Belum Terlambat (Tamat)

in #neoxian23 days ago

Babak 4

Pras menatap mata Intan dengan penuh tanda tanya. Kemudian dia meraih kedua telapak tangan Intan. Intan membiarkan Pras menggengagam kedua tanganya dan berbalik menatap Pras.
Pras : Sekali lagi Intan aku mencintai mu, maukah kamu menerima cintaku?
Intan : (Intan hanya terdiam, mulutnya seolah terkunci dia benar-benar tidak percaya apa yang
dikatakan Pras) Tapi Pras? ..
Pras : Tapi apa? Baiklah Intan.. aku tidak memaksamu menjawab sekarang. Tapi besok aku akan
berangkat dan 2 tahun kemudian aku baru bisa kembali. Aku berharap kepergianku adalah
untuk kembali. Aku tunggu kamu besok pagi di pintu keberangkatan di airport. Intan aku
pamit, aku harus pulang sekarang. (perlahan Pras melepaskan genggaman tanganya).
Intan : (Intan terdiam berdiri, tubuhnya lemas dan matanya sayu, terlihat air matanya berlinang)
Pras….(Intan menyebut nama Pras dengan lirih namun dia tak mampu melanjutkan kata-
katanya. )

Babak 5

Pras telah hilang dari pandangan mata Intan. Intan masih berdiri termangu dan masih belum percaya dengan situasi yang dihadapinya. Tiba-tiba punggungya terasa ada yang menepuk.
Linda : Woi.. bengong aja, tar kesurupan loe!
Intan : Eh loe Lin, Lin aku malam ini nginep dirumah kamu ya…!
Linda : Wait...wait ...ada apa sih loe? Belum kelar juga loe sama si Pras?
Intan : Panjang ceritanya Lin, boleh ya gue tidur di rumah loe malam ini?
Linda : Baik lah tapi loe harus cerita semuanya…. Kalau gak mending loe pulang sekarang.
Intan : Janji deh Lin..tapi boleh ya?
Linda : ehmm baiklah.. tapi loe bilang dulu sama mama loe sekarang juga.
Intan : Eehmua.. terimakasih ya Lin, Loe emang sahabat sejati gue… (Intan mengecup pipi Linda).

Babak 6

Intan kemudian menuju tempat parkir dimana mamanya sudah menunggu. Kemudian dia meminta ijin untuk tidur dirumah Linda. Kebetulan orang tua Linda dan Intan juga berkawan baik. Saat itu juga Intan langsung masuk ke mobil mamanya Linda setelah mendapat ijin dari mamanya.
Setelah mereka tiba, Intan mandi dan berganti baju piyama yang dipinjamkan oleh Linda.
Linda : Ok.. sekarang saatnya gue mau denger cerita loe dengan Pras.
Intan : Jadi gini Lin, gue bener-bener speechless ketika berhadapan dengan Pras. Pras menyatakan
cinta sama gue Lin.
Linda : Terus loe jawab apa?
Intan : Gue gak jawab apa-apa.. gue cuma diam. Gue pikir dia tahu perasaan gue?
Linda : Aduh Tan? Loe kok jadi gini amat sih? Terus Pras gimana?
Intan : Ya gitu.. Pras kelihatan kecewa dan pergi begitu saja.
Linda : Gak mungkin Pras pergi begitu saja.. sekarang loe jujur apa yang diminta atau yang
dikatakan Pras saat terahir dia mau pergi?
Intan : Dia cuma bilang “Baiklah Intan.. aku tidak memaksamu menjawab sekarang. Tapi besok aku
akan berangkat dan 2 tahun kemudian aku baru bisa kembali. Aku berharap kepergianku
adalah untuk kembali. Aku tunggu kamu besok pagi di pintu keberangkatan di airport.”
Linda : Ok gue ngerti .. sekarang gue mau tanya sama loe? Loe cinta gak sama Pras? Jujur ya?
Intan : ehem… gue ..
Linda : Tan.. Tan gue heran yah sama loe? Loe udah bela -belain ketemu Pras tapi loe masih gak
mau ngaku kalau loe suka sama Pras ya.. Terus mau loe itu apa? Ok gue tanya lagi.. loe
cinta atau gak sama Pras?
Intan : Ya iya sih gue cinta sama Pras tapi..
Linda : Gak usah tapi-tapi gue tahu kenapa loe jadi begini jadi loe masih menganggap Pras anak
mami, kutu buku, gak gaul dan bla bla bla itu kan? Tan sekarang loe udah lulus , usia loe
udah masuk 19 tahun dan itu bukan usia remaja lagi. Loe harus bisa memilih mana cowok
yang punya masa depan dan gak? (Linda bicara dengan setengah marah).
Intan : Tapi Lin…
Linda : Tapi apa lagi? Gue kasih tahu ya.. Pras 3 atau 4 tahun lagi akan menjadi sarjana teknik
perkapalan lulusan Jerman. Jika loe gak sambut cinta dia mungkin dia tidak akan pulang
selamanya karena kemungkinan besar dia bakalan kerja di Jerman juga. Dan cerita loe dan
Pras akan berahir disini.
Intan : Lantas gimana dong Lin?
Linda : Loe harus menurunkan ego loe, kemudian besok loe datang ke airport dan katakan kalau loe
cinta sama Pras. Besok gue anterin loe ke airport. Dan gue gak mau bicara lagi sama loe
masalah Pras kalau loe sia-siakan kesempatan terahir ini.
Intan : Gue sebenarnya berharap Pras chat gue..
Linda : Aduh Tan.. cape deh gue.. Laki-laki macam Pras gak mungkin merengek-rengek masalah
cinta sama seorang cewek. Biar pun tampangnya cupu gitu.. Pras itu tipe cowok ambisius
dan ambisi dia lebih gede dari pada cinta seorang cewe… jangan berharap loe. Dah gue mau
tidur gue cape.. besok bangunin gue jam 5. (Linda mematikan lampu kamar, hanya lampu
tidur yang menyala).
Intan : (Intan tak bisa memejamkan mata, dia bolak balik melihat chat di WA nya namun tak
satupun chat dari Pras yang masuk). Mungkin gue lebih baik tidur sekarang. Gue nyalakan
alarm jam 5.00 (Intan bergumam)

Babak 7
Jam 5 pagi alaram berdering.
Intan : Lin bangun!
Linda : eh.. (Lindah melenguh) Jam berapa sekarang?
Intan : Jam 5 pagi. Lin anterin gue ke airport?
Linda : Yakin loe?
Intan : Iya Lin…
Linda : Ya udah kita mandi cepat-cepat dan berangkat jam 5.30 , kita akan sampai airport jam 6.30
kalau tidak macet. ( mereka mandi dan bersiap-siap) (Linda menuju ruang kerja papanya.
Papanya sudah biasa bangun pagi dan berada di ruang kerja sebelum berangkat ke kantor.
Linda : Pa .. Linda pinjam mobil papa , Linda mau anter Intan ke airport.
Papa : Emang Intan mau pergi kemana ?
Linda : Gak pa.. Intan cuma mau ketemu Pras.. Pras besok mau berangkat ke Jerman.
Papa : ohh.. itu ambil kuncinya di laci di rak buku papa..
Linda : Terima kasih Pa.. Intan pergi dulu pa..
Papa : Hati-hati jangan ngebut!
Linda : Baik pa!

Babak 8
Linda dan Intan berangkat jam 6.30 tepat. Linda memacu mobilnya sedikit lebih cepat dari kebiasaan dia jika menyetir. Kendaraan menuju airport cukup padat namun mereka tidak terjebak macet. Mereka sudah tiba di parkiran airport pukul 6.35 tepat. Kemudian mereka turun dan bertanya kepada petugas bandara pintu keberangkatan menuju ke Frankfurt Jerman.

Pras berdiri di depan pintu keberangkatan. Dia sesekali melihat jam tanganya. Dia menengok kearah pintu masuk para pengantar dan penjemput penumpang. Jam menunjukan 6.45. Para penumpang sudah mulai memasuki pintu keberangkan. Seorang petugas menegur Pras untuk segera masuk ke pintu keberangkatan.

Petugas : Maaf Pak, silahkan untuk memasuki pintu keberangkatan karena sebentar lagi pesawat
akan take off.
Pras : Baik Mbak.. tapi boleh saya menunggu lima menit lagi?
Petugas : Baik pak!
Pras : (Pras semakin gelisah) Intan ...(Pras melihat Intan setengah berlari menuju kearahnya dari
ruang tunggu pengantar. )
Intan : Pras … (Intan berteriak dan berlari).
Pras : (Pras pun melangkah menyambut Intan).. Intan. (Kemudian Pras serta merta meraih tangan
Intan dan memeluknya erat-erat).
Intan : (Intan membalas pelukan Pras dengan erat dengan tersenyum tapi berlinang air mata). Pras
maafkan gue.. Pras gue mencintaimu.. gue akan tunggu loe pulang.
Pras : Aku janji.. aku akan pulang untuk mu Intan. ( Pras tanpa sadar mencium bibir intan dan
memeluknya dengan erat).
Petugas : Maaf Pak waktu sudah habis.
Pras : Intan aku berangkat … (Pras perlahan melepaskan pelukanya).
Intan : Pras .. (air mata Intan menetes ) tak sepatah katapun dia ucapkan.. dia hanya bisa melihat Pras membelakanginya dan menarik koper yang dia bawa.)