dewasa.

Masa depan anak, masa depan bangsa, mari terus bimbing mereka dijalan yang lurus, peran orang tua turut andil disini, ayah yang hebat, adalah dia yang bisa jadi teman buat anak-anaknya, jadi selain seorang ayah, bisa juga jadi teman buat anaknya, dengan begitu, menutun anak jadi mudah, karena sang anak merasa happy, dengan perlakuan sang ayah

Ayah sosok orang yang paling aku cintai.

paparan yang sangat bermakna bg @aiqabrago. semoga ketika saya punya anak nanti. saya bisa menjadi orang tua yg selalu punya waktu buat anak2 saya

I agree with you. A father must be a hero and everything to his family and his children. Good.

Semoga banyak ayah di muka bumi ini memiliki pemikiram yang sama dengan Mas Aiqa. Peran ayah memang mencari nafkah tetapi ayah lah yang bertanggung jawab besar dalam pendidikan anak anaknya. Banyak ayah yang hilang kesempatan untuk bermain, berdiskusi bahkan memeluk sang karena mereka tanpa sadar membangun dinding besar.

Pengorbanan dan kasih sayang seorang Ayah itu sangat luar biasa, Bekerja demi anak agar sukses dan bahagia, Meskipun dia harus bercucuran keringat,Tapi demi sibuah hati dia rela berkorban jiwa dan raga. Terima kasih Ayah atas semua yang telah engkau perjuangkan untukku.ALFATIHAH

saya merasakan hal yang sama bg @aiqabrago. terkadang saya menyadari bahwa waktu saya bersama sang putri saya sangat minim, apalagi saya adalah seorang single daddy. sangat sulit untuk bisa membagi waktu bersama nya. pun demikian di sela-sela kesibukan, saya selalu menyisakan waktu untuk dia. meskipun saya tau itu tdaklah cukup.

Wahhh postingan yang berbeda malam ini dengan hari yang sebelumnya, mantap sukses terus bang, @aiqabrago

salam sejahtera

Dalam mendidik anak, peran keikutsertaan seorang ayah itu penting. Karena dari ayahlah seorang anak belajar menjadi pribadi yang tangguh, layaknya seorang pria sejati. Sosok yang bisa menjadi contoh berbagai sikap seorang pria, dan bisa di terapkan di kehidupannya kemudian hari

Semoga kita sebagai seorang ayah dapat terus menjadi orang favorit dalam hidupnya untuk berbagi kisah hidup seorang anak.

anak adalah amanah, maka menjaga sebuah amanah amatlah berat, namun kita sebagai seorang ayah mesti meluangkan waktu untuk mereka jangan menunggu waktu luang, nasehat yang berharga bang @aiqabrago

Postingan yang bermotifasi, dan mengingatkan diriku yang selalu dalam perantauan,,,

Salam sukses sobat @aiqabrago

2 postingan anda, membuat saya mewek.
Dan merenungkan nasib.
Semoga kita sekeluarga selalu dalam lindungan-Nya. Tiada yang lebih indah ketika bersama mereka terkadang orang tua melawati fase tumbuh kembang sang anak, dimana fase itu tidak akan terulang kedua kalinya,. Dulu dia digendong namun tidak dengan sekarang, dulu dia ingin bercanda menjadi pahlawan super namun tidak sekarang.
Semua kata penyesalan datang terlambat

Saling keterkaitan 3 hal tersebut...
Mantap....
Salam sukses.....

Ini sangat benar apa yang bang @aiqabrago katakan.
Saya sendiri kadang-kadang juga merasa hal yang demikian bang.

Postingan yang memaknai sangat mendalam karena sesuai dengan kehidupan dan sangat termotivasi bg @aiqabrago

Sebagai orang tua kita kerap seperti dibenturkan dengan tugas yang berat yaitu, antara tugas menjaga anak dengan kebutuhan mengupgrade diri dengan pengetahuan. Apa yang bisa kita lakukan jika pada sa'at yang sama anak kita juga tidak bisa didelegasikan penjagaannya? Disinilah sebuah tugas mulia hadir, pembentukan jiwa dan karakter anak sedini mungkin tentang ilmu agama adalah sebuah kata wajib, dan sebagai pijakannya, kembalilah sedikit ke masa lalu sa'at kita masih kecil semoga dapat menambah motivasi kita dalam mendidiknya sekarang, postingan yang benar - benar bermamfa'at bg @aiqabrago

Ayah yang baik akan dengan senang hati berdiskusi dengan anggota keluarga terutama lebih mendekkatkan diri ke anak, sosok sang ayah juga menjadi panutan sang buah hati.
Terimaksih abangda @aiqabrago tulisan yang menginspirasi untuk saya suatu saat akan menjadi seorang calon ayah yang baik. Hehe

Kraaak bang, hana salah le nyan...

Rupanya @aiqabrago penggemar lagu lama juga sama seperti saya. Semoga buah hati kita semua selalu dalam keadaan sehat walafiat. Salam KSI.

Kata katanya sangat menjiwai sekali...

Jadi teringat,jika nanti kita menjadi seorang ayah akankah kita akan selalu ada untuknya.?

Saya belum berkeluarga.. Belum pun merried. Tapi sebagai manusia, saya kira pelajaran macam ini sangat penting diketahui orang tua. Ia bisa menjadi asupan moral yang tepat untuk anak. Terima kasih sudah berbagi Bang @aiqabrago.. Selamat beristirahat.. :)

Postingan yang sangat bermanfaat , keluarga adalah segala nya, jangan terlalu sibuk di luar akhirnya melupakan keluarga terutama anak kita, ... semoga postingan ini menjadi pencerahan untuk kita bersama bg @aiqabrago

Saya masih mengikuti cara bimbingan org tua saya, setiap usai jam makan malam selalu sempatkan diri memberikan wejangan bagi anak saya. Cara itu dulu, mampu menanamkan disiplin utk pegangan saya, mana benar dan mana salah. Kini mulai saya terapkan kepada anak saya. Sayangnya, cara seperti itu malah aku dapatkan dari ayah tiri ku....ya...sudah lah, terpenting saya mendapat nasehat yg benar dlm menjadi hidup...

salah satu penyebab terjadinya perilaku menyimpang pada anak adalah, karena mereka kehilangan figur ayah di rumahnya. Tugas ayahlah yang memberikan pemahaman tangguh dan kepercayaan diri pada anak, bagaimana dia bergaul, bagaimana agar Ia tidak mudah galau , percaya diri, dan bertanggungjawab. Nabi kita Muhammad SAW kehilangan ayahnya semasa beliau kecil, namun peran ayah langsung diganti oleh kakeknya Abdul Muthaleb, saat kakek yang dikasihinya juga meninggal dunia, maka peran ayah diganti oleh pamannya Abu Thaleb. sehingga Nabi menjadi manusia dengan kepribadian tangguh dan mulia di muka bumi ini. maka sudah sepantasnya ayah sebagai peran utama dalam membentuk karakter anak menjadi lebih baik. ayah adalah teladan pertama dan utama dalam rumah tangga. bagaimana menyuruh anak untuk sholat sementara ayah tidak sholat dan menjadi imam dalam keluarga, bagaimana anak mau mengaji sementara orang tuanya tidak pernah menyentuh alquran. Bagaimana orang tua melarang anaknya agar tidak merokok sementara ayahnya sendiri tukang kepul asap di rumah. Anak akan jauh dari karakter baik bila ayah belum menjadi teladan yang baik buat mereka. tulisan bagus @aiqabrago. terimakasih

@nyakti sudut pandang yang menohok

Moment yang sangat indah,bisa bersuka cita dan bersenda gurau dengan sangat ayah. Jadikan anak sebagai teman kita, baik dalam bermain, cerita dan bersenda gurau. Jika dia bandel, rangkul dia jangan pernah membentak atau memukulnya karena itu akan menjauhkan kita darinya. Semoga kita bisa menjadi ayah yang baik untuk anak2 kita.

Ayah memang selalu menjadi sosok yang asyik dan tempat berbagi yang menarik. Tangan tabahnya penuh cinta dan piawai menepikan airmata. Terimakasih @aiqabrago telah berbagi

Postingan ini, nyambung dengan postingan sebelumnya. Kasih sayang seorang ayah tidak dilihat dari kuantitas bertemu dengan anak, tapi kualitas saat berjumpa. Sebagai seorang ayah, saya sangat mengapresiasi postingan ini.

Sesibuk apapun kita sebagai ayah, harus punya waktu untuk anak, bila tidak ada waktu langsung berinteraksi dengan mereka, cobalah melalui video call yang banyak tersedia sekarang ini, tanyakan pada mereka, tadi main apa dan dengan siapa? Lalu anak akan bercerita, selangi cerita mereka dengan beberapa tanggapan, tanyankan juga hari ini ada shalat shubuh, dhuhur dst. Puji mereka bila melakukan hal2 baik, berikan arahan bila ada yang kurang baik.

Ada bnyk nilai tambah ketika seorang ayah dekat dengan anaknya... Terutama anak perempuan

Bersahabat dengan anak. Itu yang ayah lakukan pada saya semasa hidupnya. I love dad....

Surga memang dibawaah telapak kaki ibu, tetapi sang anak akan berbelok arah dari kehidupannya jika kurang mendapatkan perhatian dari kedua orang tua,lebih lagi dari sang Ayah yang mana sebagai contoh dan panutan utama untuk dia selain gurunya. Didikan sang ayah sangatlah perlu bagi peertumbuhan akidahnya.

Sungguh sangat terinspirasi bang @aiqabrago. Semoga semua Ayah bisa melihat dan membaca tilisan tangan bang @aiqabrago, terima kasih banyak bang , walau saya belum berstatus sebagai ayah.

Salam KSI Chapter Gayo 🙏

bagi yang belum menikah, semoga saja tulisan ini menjadi semacam motivasi
:D

Maaf, ketika saya membaca tulisan ini, sempat meneteskan air mata, karena saya juga seorang ayah yang merasa bersalah disebabkan kurangnya waktu untuk anak, meski pun setiap pagi berusaha untuk antar jemput ke sekolah namun saat saya pulang kerja kebanyakan anak saya sudah tidur, hanya lah pagi hari waktu bersama anak sebentar, terima kasih tulisan ini telah mengingatkan saya.

Catatan kecil ini akan ku ingat saat nanti posisiku sebagai ayah. Makasih ya bang telah membagi postingan yang bermamfaat.

Bereh bro @aiqabrago... top markotop.
IMG_20180423_223148.jpg

Postingan yang luar biasa, setelah saya baca dan cermati postingan ini. Saya sebagai ayah merasa bersalah kepada anak-anak saya, karena di sibukkan oleh pekerjaan yang tak kunjung selesai. Terima kasih bang,

Postingan bermanfaat bagi pembaca

 posting yang sangat aku sukai, seperti tagar yang selama ini aku usung : 

#PUNKISDAD