Karya : MA
Babi-babi kelaparan menanti makan dari majikan
Perut keroncong kucing hitam melarat di tengah malam
Singa kurus mengais tumpukan sampah untuk menemukan jati dirinya
Tikus-tikus menunggu makanan sisa dari sang Adiwangsa
Lalu, Semut berkumpul membentuk barisan perlawanan dari kota sampai desa
serta sadar akan pembungkaman
Ada yang bingung di persimpangan kiri jalan menuju area perlawanan
Ada yang berteriak "Panjang umur perlawanan"
Dari setiap sudut jalan pemulung memeriksa keadaan
Ada yang bertindak karena dituduh subversif
Ada yang berdarah karena dituduh provokator
Lalu, semut membentuk barisan pelopor, yang lain semakin merapat
sembari berteriak "Tolak, tolak, tolak"
Tapi ada semut yang berteduh dari dera penindasan,
Di warung kopi dan Universitas ber-akreditas...
Itulah pemulung pembebasan, walau dalam tumpukan sampah,
tetap berkobar mencari kebenaran