sumber: Google
Ini adalah tahun ke empatku merayakan lebaran tanpa keluarga, tanpa ketupat opor, pun tanpa air mata. Bukan aku tak rindu atau tak berminat bertemu, hanya mungkin hatiku perlahan mulai terlatih. Tetap tersenyum manis walau hati meringis. Apalagi jika sudah melihat wajah kedua orang tua, rasanya ingin segera berlari menghampiri untuk bersujud di kaki keduanya.
Aku tinggal di kota Taoyuan, di
lantai 8 salah satu apartemen yang berjejer menjadi beberapa blok. Di sini aku banyak bertemu dengan teman-teman Indonesia yang memiliki profesi serupa, menjaga orang tua lanjut usia (lansia). Menjelang sore kami akan turun, berkumpul sekadar berbagi cerita suka dan duka.
Pada momen Idul Fitri 15 Juni kemarin, kami berkesempatan untuk merayakannya, sekadar untuk mengurangi kerinduan akan keluarga di rumah. Satu sama lain bersalaman memohon maaf atas khilaf yang pernah dilakukan, dan beberapa di antaranya saling menegarkan.
Sebagai sesama warga negara Indonesia, membangun suasana kekeluargaan seperti ini setidaknya akan membuat kita tak lagi merasa sendiri di negara orang. Mungkin di tahun pertama akan terasa berat menjalani momen idul fitri jauh dari kampung halaman, walau begitu keberadaan kita di sini sebagai wujud dari harapan dan cita-cita dari orang-orang yang kita sayang.
Aku milik banget karo lapis,e
Tinggal ambil aja mas, ndak usah sungkan 😆
Hahahaah malu sama yang lain
Yang lain anggap aja tiang 🙊
Lapisnya melambai lambai...
kok pada doyan lapis ya 😅
Posted using Partiko Android
mbak punya discord?
punya mbak
Posted using Partiko Android
Share dong akun discordnya
Sabar .. tahun depan plg nikah aja ..hehehe
Posted using Partiko Android
pulang aja mbak, gak ada embel" nikah 😅
Wkwkwke ... Hahahaha la knpi
Posted using Partiko Android