Peristiwa wafatnya sang Wali Aceh Hasan Muhammad di Tiro banyak beredar di beberapa media sosial begitu juga media sosial Steemit ini pada setiap tanggal 3 juni dan itu menurutku adalah bagaimana orang orang mengenang Wali minimal menyempatkan membacakan Alfatihah kepadanya.
Ada sebuah momen yang jarang orang mengingatkan, yaitu peristiwa setelah jenazah di sholatkan di Mesjid Raya Baiturrahman, ada pidato wasiat dihadapan jenazah yang oleh Abuya doktor Muhibbudin Waly, Kali ini ingin saya mengulang sejenak pidato tersebut, mungkin mengembalikan kita sebuah prosesi penting amanah dari Abuya Doto Muhibbudin Waly yang terus terngiang di telinga dan terus membuatku berpikir apa makna dari semua ini dan bagaimana kelanjutan cerita tentang Aceh.
1
Berikut Pidato Abuya Doktor Muhibbudin waly pada saat wali Hasan di Tiro Meninggal.
”Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatu
Inna lillahi wa inna ilaihi rajiuun
Bahwasannya pada hari ini, dimesjid Baiturrahman yang penuh dengan sejarah Aceh, yang jaman dahulu kala untuk meninggikan Islam, perjuangan yang di ridhai Allah subhanahuwa taala sudah berpulang kerahmatullah pemimpin bangsa Aceh, orang yang kita tuakan dalam negeri Aceh ini. pemimpin dari orang yang kita tuakan, dalam perjuangannya mencukupi syarat syarat, sebagai ikhwan juga, baik didalam negri maupun diluar negri. Sebagai mujahid juga, tidak kenal lelah, naik gunung turun gunung dan sebagainya, dan juga sebagai pengemban dari pada nilai nilai islam yang telah dikembangkan oleh ulama, mulai dari pada ulama dari zaman Iskandar Muda hingga seterusnya.
Dengan perjuangan yang demikian, baiknya kita pelajari, adalah merupakan izzah, suatu hal yang rasanya mungkin tidak terjadi lagi, tapi inilah seperti perjuangan yang terakhir daripada beliau.
Maka perjuangan beliau ini merupakan amanah, amanah buat kita bangsa Aceh,amanah buat kita umat Islam yang ada di Aceh. Bukan hanya amanah bagi rakyat yang banyak, mungkin juga bagi para ulama, para ilmuan, para elit. Amanah ini jangan mengecewakan roh almarhum, amanah ini mari kita lanjutkan bersama, apabila amanah ini tidak kita lanjutkan bersama, Maaf apabila ulon tuan sampaikan, berarti kita khianat!, Khianat kepada Wali dan khianat kepada perjuangan yang penuh dengan jihad dan mujahidin yang begitu banyak.
Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, saya juga melihat masa depan, baru tiba jenazah disini gempa, apa arti gempa, salah satu dari dua hal, adakala kita maju kedepan terus meskipun mengadapi perjuangan macam-macam, mengarti gempa yang kedua, apabila amanah yang ditinggalkan oleh almarhum tidak kita laksanakan maka inilah makna gempa, kehancuran kita , habis semua bangsa Aceh.
(abuya muhibbudin Waly sampai terisak dan di sahuti takbir oleh para jamaah)
Oleh karena itu maka saya sebagai al-ulama tasdiq memperbaiki syahadat kita, betul betul kita mengucapkan kalimah syahadah dengan lahir dan batin yang dipersaksikan pada roh beliau dimesjid Baiturrahman ini.
KHEUN !!!
( kemudian semua jamaah yang di mesjid raya mengikuti kata kata yang di ucapkan oleh Abuya Muhibbudin Waly)
‘’ a’uzubillahi minassaitan nirrazim
Bismillahirahmanirrahim
Ashadu alla ila ha Ilallah, wa Ashaduanna muhammadar rasulullah
Ala hadihi syahadah, nahdia,wa namud, wa mujahidu, ila akhiri, hayatina, wahazihil magfirah, acheh, al muqarram.
Aku bersaksi bahwasannya tiada Tuhan yang disembah melainkan Allah, oleh karena itu ajaran ajaran agama dalam kitab suci Alqur’an pedoman yang maha tinggi
Wa ashadu anna muhammadar rasulullah,
bahwasannya aku bersaksi nabi Muhammad utusan Allah, sebagai penyampai amanah Allah, pada seluruh umatnya, pada seluruh ulama-ulama Aceh, mujahid-mujahid Aceh.
Atas inilah kita hidup dan berjuang
Atas ini pula lah kita berjuang sampai pada akhir hayat.
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, la ila ha illa llahu wallahu Akbar, Allahu akbar walillahilham
Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh”
Begitulah sepenggal pidato terakhir sebagai wasiat dari Abuya Doktor Muhibbudin Waly dihadapan para jemaah yang telah menshalatkan mayyit wali Hasan di Tiro semoga menjadi I’tibar bagi kita semua.
Semoga kedepan Aceh menjadi lebih baik lagi.
Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat di youtube dengan link dibawah berikut ini :
Mungkin terdapat kesalahan dalam menulis pidato Abuya Muhibbudin Waly,
mohon di koreksi.
Selamat Lebaran
Selamat uroe raya bang @hendrafauzi
i beudoh bule koek teuh adun e
Sebagai sebuah ingatan, ini penting.
Bereh that bang rekaman dron, sang sangbln hadir di sinan