Selamat Hari Buku Nasional.
Baca buku apa kalian akhir-akhir ini? Saya kok akhir-akhir ini susah sekali untuk membaca buku, ya? Godaan yang paling berat adalah medsos. Buka Facebook, Twitter, IG, kepoin IG story orang lain, ya sudahlah, saya jadi lalai di sana.🙈
Belum lama ini, saya membaca buku berjudul Jejak Setapak di Tanah Rencong karangan seorang penulis perempuan Aceh bernama Siti Rahmah. Waktu itu saya sengaja memesannya cepat-cepat pada penulisnya agar saya bisa segera membacanya. Tapi kenyataan tak sesuai harapan. Sampai menjelang puasa, buku ini belum pun selesai saya baca. Saya masih belum beranjak dari halaman-halaman awal buku.
Mungkin saya terdikstraksi terlalu banyak dengan isu-isu di medsos, mungkin juga karena ternyata setelah membaca bukunya, buku ini tidak terlalu memenuhi ekspektasi bacaan saya. Tulisannya masih terasa biasa saja buat saya yang memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap sebuah buku. Tetapi itu hanya kesimpulan sementara saya dari beberapa halaman saja yang baru saya baca. Saya perlu menamatkan catatan penting yang satu ini untuk mengetahui apa saja cerita orang-orang biasa namun memiliki peran tak kalah penting dalam memperjuangkan perdamaian Aceh. Yang paling penting saya ingin mematahkan asumsi saya bahwa buku ini biasa-biasa saja.
Ramadan kali ini, saya bertekad untuk tidak terlalu sering membuka medsos dan scroll linimasa, sebagai gantinya saya bertekad untuk lebih banyak membaca buku. Kasihan tumpukan buku yang sudah menggunung di rumah. Saya takut umur saya pendek dan tidak bisa membaca mereka semua. Saya takut saya akan melewatkan ide-ide hebat dari buku-buku yang sudah saya beli namun belum saya baca. Jika umur saya panjang, saya takut katarak akan membuat saya kesulitan mengeja kata-kata. Tetapi saya berdoa semoga umur saya panjang dan mata saya baik-baik saja.
Maaf @cheetah, aku lupa sumber, udah lama kali kusimpan soalnya 😁
Kenapa harus momen Ramadan? Karena saya sudah gagal mewujudkan janji saya ketika memasuki awal tahun 2018 bahwa saya akan membaca lebih banyak buku. Tetapi menjadi seseorang yang (sok) sibuk dengan pekerjaan dan disibukkan dengan scroll linimasa medsos, akhirnya waktu berlalu begitu saja, dan akhirnya janji hanyalah tinggal janji bulan madu tinggal mimpi. Ramadan tahun ini saya punya waktu luang yang saaaangat banyak. Pekerjaan di kampus nyaris tidak ada, saya hanya perlu datang untuk menekan sidik jari, dan pekerjaan sampingan saya sebagai tim medsos Presiden juga sedikit ringan di bulan Ramadan. Tidak jor-joran seperti hari-hari di luar Ramadan.
Hari ini, di hari pertama bulan Ramadan, saya ingin kembali ke kebiasaan lama, lebih banyak membaca. Semoga tetap semangat 😁
PS:
Entah kenapa saya yakin tulisan ini akan mendapat komentar 'Perbanyak baca Alquran juga' dan sejenisnya. Sebelum komentar tersebut muncul di kolom komentar, saya ingin bilang bahwa kitab suci juga termasuk buku, jadi ketika saya menulis perbanyak membaca buku, sudah tentu termasuk kitab suci di dalamnya. Buat saya, Alquran adalah buku khusus, jadi tidak perlu mengumumkannya kepada dunia bahwa saya sedang dan akan sering-sering membacanya untuk menghindari riya. Biarlah saya pamer jumlah buku saya saja, bukan bacaan Alquran saya. Okesip!
lebih baik membaca alquran dibulan puasa,daripada membaca buku
Haaaaii.. Ngga baca tulisan ini sampai habis ya. Hehehe 😊
sampai akhir saya baca :)
HAHAHAHA... Kek gitulah Hayat. 😂😂😂
Pasti bacanya sambil merem, makannya nggak dapat pesannya. Hahahaha😆
*Ngakak boleh? HAHAHAHAHAAAAAAA 😂😂😂
Bersyukurlah masih diberikan kesehatan mata utk membaca, tak usah ribet sekali dlm memilih bacaan sebab membaca suruhan Illahi. Kalau banyak memilih bacaan akhirnya satu pun tak terbaca, kan kasian. Semangat Berpuasa, Kuat Membaca Kenyangkan Pengetahuan.
Alhamdulillah, terima kasih adoe @says24
Aku juga....minimal adalah tamat satu dua biji buku Ramadan ini hahahahah
Tooooosss. Minimal satu dua buku yang tebal2 lah yaaa 😁
Kalau orang berkelas gitu dia, apalagi tulisanku kak ya? Lebih ga jelas wkakaka
@rahmayn merendah deeeeh. 😂
Kalo orang lvel atas nulis mamang kek gitu dia, kommentar orang yg blom tau siapa aja sanggup diprediksinya 😁
Keren kakak @fardelynhacky 😍
Aku udah mirip tukang ramal, nggak? Tau orang bakal komen apa. Wkwkwkwk
Mirip x pun, Kayaknya ada bakat yg teratanam di kakak 😂
Yel sudah selesai baca buku jejak setapak. Awalnya emang membosankan karena berjalan lamban, tapi Yel suka di bagian tengah ketika menceritakan keberanian perempuan merdeka dalam menyerukan referendum. Terus cerita tentang waratawan bule yg perempuan temannya kak Rahma. Bagian yg menceritakan tentang perempuan Yel suka kak.
Betuuuul Yel, awal2 buku ini memang agak membosankan. Ini di sela2 membalas komentar ini, saya sedang di tulisan perempuan Merdeka. Suka cara penulis menuturkannya.