Baik di musik atau menulis, saya selalu mencoba menghindar dari ide-ide berumur singkat. Alasannya sederhana, agar itu karya tidak hanya bisa dinikmati atau cocok dengan keadaan serta waktu kala ia diciptakan, tapi juga bisa bertahan hingga lama, bisa sesuai untuk masa kapan saja. Caranya, hindari membahas perkara-perkara hits sementara.
Juga kami mencoba hindari "ide sejuta umat". Semua orang biasa berbicara tentang itu, pembahasan yang terlalu biasa. Bisa juga di bidangmu, hampir semua sempat menyentuh ide tersebut dengan bahasan tak jauh beda. Oke, contohnya kau bikin lagu tentang seorang pemuda yang ditolak cintanya sebab ia miskin sedangkan perempuan yang dicintainya itu kaya raya.
Baiklah, tidak ada yang benar-benar baru di bawah lindung semesta raya ini. Tapi bukankah kau punya cara membuatnya menjadi unik? Kau harus memutar ide dasar itu sesedikit, lalu tambah sedikit putaran, putar sedikit lagi, sehingga semuanya menjadi pembahasan yang tak biasa.
Biarlah kita mati meninggalkan karya yang terus berguna bermanfaat dan dinikmati sepanjang masa. Karya yang menjadi sejarah peradaban kehidupan manusia sejatinya.
Its right @gulistan. Saat ini orang butuh unik dan khas.
Dan asyik, bang @masripribumi.
Supaya karya bang @gulistan bisa si kenang sampai anak cucu
20 tahun kemudian kita masih suka mendengarkan atau membaca karya kita itu, @andreemagfirah.
teruslah berkarya yang khas dan unik
#pertahankan @gulistan
Keluar dari pakem mainstream menjadi sebuah keniscayaan ya brader @gulistan. Berbeda, tentu dengan rental menjaga kadar kualitas serta merta akan memancarkan daya tarik tersendiri.
Kami sudah upvote yaa..
Setuju.. Sebisa mungkin berbeda :)
Mantap. Aceh berjaya