Hari ini rakyat malaysia melaksanakan Pilihan Raya Umum ke 14 (Pru 14) untuk memilih ahli parlimen (Anggota DPR nya).
Indonesia memang berbeda sistem pemerintahan dengan malaysia, namun ada beberapa persamaan dan perbedaan antara PRU Malaysia dengan PEMILU Indonesia.
Tidak jauh beda dengan indonesia, menjelang pemilu media sosial penuh dengan postingan hujatan dan fitnah saling balas dri satu pihak ke pihak lain. Dan jalanan penuh dengan atribut kampanye serta bendera partai.
Dsini kita tidak tahu pasti kapan hari pemilihan dilaksanakan jauh jauh hari, sebab tergantung setelan penguasa. Kabarnya PRU 14 di percepat sebelum Anwar Ibrahim keluar dri Penjara. Anwar Ibrahim tokoh oposisi pemerintah Malaysia yang dikhawatirkan menjadi pelecut semangat rakyat oposisi. Di indonesia kita sudah tahu jadwal pemilu bahkan 3 tahun sebelum pelaksanaannya.
Disini Polis dan Askar (Polisi dan Tentara) mempunyai hak suara. Bahkan mereka berkesempatan mengundi duluan (memilih lebih dahulu) . Setelah itu baru giliran rakyat memberikan suaranya. Mungkin mereka akan melaksanakan tugas kemanan setelahnya, makanya mereka diberikan kesempatan terlebih dahulu.
Di Indonesia Polisi dan TNI sudah tidak punya suara, mereka murni menjadi alat negara setelah Reformasi 98 dan penghapusan Dwi Fungsi ABRI.
Di malaysia tidak ada minggu tenang dn masa berkampanye. Partai partai di persilahkan berkampanye jauh jauh hari bahkan dihari pemilihan. Jika di Indonesia 1 minggu sebelum pemilihan jalanan sudah bersih dari alat peraga, uniknya di Malaysia dilokasi pemungutan suara pun masih ada atribut kampanye dan bendera partai.
Jadwal pemungutan suara dilaksanakan dri pukul 09.00 pagi sampai 17.00 Sore. Dan penghitungan dilakukan malam hari. Saya mendengar celotehan beberapa warga, itu strategi pemerintah, ujung-ujung nya Black Out (mati lampu) dan Barisan Nasional menang.
Padahal di kuala lumpur dan selangor sangat jarang mati lampu, bahkan di selangor listrik gratis jika pemakaian di bawah 20 RM. Saya sudah 5 bulan tidak pernah bayar listrik.
Di indonesia pemungutan suara dilaksanakan pukul 08.00 s.d 12.00 dan pada pukul 14.00 dimulai penghitungan.
Sebelum hari pemilihan, tema khutbah jumat di mesjid mesjid adalah tentang kepemimpinan, pemerintahan, dan pelayanan publik.
Seperti biasa khatib selalu mendoakan Yang Dipertuan Agung, Sultan Muhammad ke V. Dan para raja raja negeri juga para pemimpin. Serta mendoakan kesejahteraan rakyat malaysia. Hanya saja bila menjelang pemilu kalimat doa di tambah agar negeri mereka di jabuhkan marabahaya, kerusuhan, perpecahan. Dan mereka mendoakan agar rakyat selalu bersatu dalam kedamaian.
Ahmad Yanis
Melaporkan dari Kuala lumpur.
Geud job, kalagee wartawan keudeh