aku bukan untuk sekolah

Ramlan sudah beberapa kali dipinggil juga belum bangun, jam sudah menunjukan pukul tujuh pagi, pada hal jam enam tadi sudah disiram air dimuka agar dia bangun untuk melaksanakan shalat subuh dan mempersiapkan beberapa buku sekolah agar dia tidak terlambat lagi kesekolah, setiap kali dibangunkan sering sekali mengucap bahwa dirinya tidak enak badan, sakit kepala, alasan sudah dipersiapkan sebelum tidur.

Pagi ini semua keluarga besar sudah balik dari kota, ramlan anak lelaki bungsu yang penuh rasa manja bersama abang dan kakaknya, setiap permintaan harus diturutkan, abang tertua masuk kekamar ramlan untuk membangunkannya agar dia kesekolah, karena dia sangat malas kesekolah dan kepala sekolah sudah sering surat teguran.

Abangnya masuk pelan-pelan kekamar ramlan agar dia bisa dibangun cara manja, belum juga sampai didepan pintu kamar, dia melihat selembar kertas di atas lemari tua, dan kemudian membaca baris perbaris isi dalam kertas itu.

Wajahnya berubah setika dan meneriak sekuat tenaga habis membaca, lan kau bangun sekarang dan kemari, kau memang sudah membuat orang tua susah memikirkan kau, kami tidak ada dikampung rupanya begini sikapmu, kemarin padahal sudah aku kasih tahu bahwa kau jangan malas sekolah dan patuh terhadap ibu yang sudah tua.

Tidak lama berselang keluarlah ramlan dari kamarnya, ada apa pagi-pagi sudah marah?celetuh ramlan didepan abang dan kakaknya, kalau pulang kemari hanya untuk marah-marah sebaiknya kalian agak usah pulang saja. mendengar kata-kata itu abang yang tertua mulai geram karena sebelumnya dia tidak seperti itu, baiklah lan, sekarang kau mandi dan aku yang akan antar kau kesekolah, ini aku pertanyakan kenapa surat ini bisa datang kerumah ini. kami dulu tidak pernah menerima sudah teguran seperti ini disekolah.

lalu ramlan mengambil anduk dan sikap gigi pergi kebelakang rumah, kamar mandi agak sedikit jauh dari rumah harus melintasi beberapa rumah tetangga. tidak lama dia dikamar mandi dia balik memakai baju seragam dan tidak sarapan pagi pergi kesekolah, sampai disekolah dia langsung masuk keruangan.