Pengalaman Isolasi Mandiri di Rumah Ketika Terkonfirmasi Positif Covid-19

in #steempress4 years ago


Musibah dapat menimpa siapa saja dan dimana saja. Mendapatkan musibah bukan berarti penderitaan tiada akhir. Sebagaimana saya yakini bahwa Tuhan tidak akan menguji umatNya sesuai dengan kemampuannya. Justru dengan adanya musibah, ada hikmah dibalik itu dan insyaAllah akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Terkait dengan musibah yang saya alami ini, saya bahkan sama sekali tidak menduga bahwa saya akan mengalaminya. Virus Corona atau yang dikenal dengan Covid-19 yang sedang mewabah di dunia termasuk di Indonesia. Ya, saya terdeteksi positif Covid-19 beberapa waktu lalu dan inilah pengalaman saya melakukan isolasi mandiri di rumah.

Tips isolasi mandiri
Tetep happy walau positif Covid-19

Virus Corona atau Covid-19


Covid-19 yang pertama kali terjadi di Wuhan, Cina akhir Desember 2019 lalu akhirnya menyebar juga sampai ke Indonesia. Virus ini sangat cepat pergerakannya dan menyebar melalui droplet (percikan air liur) yang dihasilkan saat orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau mengembuskan nafas.

Dilansir dari who.int droplet ini terlalu berat dan tidak bisa bertahan di udara, sehingga dengan cepat jatuh dan menempel pada lantai atau permukaan lainnya. Kita dapat tertular saat menghirup udara yang mengandung virus jika kita berada terlalu dekat dengan orang yang sudah terinfeksi Covid-19. Kita juga dapat tertular jika menyentuh permukaan benda yang terkontaminasi lalu menyentuh mata, hidung, atau mulut kita.

Oleh sebab itu penggunaan masker selama di luar rumah diwajibkan untuk membantu mencegah penularan virus ini. Selain itu juga kita harus menjaga jarak minimal 2 meter dan rutin mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik dan membilasnya dengan air bersih yang mengalir.

Pergerakan virus yang terbilang sangat cepat ini melanda hampir tiap negara di dunia, termasuk di Indonesia. Data yang saya dapatkan per tanggal 15 September 2020 dari who.int sebesar 3.507 kasus positif dari sebelumnya ditemukan 2 kasus positif pertama kali di Depok, pada awal Maret 2020.

Dimana kena virusnya? Kok bisa?


Kejadian mewabahnya Covid-19 ini membuat saya extra hati-hati ketika berada di luar rumah. Protokol kesehatan 3M selalu saya terapkan. Namun seperti kata pepatah, untung tak dapat di raih, malang tak dapat di tolak, sayapun terkonfirmasi positif virus tersebut.

Kalau ditanya kok bisa kena ya? Kenanya dimana? saya sendiri juga gak tahu kenapa. Yang saya pikirkan ketika saya mengetahui bahwa saya terdeteksi positif covid-19 ini yaitu segera melapor ke ketua RT di lingkungan tempat saya tinggal. Selain itu saya berusaha untuk tetap berpikir positif bahwa saya dapat melalui musibah ini dan segera sembuh.

Jadi sebelum saya memeriksakan diri ke dokter di puskesmas di sekitar tempat tinggal saya, saya mengalami demam. Namun hanya berselang 3-4 hari demam itu reda dan saya beraktifitas di luar rumah seperti sedia kala. Namun ternyata beberapa hari kemudian, saya mengalami demam lagi dan diikuti oleh penciuman saya yang mulai berkurang. Disini saya mulai curiga dan memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter di puskesmas.

Sesampainya di puskesmas, dokter menyarankan saya untuk melakukan swab tes di Puskesmas Kecamatan Tebet. Cerita lengkapnya saya tulis di sini.

Mengetahui hasil Swab tes yang positif membuat saya kaget. Saya merasa yakin bahwa saya baik-baik dan sehat-sehat saja karena ketika Swab tes dilakukan pun saya sudah tidak merasakan gejala demam yang ada. Bahkan penciuman saya juga sudah berangsur membaik. Tapi ternyata keyakinan salah, kemungkinan virus Covid-19 ini sudah masuk ke dalam tubuh saya dan menghasilkan reaksi.

Dari beberapa informasi yang saya cari dan saya dapatkan, saya berusaha untuk tetap berpikir positif untuk menjaga daya tahan tubuh saya. Karena daya tahan tubuh yang bagus akan membuat virus ini mati. Alhamdulillah, saya tidak memiliki penyakit bawaan yang dapat membawa dampak lebih buruk lagi.

Secara mental, penting banget kita jaga. Jangan terlalu kebawa stress karena berita-berita yang tidak mengenakkan. Syukurnya lagi saya mempunyai keluarga, teman dan kolega yang mendukung saya. Justru mereka banyak memberi dukungan baik secara moril maupun materil bahwa saya mampu dan bisa sehat dan pulih kembali seperti sedia kala.

Tips isolasi mandiri di rumah


Isolasi mandiri yang saya lakukan terhitung sejak pertama kali saya periksakan diri ke dokter di Puskesmas Manggarai lebih dari 14 hari. Selama masa isolasi mandiri itu, saya melakukan kegiatan harian seperti biasa.

Banyak yang menanyakan bagaimana keadaan anak-anak ketika saya positif Covid-19. Alhamdulilah mereka semua sehat, tidak menunjukkan gejala seperti yang saya alami. Ketika saya konsultasikan ke dr. Rachma mengenai anak-anak, beliau mengatakan bahwa anak-anak tidak perlu dilakukan swab atau rapid tes sepanjang mereka tidak menunjukkan gejala.

Swab tes di Puskesmas Tebet

Berikut langkah-langkah mengenai isolasi mandiri yang saya lakukan di rumah:

  1. Tetap berada di dalam rumah selama 14 hari. Walaupun berada di dalam rumah, tapi tetap bisa melakukan kegiatan seperti biasa.
  2. Hindari kontak dengan orang serumah dengan menyiapkan ruangan yang berbeda dengan mereka. Usahakan tetap menjaga jarak minimal 1-1,5 meter dengan mereka.
  3. Siapkan ruangan dengan ventilasi yang baik, sehingga udara segar dan sinar matahari dapat keluar masuk dengan leluasa.
  4. Tetap menggunakan masker walaupun di dalam rumah, terutama ketika keluar dari kamar dan bertemu dengan anggota keluarga lainnya.
  5. Gunakan perlengkapan terpisah, seperti perlengkapan mandi, perlengkapan makan dan juga barang-barang lainnya. Cuci baju terpisah dengan baju kotor anggota keluarga lainnya.
  6. Rutin membersihkan benda-benda sekitar rumah, seperti pegangan pintu, jendela, sapu, meja, kursi. Bersihkan dengan menggunakan sabun atau bisa juga dengan menyemprotkan cairan desinfektan.
  7. Atur penggunaan kamar mandi dengan anggota keluarga lain apabila kamar mandi diguakan bersama dan selalu dibersihkan dengan desinfektan setiap kali selesai menggunakan kamar mandi.
  8. Tetap terapkan pola hidup sehat, makan makanan bergizi, konsumsi buah dan sayur, banyak minum air putih hangat dan juga tambahan multivitamin. Tetap konsumsi obat jika gejala belum mereda. Namun Alhamdulillah selama isolasi mandiri saya tidak menampakkan gejala lagi. Tidak lupa juga lakukan olahraga ringan selama 15-30 menit sambil berjemur di bawah sinar matahari.
  9. Me time atau hibur diri sendiri. Lakukan hal-hal yang dapat membuat diri kita senang, seperti mendengarkan musik, menonton film. Saya yang tadinya tidak terbiasa menonton drama Korea (drakor) malah jadi punya keasikan sendiri dengan menonton drakor. Jangan sampai isolasi mandiri ini malah membuat diri seperti terisolasi dari dunia luar.
  10. Tetap pantau perkembangan kesehatan. Disini saya banyak melakukan konsultasi melalui chat Whatsapp dengan dr. Rachma mengenai perkembangan isolasi mandiri saya dan anak-anak.
Oiya mengenai asupan makanan dan sembako selama saya isolasi mandiri, dari pihak keluarga besar juga Kelurahan melalui RT di tempat saya tinggal mengirimkan bantuan. Bahkan tetangga kanan kiri juga teman-teman saya ikut mengirimkan makanan dan juga vitamin. Alhamdulillah saya dan anak-anak tidak kekurangan dan saya sangat berterima kasih kepada keluarga, teman di komunitas yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah membantu dan mendukung saya selama menjalani isolasi mandiri.

Setelah melakukan isolasi mandiri lebih dari 14 hari dan tidak adanya gejala yang terjadi pada saya dan juga anak-anak, dokterpun mengeluarkan Surat Keterangan Sehat untuk kami sekeluarga. Alhamdulillah hingga saat ini saya dan anak-anak tetap sehat wal afiat dan tetap mematuhi protokol kesehatan ketika berada di luar rumah.

Tips isolasi mandiri
Surat keterangan sehat

Dengan kejadian ini memberi hikmah bahwa kesehatan itu sangatlah berharga. Yuk tetap patuhi protokol kesehatan 3M (Memakai masker dengan baik dan benar, Mencuci tangan dengan sabun, dan Menjaga jarak serta tidak berkerumun), supaya terhindar dari virus Covid-19. Semoga pandemi ini juga segera berakhir. Ammiin.

Tips isolasi mandiri

 

 

 


Posted from my blog with SteemPress : http://hiqudsstory.com/pengalaman-isolasi-mandiri-di-rumah-ketika-terkonfirmasi-positif-covid19/