Menebar ke bohongan

in #partiko6 years ago

Beternak Kebodohan, menebar kebohongan untuk sejuta massa !!

Nanggroe endatu, Bumoe meutuah tanoh Aulia.

Miris, peristiwa yang sangat bangsat yang dialami oleh sebagian rakyat (perempuan) di tipu oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Betapa gemetarnya jiwa dan ragaku setelah membaca pemberitaan media, mereka mengelabui kaum ibu dengan dalih kegiatan keagamaan, yang pada sebenarnya untuk meramaikan aksi massa melawan ketetapan KPK.

Pembohongan adalah kejahatan dan kesalahan tidak dapat dibenarkan, memanfaatkan kekuatan massa rakyat dengan cara pembohongan merupakan kejahatan terhadap moralitas bangsa.

Cukup memprihatinkan bagi kaum ibu dan anak-anak yang dilantarkan dipekarangan gedung singgasana para penguasa, setelah dibujuk rayu menuju ibu kota provinsi kemudian ditinggalkan tanpa basa-basi.

Apakah seperti ini, membangun peradaban Aceh di era modern?
Kenapa harus menipu untuk bujuk rayu supaya kaum ibu ikut serta dalam gerombolan perlawanannya?
Sungguh sangat-sangat disayangkan, Ternyata budaya pembohongan dan pembodohan terhadap masyarakat awam sudah menjadi tradisi di negeri yang lama didera konflik bersenjata ini dari dulu hingga hari ini.

Rasa-rasanya, cukup menyakitkan dibihongi sehari meninggalkan sanak family untuk menuai kegiatan religi,
Bahkan lebih sakit dari tertipu dengan janji-janji lima tahunan.
kenapa mesti dikelabui mereka yang tidak paham terhadap gonjang-ganjing politik di tanah ini, benar-benar sebuah peradaban yang tidak mendidik secara moral.

Ya, kita menghargai setiap warga negara yang berteriak menyuarakan aspirasinya, dan itu di jamin oleh konstitusi negara, dan kita juga menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Berteriak, bersuara, bahkan mau aksi setahun pun tidak ada yang melarang, tapi ketika ada terkontaminasi dengan tak-tis pembohongan kepada masyarakat awam, saya selaku mahasiswa yang juga anak rakyat MENGUTUK KERAS tindakan tersebut, karena ini bentuk pembodohan yang tidak bisa dibiarkan.

Negara bukanlah rimba raya, semua punya aturan namun demokrasi hari ini seolah-olah seperti rimba dimana manusia akan menjadi serigala bagi manusia lainnya, dimana orang-orang yang memiliki kepentingan dari peristiwa ini dengan mudah memanfaatkan orang awam secara gamang.

Tentunya, kita semua masih sepakat bahwa benar adalah sebagai kebenaran dan salah sebagai kesalahan.
Berhentilah meluapkan kemarahan (emosional yg destruktif), mulailah bangun perlawanan (legal dan konstruktif).
Dan kepada kita semua "Jangan Beternak Kebodohan Sekalipun Banyak Investor Siap Membiayai".

#TergulungGelombangBesar
#Acehdalamkepura_puraan

Posted using Partiko Android