Hi steemians..
Pernahkah kamu menjalani kehidupan serba kekurangan, susah atau miskin?
Kalau kamu tanya saya, jawapan saya adalah, ya! Saya pernah melalui kehidupan yang susah. Saya memang bukan berasal dari keluarga kaya atau berharta.
Malahan, suatu ketika dahulu, pada tahun 90an, kira-kira umur saya mungkin 8 tahun pada waktu itu, sudah dapat mengingati betapa susahnya kehidupan saya dan keluarga.
Kadang-kadang sampai mau makan pun susah. Makan apa saja yang ada, makan ubi kayu, makan bubur kosong dan malahan pernah minum kopi yang dikikis daripada pantat periuk. Rasa memang bukan kopi lah tapi yang penting hitamnya itu mcm kopi! So, buli fefeling macam minum kopi juga la..
Sekarang, hidup bukan juga senang, bukan kaya dan bukan mewah, tapi orang bilang bertambah lebih baik.
Syukur kepada Tuhan, kesusahan dahulu dapat menguatkan semangat saya untuk berusaha dan sedikit sebanyak dapat keluar daripada kepompong kesusahan dan kemiskinan.
Yang saya tidak dapat lupakan dan saya ingat sampai bila-bila, sesusah mana pun saya pada waktu itu, dan sebanyak manapun cabaran-cabaran kehidupan saya pada waktu itu, ibu bapa saya tidak pernah melepaskan tanggungjawab untuk menghantar saya belajar dan adik beradik yang lain.
Sekarang, walaupun tidak seluruhnya dapat membalas jasa-jasa durang, tapi sekurang-kurangnya kini saya dapat membuat sesuatu yang lebih baik untuk mereka.
Apa yang saya cuba sampaikan adalah, apa juga cabaran kehidupan. Tetaplah semangat. Hidup hanya sekali dan hidup umpama roda, bukan selamanya kita susah dan bukan selamanya kita senang.
Belajar untuk bersyukur dengan kehidupan yang kita miliki. Mungkin kita rasa kita orang yang paling susah, tapi sebenarnya ada lagi yang lebih susah dari kita.
Lastly...
