[Rampai Kata #37] KUDELETE KAU DENGAN BISMILAH (Part 2)

in #steempress6 years ago (edited)


Mengubur Bintang Menggapai Matahari


 

Waktu berlalu, tahun berganti. Bangku SMA telah kutinggali, namun orang-orang yang mengisi hari-hari itu, orang-orang yang telah melukiskan kenangan tersendiri pada masa indah itu telah terpatri dalam hati. Kamu tentunya selalu menempati bagian terbesar di hati ini. Ada rasa sedih merasuki, ada rasa berat membebani, setahun lebih aku dan kamu menjalin hubungan, saling menyemangati, saling berbagi bahkan terkadang kita saling mencemburui. Kini kita benar-benar harus berpisah untuk mengejar masa depan. Kamu pergi ke luar negeri untuk melanjutkan kuliahmu. Meski begitu kita berjanji untuk tetap menjaga dengan baik hubungan ini, walau jarak membentang memisahkan.

Sejak itu bagiku pagi tidak lagi menyenangkan, semangat perlahan mulai berkurang. Ternyata jatuh cinta bagiku adalah salah satu dorongan untuk meraih prestasi yang gemilang. Namun dulu aku memang telah percaya bahwa cinta monyet itu tidak semua seperti kata mereka, yang selalu berubah-rubah.

Lalu tentang cinta jarak jauh yang kata orang tidak masalah, karena cinta, dan ketulusan akan selalu menumbuhkan kepercayaan dan kesetiaan yang besar pula, maka jarak bukanlah penghalang, sebaliknya jarak adalah jalan menuju impian yang besar, impian pada pertemuan yang selalu dinantikan. Ternyata justru aku tidak mempercayai definisi jarak seperti itu.

IMG_20181027_040504.jpgsource

Perlahan hatiku mulai goyah, rasa cinta menggebu-gebu mulai padam, seiring semangatku yang semakin menghilang, bunga-bunga yang bermekaran di hati mulai layu, seiring waktu berlalu, seiring rindu yang semakin membeku.

Komunikasi mulai terkalahkan oleh alasan kesibukan, kepercayaan mulai goyah, Janji dan kenangan manis di masa SMA itu mulai buram, dan aku mulai patah hati menanti kamu yang tak kunjung kembali. Di saat tujuan terpentingku mulai terlihat, aku justru masuk dalam ruang keterpurukan, namun beruntung ibu dan keluarga justru lebih menyadari keadaanku seperti ini. Dan aku mulai sadar ternyata tidak akan ada yang bisa menggantikan posisi keluarga. Mereka selalu ada di saat terburuk hidup kita.


Posted from my blog with SteemPress : https://nnaachlam.com/kudelete-kau-dengan-bismilah-part-2/