Hectic

in #story7 years ago

Hari ini penuh. Penuh jadwal kegiatan maksudku. Hingga aku bingung bagaimana menuangkannya di postingan ini. Tapi, sayang kalau penuhnya kegiatanku hari ini tak aku abadikan dalam tulisan sebagai pengingat di waktu berbeda.  

Seperti biasa, yang namanya pagi, pasti hectic sangat bagi para ibu-ibu berdaster. Akan reda setelah para ibu mengantarkan anak-anaknya ke sekolah masing-masing. Sama, aku pun begitu. Betapa sangat berbedanya antara ada dan tiadanya mereka. Walau tak lagi hectic, tapi rumah jadi terlalu sepi sampai sore tiba.   Karena kesepian itulah, aku berulah dengan berdagang, berproduksi, pengajian, atau temu kangen dengan para sahabat.  

Setelah mengantar Ahza, aku beriklan sebentar di Facebok. Iklan mengenai produk abayaku dengan warna baru, ialah HYA Abaya berwarna hijau pupus yang dipadu abu. Kalau mau lihat penampakannya, bisa meluncur ke akun facebook ku, karena belum di update dengan foto yang bagus di IG.  

Iklan, jawab-jawab pertanyaan calon pembeli aku lakukan sampai jam 9.45. Lalu aku mandi dan bersiap mengantar suami dan berangkat ke pengajian. Oh ya, hari ini suami sedikit siangan berangkat kerjanya, Karena semalam baru pulang tengah malam.  

Aku melambai tangan berdadah pada suami di dekat stasiun. Sedikit lebay? Mungkin. Tapi begitulah kami menghabiskan we time di waktu-waktu sempit. Yaitu, dengan terkadang nge-teh pagi berdua diluar dan mengantarnya ke stasiun.  

Selepas mengantar suami, aku langsung pergi ke rumah salah satu sahabat pengajianku, karena hari ini adalah giliran beliau yang piket. Dalam pengajianku, setiap seminggu sekali kami mengaji, akan ada dua orang yang piket. Yang piket akan bertugas menyediakan tempat mengaji di rumahnya, dan makanan alakadarnya. Alakadar yang dimaksud disini adalah alakadarnya yang penting KENYANG. Hehehehehe..  

Sayangnya hari ini guru kajian kami sedang off karena baru pulang umroh tadi pagi. Hingga seorang kakak yang dituakan ilmunya diberi peran untuk menggantikan beliau memeriksa bacaan dan kajian buku yang menjadi PR kami.  

Beginilah penampakan Mbak Atie, Sang Pengganti, ketika memeriksa bacaan salah seorang sahabat.   


Pengajian yang aku ikuti berlangsung dari pukul 10 pagi sampai sholat Dzuhur berjama’ah. Selesai Sholat, biasanya kami akan langsung menyantap makanan yang sudah disediakan  oleh tuan rumah. Tuan rumah yang bernama Mbak “Indah Kusman”, sudah menyediakan menu-menu yang mengunggah selera untuk segera makan siang.  Lepas makan, dan kemudian kenyang, kemudian aku menuju penjahitku tersayang yang sedang menjahit pesananku. Tanpa terasa, kerjaku dalam mengecek jahitan dan tukar fikiran dengan ibu penjahit, sudah sampai pukul 5 sore ternyata.  

Sepulang dari penjahit, aku menjemput…..

Bersambung, karena mata sudah sudah sempit penglihatan, alias ngantuk berat. -_-  

*****

Lah, kok ada bersambungnya ya tulisan diatas. Ya begitu deh. Diatas itu, sebenarnya adalah ketikanku semalam. Jadi ceritanya, semalam aku ingiiin sekali tetap posting dan menceritakan bagaimana seharian penuh aku mondar mandir, bahkan sampai jam 9 malam pun belum selesai juga urusan mondar-mandirnya. Tapi ternyata, mata sudah lelah… dan ku tak sanggup lagi melanjutkan.  

Lalu hari ini? Sama sih, hari ini pun aku masih menjalankan pekerjaanku memilih bahan di Tanah Abang. Tapi, jam 3 siang aku sudah di rumah lagi dan sempat beristirahat sore.  

Sekarang, mari kita lanjutkan cerita semalam. Hmm… Sepulang dari menjahit, aku menjemput Ahza di Rumah Tahfidz. Lalu mengajaknya ke agen pengiriman, sekalian menaruh produk di Butik Azra yang letaknya di sebelah agen pengiriman. Sudah 3 minggu ini aku dan Butik Azra melakukan kerjasama secara konsinyiasi.  

Sampai di rumah, tepat sekali adzan magrib. Senang ya rasanya ketemu rumah, kamar, setelah seharian wira-wiri. Ku sudah berganti pakaian, sholat, dan kemudian memeriksa notifikasi hp yang salah satunya sms dari YAMAHA Music School, yang isinya “Bunda, ingin mengingatkan hari ini Hamdi dan Ahza les Biola dan Gitar jam 19.00”  

“Jleb.” Aku langsung kalang kabut setelah melihat sms itu dan melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 18.45. Ah, rencana berselonjor santai pun batal. Aku dan Ahza sama-sama lupa. Secepat kilat aku dan anak daraku itu berganti pakaian lagi bersiap berangkat ke Yamaha yang letaknya di D’Mall Margonda. Aku mengeluarkan motor Scoopyku, dan melaju lewat jalan tikus yang hanya muat motor saja agar cepat sampai. Syukurlah tak hujan, karena jikalau hujan sedang menerpa, terpaksalah aku harus mengeluarkan mobil dan lewat jalan Margonda yang mana harus memutar dan pastinya jam segitu cukup macet karena jam nya pulang kantor.  

Bagi Ahza, hari rabu memang cukup padat jadwal. Sepulang sekolah sore hari, ia langsung ke Rumah Tahfidz di depan sekolah sampai mendekati magrib. Selepas magrib, ia akan les biola. Tadinya aku suruh dia off rumah tahfidz di hari rabu, jadi hanya masuk senin dan jumat saja, supaya tidak terlalu lelah. Tapi, setelah levelnya dinaikkan oleh ustadz nya, Si Ahza semakin semangat dan minta hari rabu tetap ikut Rumah Tahfidz. Allah…  

Aku tidak tahu harus senang atau khawatir. Senang pasti ada, karena dia semangat sekali ke Rumah Tahfidz bersama teman-temannya. Khawatir juga ada, karena terlalu padat jadwal. Sedangkan les biola yang seminggu sekali pun tak mau dia lepas.  

Ya sudah, tugasku adalah mendukungnya saja. Dengan cara? Pertama, menyediakan dananya, hehehe… itu nomor satu dong. Karena les musik itu lumayan juga biayanya. Yang kedua, urusan antar jemput.      

Les Biola selesai tanpa Hamdi. Karena Hamdi sedang tur ke Malaysia-Singapore sampai jumat. Alhamdulillah, aku tak sabar menuju rumah. “Kali ini, aku akan beristirat tenang.” Fikirku sambil mengendarai motorku.  

Namun, setelah sampai di rumah, setelah aku berganti baju, dan ketika aku sedang menikmati tempat tidurku untuk bersantai sambil membuka laptop, tiba-tiba Ahza bilang; “Ma, Ahza lupa. Tugas B. Inggris kemaren, gambar untuk Charity Shop nya kan baru ketemu 5, masih kurang 5 lagi. Gimana nih, Ma.” 

Aduh Ahzaaaa. Kenapa baru bilang sekarang. Bukannya sekalian tadi kita kita keluar kek.” Gerutuku.  

Lagi-lagi aku keluar, sebab printer di rumah sedang rusak. Sendiri saja, karena Ahza harus belajar untuk ulangan esok hari. Syukurnya, Rumahku tak jauh dari UI, dan pastinya banyak sekali rental internet dan computer.  

Begitulah, jam 9 malam barulah seluruh urusan wira-wiri itu selesai, dan kusempatkan upvote beberapa tulisan teman semalam.  

Sort:  

Dan kusempatkan upvote beberapa tulisan teman semalam.. Macam kerja kurator aja ya Bu Fida hahahaaa

hahahaha.. habis mau komen .malam2. kadang suka habis bandwith :D

Kakak di Jkt kan? Coba gabung sama KSI Chapter Jakarta kak, mereka hari Minggu ini ada bikin meet up dekat kampus UI, kadang di TIM...