Media sosial di Indinesia kebanyakan penggunanya untuk hura hore, tempat melepas penat dan kepentingan.
Saya mengamati banyak media sosial, yang paling merusak sistem kedamaian adalah facebook, banyak pengguna yang hanya ikut-ikutan dan membentuk kubu untuk saling membenci. Masyarakat di buat awam dengan kemajaaan-kemanjaan aplikasi yang meminang Facebook tanpa menumbuhkan kedewasaan bermasyarakat, hanya ber-kepentingan meraup keuntungan dengan banyaknya pengguna untuk memperkaya media sosial itu sendiri.
Steemit harus belajar dari yang sudah-sudah, jika niat untuk membentuk kebaikan dan kesejahteraan penggunanya.
Memang itu tidak mudah seperti membalikan telapak tangan, namun dapat menjadi kemungkinan Steemit menjadi pelopor bermedia sosial beradab dan cerdas.
Dunia Uang digital yang masih rentan keamanan dan badan hukumnya, itu juga perlu disoroti dengan sangat penting, karena semakin banyak pengguna otomatis banyak juga tikus-tikus berkeliaran mencari remah dari celah-celah kepentingan.
Saya sangat mendukung niat Teh @mariska.lubis dan Bang @rismanrachman untuk berbuat yang lebih baik lagi untuk Indonesia
salam sukses dan semangat untuk pejuang Steemit Indonesia.
Memang yang menjadi masalah adalah kita belum terbiasa dengan sistem dan teknologi yang ada, di mana hukum dan aturan itu bisa kita buat sendiri, tetapi jika mau diperhatikan, maka yang paling berhak menentukan hukum dan aturannya adalah kita sendiri, sehingga kita tidak perlu tergantung kepada siapapun juga. Kita yang harus bisa lebih cerdas dan mampu berpikir ke depan, ini adalah teknologi bagi yang berpikiran ke depan...