Menurut pandangan saya sebelum kita menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Bang @levycore adakalanya kita memahami terlebih dahulu substansi dari pertanyaan itu sendiri yaitu ; Kurator, konten dan keadilan.
• Apa itu curator
Dari berbagai referensi yang dapat kita temui pengertian curator itu sangat berkaitan erat dengan dunia seni dimana seorang curator adalah orang yang memahami serta memiliki pengetahuan akan pekerjaannya dalam memelihara, memperhatikan dan menyuguhkan kembali benda – benda artefak baik melalui penjelasan dalam seminar – seminar maupun dengan menerbitkan artikel – artikel.
Sumber :Sumber:
• Konten
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online konten diartikan sebagai sebuah informasi yang tersedia melalui media atau produk elektronik.
Pengertian dari Konten secara umum adalah isi dari sebuah pembicaraan yang sedang berlangsung atau apa yang kita tulis. Sementara di internet, konten ini adalah segala sesuatu yang kita lakukan di Google Plus. Apa pun yang anda kerjakan di Google Plus akan diberi nilai, dan akan dicatat di dalam basis datanya. Sumber:
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa yang dapat dinyatakan sebagai seorang curator konten adalah orang yang secara keilmuan memiliki pengetahuan serta memahami apa yang ditulis serta pandai dalam menyajikan tulisannya sehingga mudah dipahami oleh orang yang membaca tulisan tersebut. Untuk menjawab pertanyaan pertama adakah yang layak untuk disebut sebagai Kurator Konten maka jawaban saya “ ADA “ kenapa karena kita semua adalah curator konten minimal pada tulisan kita sendiri.
• Keadilan
Apa yang dimaksud dengan keadilan, secara umum dapat diartikan keadilan adalah proporsional artinya adil harus sesuai dengan kebutuhan, contoh kasus dalam pemberian uang jajan sekolah dalam sebuah keluarga, bagi seorang adik yang masih duduk dibangku sekolah SD maka uang jajan yang diberikan Rp.2.000,- sedangkan Abang yang sudah Kuliah maka uang jajannya Rp.20.000,- dari segi nominal itu tidak adil karena terjadi perbedaan yang sangat jauh antara Si Adek dengan Si Abang tapi dari segi kebutuhan dan peruntukannya itu sudah sangat adil karena kebutuhan si Adek hanya untuk jajan dan kesekolah di antar sama orang tua sedangkan si Abang dia membutuhkan uang tidak hanya untuk jajan kadang – kadang lebih dari itu harus isi minyak sepeda motor bahkan mungkin ada tugas kuliah yang harus di fotocopy.
Dalam Kitab suci Umat Islam Kata ‘adl (عَدْل) terulang sebanyak 28 kali di dalam al-Quran yakni pada S. al-Baqarah (2): 48, 123, dan 282 (dua kali), S. An-Nisa’ (4): 58, S. Al-Ma’idah (5): 95 (dua kali) dan 106, S. Al-An‘am (6): 70, S. An-Nahl (16): 76 dan 90, S. Al-Hujurat (49): 9, serta S. ath-Thalaq (65): 2.
Al-Asfahani menyatakan bahwa kata ‘adl berarti memberi pembagian yang sama. Sementara itu, pakar lain mendefinisikannya dengan penempatan sesuatu pada tempat yang semestinya. Ada juga yang menyatakan bahwa ‘adl adalah memberikan hak kepada pemiliknya melalui jalan yang terdekat. Hal ini sejalan dengan pendapat al-Maraghi yang memberikan makna kata ‘adl dengan menyampaikan hak kepada pemiliknya secara efektif. Sumber:
Maka untuk menjawab pertanyaan Kedua walaupun prinsip keadilan ini harus ditelaah kembali saya tetap berpendapat bahwa keadilan di dunia steemit sudah mulai ada ( Bagi Yang Pro / Kurator Konten ) walaupun tidak kita pungkiri masih ada para steemian yang tidak mau melakukan upvote apabila itu bukan dari grup komunitas dia dan bahkan kadang – kadang upvote yang dia berikan isi kontennya saja tidak dia pahami, ini dikarenakan penulis kontennya mempunyai keterikatan emosional dengan peng-upvote baik sebagai teman, sahabat ataupun satu komunitas.
Demikian jawaban menurut saya dari pertanyaan yang di ajukan Bang @levycore semoga ada manfaatnya untuk saya dan kita semua. Mohon pencerahan serta koreksi dari steemian lainnya dan SALAM PERSAHABATAN @muchsinkahi, Terimakasih.