Menikmati Senja Dengan Segelas Red Velvet di T36 Coffee

Sudah hampir satu bulan ini aku tidak lagi berbagi cerita atau hanya sekedar berbagi foto kepada teman-teman steemian. ga ada yang peduli ya 😅 *

Baiklah, kali ini aku akan berbagi sedikit cerita mengenai pengalaman beberapa minggu yang lalu.

Bagi kalian yang sering melewati Bustanussalatin Banda Aceh (taman sari) pasti sekilas terlihat sebuah bangunan rumah jaman dengan gaya kolonial di sudut taman atau tepatnya di depan landmark Bustanussalatin itu.

Rumah tersebut dulunya merupakan sebuah warung kopi yang lumayan terkenal namanya, Black Jack namanya, warung kopi dengan gaya sederhana dan kebanyakan penikmat kopi tersebut merupakan kaum adam dan kemudian warkop ini pindah lokasi ke Blang Oi berdekatan dengan Hotel Permata Hati.

Setelah rumah tersebut tidak lagi digunakan sebagai warkop maka dibiarkan kosong selama beberapa tahun dan di tahun 2017 lalu rumah tersebut mulai direnovasi dan kebanyakan orang bertanya-tanya, apakah rumah tersebut kembali dijadikan warkop atau hotel, dari tampilan depan bangunan tersebut lebih mirip sebuah hotel atau losmen dengan gaya klasik.

Dan itulah hasil renovasi bekas warkop black jack yang sekarang menjadi T36, dari namanya memang belum jelas apakah ini warkop, cafe atau losmen, maka pada sore itu aku memutuskan untuk langsung masuk dan memastikan, tiba di depan T36 aku langsung memarkirkan motor dan langsung masuk ke dalam, dan disini baru terlihat T36 merupakan Cafe dengan gaya klasik ditambah dengan beberapa foto Aceh jaman dulu di dinding lorong bangunan.

Sekilas tidak ada perbedaan dari dekorasi awal cafe ini, sama seperti black jack dulu. Di ruang kanan pertama tetap dibiarkan sama dan disebelah kiri yang dulu dijadikan mushala diubah menjadi ruangan khusus berpendingin ruangan bagi mereka yang ingin menikmati kopi dengan suana nyaman n bebas asap rokok.

Ruangan pertama dengan furnitur klasik

---

Masuk lagi ke dalam mulai terlihat nuansa vintage dan dominan dengan dekorasi minimalis, dan di bagian belakang baru jelas terlihat perbedaannya, mulai dari tata letak meja dan juga tempat barista.

Di T36 tidak menyediakan kopi robusta, disini hanya tersedia kopi arabica dan berbagai jenis minuman ala-ala cafe jaman now.

Suasana di T36 masih sepi saat itu, ini dikarenakan belum banyak yang tahu kalau ini merupakan sebuah cafe atau warkop modern dengan campuran gaya klasik dan modern atau juga karena harganya yang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan warkop atau cafe-cafe lain. Tapi di T36 tidak hanya menjual minuman dan makanan tapi juga menjual kenyamanan bagi pengunjungnya, jadi tidak heran cafe ini dibuka pada sore hari sampai malam saja.

Diantara daftar menu, aku tertarik dengan nama Red Velvet, nama yang masih asing di telingaku :). Rasanya lumayan dan harganya juga lumayan mahal untuk pengangguran seperti aku 😂.

Dan disaat yang sama, temanku yang bernama Abel tiba setelah satu jam menikmati senja dengan segelas red velvet di T36.

Bagi kalian yang ingin menikmati suasana sore di T36 disarankan memilih tempat di atas atau jika ingin dibawah kalian harus siap-siap terkena sinar matahari sore dan pastinya sangat silau atau pakailah kacamata anti silau.

Sekian dulu ya teman-teman steemian, jangan lupa follow, upvote dan juga berikan komentar.. :)

follow @teukeuilham KSI CHAPTER BANDA ACEH