Salam hangat teman-teman steemian..!!
Pagi itu masih di edisi lebaran tepatnya di hari lebaran ke lima, orang-orang masih sibuk dengan suasana lebaran, hal paling bahagia adalah berkumpul dengan sanak saudara di kampung.
Pagi itu ada hal yang lebih bahagia bagi saya kenapa tidak, abang sepupu saya dari banda aceh dan oom saya dari tanggerang pada pulang kampung semua dan sudah berkumpul dirumah saya. Lalu abang sepupu saya mengajak ayah saya dan saya untuk pergi mancing ke muara krung thoe, ayah saya tersenyum dan meng-iakan ajakan bang andi.
Kami langsung bersiap-siap dan mempersiapkan bekal makanan dan mempersiapkan alat piranti yang kami pakai, kami pun langsung bergegas ke lokasi tempat pengepul udang hidup untuk umpan memancing di muara krung thoe dan setelah kami membeli udang hidup kami langsung bergerak ke lokasi bot nelayan yang ada di kampung lung sa.
Jarak lokasi spot memancing kami kali ini boleh di bilang lumayan jauh dari lokasi kami menaiki perahu mesin nelayan tersebut, untuk sampai ke lokasi tersebut membutuhkan waktu sekitar satu jam perjalanan dengan menggunakan perahu mesin nelayan.
Setiba di lokasi memancing kami pun tidak membuang-buang waktu lagi apalagi air di dalam sungai krung thoe sedang surut, menurut ayah saya kebiasaan ikan untuk mencari mangsanya itu ketika air gerak surut ataupun ketika air gerak pasang. Nah..!! Kami pun langsung mengambil alat piranti kami yang sudah terpasang udang di mata kail dan langsung menurunkan piranti kami kedasar sungai.
Tidak menunggu waktu lama joran saya pun melengkung dibuat sama ikan dalam seketika saya menggulungkan benang dengan hati-hati hingga ikan tengar (redbass) mendarat dengan mulus keatas bot. Bang andi juga tidak kalahnya dalam sekejap umpan yang dia pakai di sambar sama ikan dan jorannya pun melengkung tajam kebawah.
Selang beberapa waktu kemudian, saya mencoba untuk memancing dengan teknik casting yaitu memakai umpan mainan "minnow" umpan yang dimainkan diatas permukaan air untuk membuat si monster muara tertarik terhadap umpan mainan yang saya pakai, saya langsung melempar ke pinggir-pinggir sungai dan menggulungkan benang dengan teknik slow casting. Sudah hampir setengah jam saya memainkan umpan minnow tidak satupun ikan menggubris umpan yang saya pakai.
Tak mengenal putus asa, saya kembali melanjutkan dan melemparkan umpan minnow yang saya pakai. Lalu bang andi mengatakan kepada saya, sebaiknya di ganti saja warna umpan mainan tersebut, saya pun mendengar pendapat bang andi, saya langsung menggantikan umpan minnow warna biru putih dan menggantikan umpan minnow warna silver pink. Saya kembali mencoba melemparkan umpan yang baru saja saya ganti ke pinggir-pinggir sungai dan al hasil umpan palsu yang saya pakai di sambar oleh ikan kakap putih dan pada akhirnya ikan landed ke atas perahun, berat ikan kakap yang menyambar umpan palsu saya ternyata lumayan besar. Alhamdulillah.