Gerimis mulai menitik di meja dengan lima gelas cangkir kopi di sebuah warung kopi Aceh bilangan Setia Budi, Jakarta malam ini.
Tak dinyana, rintik itu hanya dianggap angin lalu. Tiga pria jika tak bersama dua anak kudah duduk tepat di tengah warung, di bawah payungan pohon delima
Salah satu dari dua pemuda itu adalah Aku. Bersama Dofa, malam ini kami berjumpa dengan Ali Anwar seorang sejarawan dan Bang Mustafa Ismail, jurnalis kawakan di Tempo. Juga ada Pak Mulyadi Nurdin, Karo Humas Pemprov Aceh yang mengundang ngopi.
Perbincangan yang semula hanya tentang hantu pasir eh perlahan mulai beralih ke steemit. Ini gara-gara bang Mustafa.
"Droen na Steemit (Anda punya Steemit)," katanya pada pak Mulyadi
Hanya dari situ, kami mulai riuh dengan cerita pundi-pundi di steemit dan asiknya menarik cuan dari hobi menulis. Saya tersadar seketika. Kenapa saya berhenti menulis ya? Padahal hanya untuk coretan belaka.
Bersyukurnya lagi, saya dimasukan ke dapan grup whatsapp Steemit Chapter Jakarta. Duh mudah2an ini jadi awal untuk konsisten menulis. Karena menulis kau akan abadi.
Hayuk menulis lagi :D
Salam kenal ,,,selamat bergabung di tempat nya para penggiat karya..
Salam kenal bang. Masih harus banyak berguru dari para suhu ini
Modus memang selalu begitu bang, melipir melipir, pdkt, baru introducing y..
modusnya patut ditiru itu bg @bagindooo hehee
Salam kenal dan saling mendukung.
ditunggu tulisan-tulisan apiknya ya.
Oh ya, saya baru bergabung dalam steemit Jakarta, tapi selama ini lebih banyak berinteraksi dengan teman-teman blogger yang juga steemian di aceh.
Salam kenal kak Fida. Masih harus membiasakan diri nulis yang ringan-ringan hahaha.
Ak cma tau beberapa temen stemian di aceh tp jarang berinteraksi kak
Konsisten terus dalam menulis
Menulis dan membaca ulang sebelum posting masih jadi pe er bg haha
Alhamdulillah bro. Gron that aju takira. Lhuh dilet-let le deadline, yah teumeleih teuma bak steemit. Ahaha. Tapi jadi begitu asik saat kita ga terbeban. Selamat dtg di Chapter Jakarta bro. Tabek!
Hahah siaap bang.. Steemit iseng2 berhadiah. cuma hadiah jih dolar menan, kiban terbeban teuma