Artikel Jadi Sumber Aspirasi di Tengah Popularitas Konten Medsos, Bisakah?

Di tengah gempuran dunia content video medsos yang punya damage lebih tinggi untuk menjangkau audiens, para content writer jaman now pasti merasa di anak tirikan.

Jelas sudah kalau konten artikel tulisan akan tergeser popularitasnya dengan munculnya sarana informasi yang lebih menarik karena ada unsur audiovisual dan tersampaikan secara langsung.

Sebagai penulis rubik artikel website untuk segala kebutuhan acap kalinya saya berpikiran bahwa sebuah halaman yang memuat tulisan hanyalah lembaran dengan gagasan dan informasi penuh ambiguitas.

Argumen saya diperkuat dengan kebiasaan masyarakat untuk membaca artikel di website yang kadang kala informasinya seperti pemain figuran belaka. Hanya numpang lewat saja, bertahan sebentar kemudian hilang dari daya ingat kita.

Dalam survey internasional oleh MasterBlogging dijelaskan user internet yang membaca blog ada sekitar 4,44 billion. Namun presentase yang membaca sekilas artikel ada sekitar 35% sedangkan 4 dari 5 orang yang hanya melihat judulnya saja.

Artikel adalah sebuah konten berformat tulisan, berbeda saat sedang mendengar talk show atau podcast dan siaran konten video, ada dampak besar yang kita peroleh dibandingkan dengan hanya membaca rubik online.

Hal ini dibuktikan dengan sebuah data mengenai penggunaan TikTok di Indonesia memasuki peringkat pertama mengalahkan US dan Rusia dengan jumlah tembus hingga 137 juta user.

Dari sana saya mempertanyakan mengenai bisakah literasi sejenis artikel jadi sumber aspirasi yang berdampak besar?

Sebenarnya, bisa-bisa saja untuk menghidupkan tulisan digital jika penulis paham fundamental dan tujuan informasi yang mau diutarakan. Banyak penulis berkarya dengan mengedepankan sisi manusiawi dari literasi yaitu agar pesan tersampaikan kepada audiens.

Namun di era sekarang, nggak cukup jika penulis hanya mengandalkan skill menulis mumpuni. Akan ada perubahan tuntutan yang mengharuskan tulisan artikel masih bisa eksis. Harus ada gebrakan dari penulis sendiri agar karya artikel mereka kuat berkompetisi di ranah digital yang begitu luas.

Trik Agar Tulisan Artikel Jadi Sumber Aspirasi, Menyaingi Konten Video

Potensi tulisan artikel sekarang semakin bergeser dengan banyak konten media sosial. Begini trik untuk para penulis menghasilkan artikel yang mind-blowing dan mampu bersaing dengan banyak media online lainnya.

Menulis Topik yang Dikuasai Sesuai Potensi Viralitas

Template Frame Logo White (1).png

Banyak penulis artikel yang belajar menguasai topik yang punya potensi viral. Sesuai dengan pengalaman saya dalam menjadi kontributor suatu kanal berita entertainment ada satu tantangan yang jadi momok harian yaitu untuk mencari topik artikel yang ‘ramai’.

Viralitas jelas jadi kunci utama artikel jadi sumber aspirasi – menggiring berbagai opini masyarakat luas dan menghidupkan topik tertentu. Artikel yang menyaingi konten video haruslah memuat informasi yang bisa melahirkan suatu atensitas dan dapat menambah wawasan luas.

Melatih Proses Menulisnya

Ada satu faktor yang membuat konten media sosial lebih diminati banyak audiens yaitu audiovisuality-nya. Sedangkan artikel hanya berupa website tulisan saja, banyak PR agar artikel jadi sumber aspirasi.

Jika diamati bahwa konten video punya kekuatan di unsur audio dan subjek pengontennya, maka seorang penulis artikel diharapkan mampu untuk menjadi ‘pawacara’ secara tidak langsungnya. Hidupkan tulisan dengan cara ‘lugas’ dalam menulis yaitu dengan melatih agar kerja otak dan pikiran dapat menggerakkan jemari kamu dan merasakan kemeriahan proses menghadirkan artikel yang menarik.

Menempatkan Diri Jadi Audiens atau ‘Pembaca’

Template Frame Logo White (3).png

Point ini sukar diimplikasikan dalam menulis artikel bahkan tak jarang membuat pembaca menemukan kekurangan mengenai logical fallacy, penggunaan kalimat berbelit dan lainnya. Menurut artikel jurnal UNESA disebutkan bahwa logical fallacy adalah kesalahan berpikir merujuk pada kekeliruan dalam proses bernalar yang menyebabkan argumen menjadi tidak valid dan kurang logis.

Pembaca adalah tuan rumah kita yang harus dipuaskan dalam konteks artikel online. Pada umumnya semakin isi paparan artikel sesuai dengan judul dan pemahaman audiens adalah peluang besar tulisan lebih dihargai dan diterima secara terbuka, oleh karenanya logical fallacy dalam menulis harus dipelajari dan diasah.

Mengutamakan Originalitas Tulisan

Jika konten video disampaikan secara langsung maka rentan diacap sebagai konten hasil AI, bahasa yang dipakai adalah daily conversational dan tone-nya pun unik. Maka dari itu artikel juga harus menghadirkan keoriginalitasan.

Dengan menulis manual atau buatan manusia jelas seorang penulis memposisikan artikel agar mudah dibaca oleh audiens. Walaupun bantuan chatbot AI mengimingi kerja efektif dan kuantitas, namun tidak ada yang menandingi hasil artikel yang adalah ketikan manual. Originalitas dalam tulisan adalah awal agar artikel jadi sumber aspirasi – memanusiakan tulisan agar mudah dipahami banyak audiens.

Menambahkan Atribut pada Artikel

Template Frame Logo White (5).png

Trik terakhir agar artikel jadi sumber aspirasi dan menyaingi konten video adalah dengan menggabungkan keduanya dalam satu format. Dalam menulis artikel di website ada cara agar dapat menyisipkan konten video yang masih koheren – menyempurnakan isi dari tulisan kita.

Apabila konten tulisan terasa hambar dan datar, cara ini bisa disiasati agar audiens pun juga merasa betah membaca artikel. Walaupun dalam konteks tulisan tidak boleh kalah saing dengan konten video, namun untuk menghadirkan artikel yang berkualitas tidak ada salahnya mencoba cara ini.

Jangan mau kalah dengan para konten kreator, penulis artikel perlu mendapat apresiasi dari hasil karyanya. Meskipun hanya sebatas tulisan saja, namun pastikan agar artikel jadi sumber aspirasi masyarakat luas dan tidak kalah saing dengan konten-konten media sosial.

Karya ini dibuat untuk lomba menulis blog dalam rangka 1st Anniversary Menulis.id

Sumber:

Ankit Singla (2024, Desember 16) How Many People Read Blogs (2025 Readerships Stats). Diambil dari https://masterblogging.com/blog-readership-statistics/

Galuh Putri Rianto, Yudha Pratomo (2024, Oktober 28) Indonesia Pengguna TikTok Terbesar di Dunia, Tembus 157 Juta Kalahkan AS. Diambil dari https://tekno.kompas.com/read/2024/10/25/15020057/indonesia-pengguna-tiktok-terbesar-di-dunia-tembus-157-juta-kalahkan-as

s2pendidikanbahasainggris.fbs.unesa.ac.id (2024, November 2) Jenis-Jenis Kesalahan Berpikir dan Bernalar (Logical Fallacy) Berdasarkan Filsafat. Diambil dari https://s2pendidikanbahasainggris.fbs.unesa.ac.id/post/jenis-jenis-kesalahan-berpikir-dan-bernalar-logical-fallacy-berdasarkan-filsafat

Sort:  

Congratulations @anargyaandin! You have completed the following achievement on the Hive blockchain And have been rewarded with New badge(s)

You received more than 100 upvotes.
Your next target is to reach 200 upvotes.

You can view your badges on your board and compare yourself to others in the Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

Check out our last posts:

Be ready for the January edition of the Hive Power Up Month!
Hive Power Up Day - January 1st 2025
The Hive Gamification Proposal - Renewal