... setiap penyair pada akhirnya hanya merupakan seorang manusia yang telah memberikan kemakhlukannya sendiri menjadi bangkai dalam kata-kata yang tidak bertindak.... Puisinya menjadi kerbau yang tertidur selama sekian ratus tahun sampai akhirnya ia habis dimakan bulan. -Malna
Tapi menjadi penyair yang reaksioner, aksioner, dan bertindak bersama sajak-sajaknya. Bila tidak, berhentilah kau penyair bangsat, yang bersyair hanya untuk ketenaran dan nominal, lalu punahlah bersama kertas-kertas yang pernah kau tulisi sajak anggur dan rembulanmu.
Seperti @fiersabesari yang menulis quotesnya, hingga menyebabkan kematian pada kreatifitas bangsa yang hanya bisa menjiplak quotenya, padahal tentang hidupnya ia harus menulis dengan bahasanya. Bukan dengan bahasa hidup orang lain.
Atau penggemar2 @boycandra terkenal dengan kata-kata "bumi butuh laut, aku butuh kamu". Dan datanglah manusia yang tidak kreatif ini kerjanya menjiplak seolah itulah hidupnya, saking miskinnya kreativitas kata-kata yang ia miliki, menjadikan quotes orang menjadi bagian darinya, yang seharusnya cukup menikmati. Mati saja kau-
Sepertinya Isi kepala kita hampir sama. Kritik tentang orang yang puas dengan menjadi pembajak isi kepala orang, saya paling alergi dengan perilaku tidak tau malu seperti itu. Mending ciptakan sendiri apa adanya akan memberikan kepuasan tersendiri dari pada jiplak.
Salam kenal kawan.
Menarik memang, tapi ya memang seperti itu, saking njengkel saya melihat orang-orang di dekat saya seperti itu, salam kenal kawan...