Hallo Sahabat π
Lagi pada di mana nih? Sepertinya malam minggu begini pada sedang di luar ya, ada yg jalan bareng pasangan, kongkow dengan kawan atau quality time with family. Tapi ada juga loh yang di rumah saja. Mungkin seharian lelah bekerja atau memang mau bersantai saja di rumah.
Baiklah, saya mau melanjutkan cerita perjalanan Syahid yang bertemu saya di Jakarta dan ikut ke Kalianda, Lampung, lalu ia melanjutkan perjalanan ke Palembang, Sumatra Selatan. Ini dia cerita sebelumnya :)
πππππππππππππ
Jakarta Lampung Palembang - Part 1
Jakarta Lampung Palembang - Part 2
Jakarta Lampung Palembang - Part 3
Seperti yang telah saya ceritakan kemarin malam, saya melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Saya sengaja berangkat nyaris tengah malam supaya saya bisa sampai di Bandara Soekarno Hatta pagi hari. Dari Kalianda saya diantar ponakan saya Arif ke Fajar, yaitu sebuah simpang di Kalianda, tempat menunggu Bus atau Travel ke Bakauheni. Tak lama menunggu akhirnya sebuah travel berhenti dan saya langsung naik. Kurang lebih satu jam akhirnya saya sampai. Tak mau menunggu lama, saya naik kapal ferry dan menuju Merak, Banten. Selanjutnya saya naik Bus menuju terminal Kalideres. Subuh saya sampai dan langsung naik ojek ke Bandara. Sebenarnya flight saya siang hari, hanya saja saya tak mau terlambat untuk antisipasi ada kendala di perjalanan. Itulah cerita saya, bagaimana dengan Syahid?
Syahid menuju Bandar Lampung bersama Andri dan bang Jun, ponakan dan abang saya. Pukul 9 malam mereka telah sampai dan langsung menjumpai sahabat saya Heri untuk meminta arahan trip ke Teluk Kiluan, Kelumbaian. Malam itu Syahid di temani Andri dan Angga, keduanya ponakan saya. Mereka bersantai menikmati kota Bandar Lampung.
Pantai Gigi Hiu, salah satu pantai yang menjadi bucket list Syahid di Lampung.
Pagi hari Syahid berangkat ke Teluk Kiluan. Saya hanya mengikuti perjalanannya di Instastorynya. Sesekali kami berkomunikasi sekedar bertanya kabar. Saya memastikan ia sampai, mendapat penginapan dan bertanya apakah tempat-tempat yang sudah di rencanakan berhasil di kunjungi. Tujuan utamanya, selain melihat pantai Gigi Hiu atau Selayar juga melihat lumba-lumba. Sayangnya ia tidak berhasil bertemu lumba-lumba. Selain waktu yang terbatas, dia juga mengejar travel menuju Bandar Lampung.
Suasana kereta api Bandar Lampung menuju Palembang.
Sesampainya Bandar Lampung, Syahid melanjutkan perjalanan ke Palembang dengan kereta api. Kereta apinya lumayan bagus. Kereta ini bisalah di sebut kereta malam, karena pagi hari kareta ini akan sampai ke Palembang.
Sampai Palembang, hujan deras. Tampak jalananan penuh dengan air. Syahid saya rekomendasikan untuk berjumpa sahabat lama saya di Palembang, yaitu Abdillah atau biasa saya panggil Dilla. Kalau dari instastorynya, mereka berjumpa dan istirahat di kantor Dilla. Dilla ini bekerja sebagai penyiar radio, ia juga MC dan seorang Munsyid. Dilla lah yang membatu Syahid mencari penginapan.
Tidak hanya berjumpa Dilla, Syahid juga berjumpa dengan Ruli, sahabat saya di Aceh yang merantau di kota empek-empek Palembang. Mereka asyik duduk ngopi di kafe di bawah jembatan Ampera kebanggaan kota Palembang.
Dari kawan ke kawan, demikianlah rantai perkawinan. Kawan ibarat jaringan yang terus menyambung dalam ikatan silaturahmi. Terimakasih kawan-kawan, terimakasih banyak atas waktu dan pertolongannya.
Medan, Sabtu 19 Januari 2019
"Lasaklah ... Sebanyak, Sebisa dan Sejauh Mungkin, Karena Hidup Bukan Diam di Satu Tempat"
Kaki Lasak : The Story, Travel, Photo & Food
Follow Me :
Steemit @kakilasak
Facebook Husaini Sani
Instagram kaki lasak ucok silampung
Whatsapp +6282166076131
Wah asyik bnget ya bang hehe
Hehe iyaaaa dong
Hello @kakilasak, thank you for sharing this creative work! We just stopped by to say that you've been upvoted by the @creativecrypto magazine. The Creative Crypto is all about art on the blockchain and learning from creatives like you. Looking forward to crossing paths again soon. Steem on!